Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gelar adalah sebutan kehormatan, kebangsawanan, atau kesarjaan yang biasanya ditambahkan pada nama orang seperti raden, tengku, doktor, dan sarjana ekonomi.
Bagi orang Indonesia, penulisan gelar merupakan hal yang sangat penting, karena gelar dapat menunjukkan prestasi seseorang. Selain itu, gelar juga bisa mencerminkan tingkat jabatan seseorang, baik secara intektual, nama keluarga, maupun ekonomi.
Semakin tinggi gelar akademik seseorang, maka akan semakin besar pula penghargaan dari masyarakat.
Bagaimana Sejarah Penulisan Gelar?
Tradisi penulisan gelar ternyata sudah ada sejak zaman kuno hingga akhirnya berkembang sampai saat ini. Berikut penjelasannya:
1. Zaman Kuno
Tradisi memberikan gelar akademik kepada individu telah ada sejak zaman kuno. Hal ini bahkan menjadi praktik yang telah berlangsung selama berbad-abad.
2. Abad ke-12
Kemudian pada abad ke-12, di benua Eropa, tepatnya di Bologna dan Paris mulai memberikan gelar akademik kepada seorang. Pada saat itu, guru dan murid membentuk perkumpulan atau yang disebut dengan gilda.
Mereka yang berdiam di Bologna lalu meyebut perkumpulan tersebut dengan nama universitas.
3. Abad ke-13
Perkumpulan univesitas di Bologna terus berkembang hingga abad ke-13. Pada periode ini, Bologna menjadi pusat pengetahuan hukum sipil dan hukum gereja, dan guru yang mempelajar ilmu tersebut disebut dengan doktor.
Sementara di Paris, guru-guru yang mengajar ilmu hukum disebut magister. Selanjutnya, kedua sebutan itu diberikan kepada murid yang telah menyelesaikan studinya.
4. Penulisan Gelar di Indonesia
Di Indonesia, penulisan gelar dalam nama seseorang memiliki arti penting, di mana gelar akademik mencerminkan kemampuan dan penguasaan dalam bidang ilmu tertentu. Hal ini dipengaruhi oleh Hindia Belanda.
5. Tahun 1920
Pada tahun 1920, universitas-universitas di Indonesia mulai didirikan di bawah pemerintahan Hindia Belanda. Pada awalnya, pendidikan tinggi dibagi menjadi tiga bidang ilmu pengetahuan.
Pada saat itu, mahasiswa yang lulus dari jurusan hukum memperoleh gelar “meester in de rechten” (Mr.), lulusan ilmu kedokteran mendapat gelar “Arts”, dan lulusan ilmu teknik memperoleh gelar “Enginneer” (Ir.).
6. Pascakemerdekaan
Setelah kemerdekaan Indonesia, perguruan tinggi di Indonesia semakin berkembang. Hal ini membuat kemunculan gelar akademik lainnya, termasuk gelar doktor.
7. Perkembangan Gelar Akademik
Penulisan gelar dalam nama seseorang umumnya terdapat dalam penulisan karya ilmiah, tesis, disertasi, atau dalam hal-hal lain yang berkaitan dengan pencapaian akademik.
Apakah Penulisan Gelar Diatur dalam Undang-Undang?
Ya, penulisan gelar diatur dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Repulik Indonesia Nomor 63 Tahun 2016 Tentang Gelar dan Tata Cara Penulisan Gelar di Perguruan Tinggi.
Berikut penjelasan mengenai aturan-aturannya:
1. Pengertian Istilah-IstilahTertentu
Dalam pasal 1, terdapat aturan mengenai beberapa istilah tertentu, yaitu:
Gelar
Nama atau sebutan yang diberikan kepada lulusan dari berbagai jenis pendidikan, seperti akademik, vokasi, profesi, dan spesialis.
Kementrian
Merujuk pada kementrian yang bertanggung jawab dalam bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi.
Menteri
Merujuk kepada menteri yang bertanggung jawab dalam bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi.
2. Jenis Gelar
Dalam pasal 2, di atur gelar dan cara penulisan untuk lulusan pendidikan akademik, vokasi, profesi, dan spesialis yang terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
- Ahli Pratama (A.P.)
- Ahli Muda (A.M.)
- Ahli Madya (A.Md.)
- Sarjana (S.)
- Sarjana Terapan (S.Tr.)
- Magister (M.)
- Magister Terapan (M.Tr.)
- Doktor (Dr.)
- Doktor Terapan (Dr.Tr.)
- Gelar untuk lulusan pendidikan spesialis (Sp.)
- Gelar untuk lulusan pendidikan profesi (inisial sebutan).
3. Pemberian Gelar
Selanjutnya, pasal 3 mengatur tentang pemberian gelar, yang mencakup:
- Gelar diberikan kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan semua persyaratan dalam program studi dan dinyatakan lulus.
- Gelar yang diperoleh dari perguruan tinggi di Indonesia wajib menggunakan bahasa Indonesia.
Bagaimana Cara Penulisan Gelar yang Benar?
Untuk menuliskan gelar, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar tidak terjadi kesalahan dan membingungkan orang lain.
Berikut beberapa aturan penting yang perlu Anda ketahui dalam penulisan gelar:
- Gelar yang diperoleh dapat dituliskan sebelum atau setelah nama lengkap seseorang.
- Setiap gelar yang dituliskan harus memakai tanda titik (.) untuk memisahkan huruf dalam singkatan gelar tersebut.
- Jika gelar ditulis setelah nama, maka setelah nama harus ada tanda koma (,) yang digunakan untuk memisahkan nama dan gelar.
- Jika seseorang memiliki lebih dari satu gelar, cara penulisannya adalah masing-masing gelar dipisahkan dengan tanda koma (,). Sebagai contoh: Sari Nasution, S.Pd., S.H.
Dengan mematuhi aturan ini, penulisan gelar akan menjadi lebih jelas dan sesuai dengan tata cara yang berlaku dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Bagaimana Contoh Penulisan Gelar?
Seperti yang Anda ketahui, di Indonesia terdapat beberapa gelar akademik. Berikut beberapa contoh penulisannya:
1. Gelar untuk Diploma
- Ahli Pratama : A.P.
Gelar untuk Diploma Dua (D2)
- Ahli Muda : A.Ma.
Gelar untuk Diploma Tiga (D3)
- Ahli Madya : A.Md.
Singkatan lain berdasarkan jurusannya antara lain:
- Ahli Madya Pariwisata = A.Md.Par.
- Ahli Madya Pendidikan = A.Md.Pd.,
- Ahli Madya Kebidanan = A.Md.Bid.
- Ahli Madya Keperawatan = A.Md.Per.
- Ahli Madya Kesehatan = A.Md.Kes.
Berikut contoh penulisan gelar diploma untuk beberapa jurusan:
- Kusuma Andara A.P.Par. = Ahli Pratama Pariwisata
- Kusuma Andara A.P.Kom. = Ahli Pratama Komputer
- Kusuma Andara A.Ma.Pust. = Ahli Muda Perpustakaan
- Kusuma Andara A.Ma.Pd. = Ahli Muda Pendidikan
- Kusuma Andara A.Md.Ak. = Ahli Madya Akuntansi
- Kusuma Andara A.Md.Kom. = Ahli Madya Komputer
- Kusuma Andara A.Md.Far. = Ahli Muda Farmasi
- Kusuma Andara A.Md.Keb. = Ahli Muda Kebidanan
- Kusuma Andara A.Md.Kep. = Ahli Madya Keperawatan
- Kusuma Andara A.Md.K.G. = Ahli Madya Kesehatan Gigi
2. Gelar untuk Sarjana
Berikut adalah penulisan gelar untuk sarjana untuk beberapa jurusan:
- S.Ag. (Sarjana Agama)
- S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
- S.Si. (Sarjana Sains)
- S.Psi. (Sarjana Psikologi)
- S.Hum. (Sarjana Humaniora)
- S.Kom. (Sarjana Komputer)
- S.Sn. (Sarjana Seni)
- S.Pt. (Sarjana Peternakan)
- S.Ked. (Sarjana Kedokteran)
- S.Th.I. (Sarjana Theologi Islam)
- S.Kes. (Sarjana Kesehatan)
- S.Sos. (Sarjana Sosial)
- S.Kar. (Sarjana Karawitan)
- S.Fhil. (Sarjana Filsafat)
- S.T. (Sarjana Teknik)
- S.P. (Sarjana Pertanian)
- S.S. (Sarjana Sastra)
- S.H. (Sarjana Hukum)
- S.E. (Sarjana Ekonomi)
- S.Th.K. (Sarjana Theologi Kristen)
- S.I.P. (Sarjana Ilmu Politik)
- S.K.M. (Sarjana Kesehatan Masyarakat)
- S.H.I. (Sarjana Hukum Islam)
- S.Sos.I. (Sarjana Sosial Islam)
- S.Fil.I. (Sarjana Filsafat Islam)
- S.Pd.I. (Sarjana Pendidikan Islam)
Sedangkan untuk contoh penulisan gelar Sarjana yang benar adalah sebagai berikut:
- Aditya Darmawan, S.Pd.I. (Sarjana Pendidikan Islam)
- Aditya Darmawan, S.H.I. (Sarjana Hukum Islam)
- Aditya Darmawan, S.Kom. (Sarjana Komputer)
- Aditya Darmawan, S.Sos. (Sarjana Sosial)
- Aditya Darmawan, S.H. (Sarjana Hukum)
- Aditya Darmawan, S.E. (Sarjana Ekonomi)
- Aditya Darmawan, S.Kes. (Sarjana Kesehatan)
- Aditya Darmawan, S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
- Aditya Darmawan, S.Ked. (Sarjana Kedokteran)
- Aditya Darmawan, S.T. (Sarjana Teknik)
3. Gelar untuk Magister
Seseorang yang telah menyelesaikan studi di tingkat S2 atau Magister, gelarnya akan ditulis dengan huruf M yang kemudian dilanjutkan dengan bidang studinya.
Berikut beberapa contoh penulisan gelar magister berdasarkan bidang studi:
- Magister Administrasi Bisnis (M.A.B.)
- Magister Administrasi Pendidikan (M.A.Pd.)
- Magister Administrasi Publik (M.A.P.)
- Magister Administrasi Rumah Sakit (M.A.R.S.)
- Magister Agama (M.A./M.Ag., sekarang M.Ag.)
- Magister Agama bidang Hukum (M.A.Hk.)
- Magister Agama bidang Humaniora (M.A.Hum.)
- Magister Agama bidang Kedokteran (M.A.Ked.)
- Magister Agama bidang Pendidikan (M.A.Pd.)
- Magister Agama bidang Sains (M.A.Si.)
- Magister Agrikultur (M.Agri.)
- Magister Akuntansi (M.Ak.)
- Magister Arsitektur (M.Ars.)
- Magister Biomedik (M.Biomed)
- Magister Desain (M.Ds.)
- Magister Divinitas (M.Div.)
- Magister Ekonomi (M.E.)
- Magister Ekonomi Islam (M.E.I.)
- Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy.)
- Magister Epidemiologi (M.Epid.)
- Magister Farmasi (M.Farm.)
- Magister Farmasi Klinik (M.Farm.Klin.)
- Magister Filsafat (M.Fil.)
- Magister Filsafat Islam (M.Fil.I.)
- Magister Hukum (M.H.)
- Magister Hukum Islam (M.H.I.)
- Magister Hukum Kesehatan (M.H.Kes.)
- Magister Humaniora (M.Hum.)
- Magister Ilmu Administrasi (M.A.)
- Magister Ilmu Biomedik (M.Si.Biomed.)
- Magister Ilmu Kepolisian (M.I.K.)
- Magister Ilmu Kesejahteraan Sosial (M.Kesos.)
- Magister Ilmu Komputer (M.Kom.)
- Magister Ilmu Komunikasi (M.I.Kom.)
- Magister Ilmu Pertahanan (M.Han.)
- Magister Ilmu Politik (M.I.Pol.)
- Magister Ilmu Syariah (M.Sy.)
- Magister Ilmu Ushuluddin (M.Ud.)
- Magister Kebidanan (M.Keb.)
- Magister Kedokteran Kerja (M.K.K.)
- Magister Kedokteran Tropis (M.Ked.Trop.)
- Magister Kehutanan (M.Hut.)
- Magister Kenotariatan (M.Kn.)
- Magister Keolahragaan (M.Kor.)
- Magister Keperawatan (M.Kep.)
- Magister Kesehatan (M.Kes.).
- Magister Kesehatan Masyarakat (M.K.M.)
- Magister Keselamatan dan Kesehatan Kerja (M.K.K.K.)
- Magister Komputer (M.Kom.)
- Magister Manajemen (M.M.)
- Magister Manajemen Agribisnis (M.M.A.)
- Magister Manajemen Pariwisata (M.Par.)
- Magister Manajemen Pendidikan (M.M.Pd.)
- Magister Manajemen Rumah Sakit (M.M.R.)
- Magister Manajemen Sistem Informasi (M.M.S.I.)
- Magister Manajemen Teknik (M.M.T.)
- Magister Marine (M.Mar.
- Magister Linguistik (M.Li.)
- Magister Pemikiran Islam (M.P.I.)
- Magister Pendidikan (M.Pd.)
- Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I.)
- Magister Pendidikan Sains (M.Pd.Si.)
- Magister Pengajaran Fisika (M.P.Fis.)
- Magister Pengajaran Kimia (M.P.Kim.)
- Magister Pengajaran Matematika (M.P.Mat.)
- Magister Pertanian (M.P.)
- Magister Psikologi (M.Psi.)
- Magister Sains (M.Si.)
- Magister Sains Akuntansi (M.S.Ak.)
- Magister Sains bidang Ilmu Pertahanan (M.Si.(Han))
- Magister Sains Ekonomi (M.S.E.)
- Magister Sains Manajemen (M.S.M.)
- Magister Seni (M.Sn.)
- Magister Sosial Islam (M.Sos.I.)
- Magister Statistik (M.Stat.)
- Magister Studi Islam (M.S.I.)
- Magister Teknik (M.T.)
- Magister Teknologi Agroindustri (M.T.A.)
- Magister Teknologi Informasi (M.TI.)
- Magister Teknologi Pertanian (M.T.P.)
- Magister Teologi Divinity (M.Div.)
- Magister Teologi Islam (M.Th.I.)
- Magister Teologi Ministri (M.Min.)
- Magister Teologia (M.Th.)
- Magister Terapan (M.Tr.)
- Magister Terapan Pertahanan (M.Tr. (Han).)
- Magister Terapan Pertahanan Laut (M.Tr.Hanla.)
- Magister Veteriner (M.Vet.)
- Master of Accounting (M.Acc.)
- Master of Arts (M.A.)
- Master of Arts Education (M.A.Ed.)
- Master of Business Administration (M.B.A.)
- Master of Computer (M.Com.)
- Master of Computer Science (M.Cs.)
- Master of Economic (M.Ec.)
- Master of Education (M.Ed.)
- Master of Engineering (M.Eng.)
- Master of Laws (LL.M.)
- Master of Medical Education (M.Med.Ed.)
- Master of Philosophy (M.Phil.)
- Master of Public Administration (M.P.A.)
- Master of Public Health (M.P.H.)
- Master of Science (M.Sc.)
- Master of Science and Social (M.Sc.Soc.)
- Master of Science Engineering (M.S.E.)