Bagaimana Cara Menulis Riwayat Pendidikan?

Agar dapat menulis riwayat pendidikan dengan tepat, ada beberapa informasi yang perlu Anda sertakan dalam bagian tersebut. Di antaranya adalah:

  1. Nama universitas atau sekolah tempat Anda belajar.
  2. Gelar yang Anda peroleh (apabila ada).
  3. Bidang studi yang diambil.
  4. Tahun kapan Anda lulus.
  5. Nilai IPK
  6. Penghargaan atau pengakuan akademis yang Anda terima, kursus yang diikuti, aktivitas, atau prestasi lain selama masa pendidikan Anda.

Selain memperhatikan berbagai informasi di atas, penting bagi Anda untuk menyesuaikan pengalaman pendidikan dengan persyaratan pekerjaan yang Anda lamar.

Misalnya, fresh graduate perlu menyertakan lebih banyak detail dan menempatkan bagian pendidikan di posisi yang mencolok dalam CV karena ini mungkin hal tersebuut adalah pengalaman utama mereka.

Sebaliknya, seseorang yang telah terjun ke dunia kerja selama beberapa tahun dapat meletakkan bagian pendidikan di bawah pengalaman profesional mereka dan membuatnya singkat, karena rekruter akan lebih tertarik pada pengalaman kerja mereka sebelumnya.

Apakah Riwayat Pendidikan itu Penting?

Ya, selain pengalaman kerja, informasi pendidikan juga dapat memberikan kesan yang baik tentang kepribadian, tekad, dan kemampuan Anda sebagai calon pekerja.

Selain itu, riwayat pendidikan juga memiliki beberapa manfaat lain seperti:

1. Membantu Kecocokan Kandidat dengan Kebutuhan

Riwayat pendidikan Anda dapat membantu rekruter dengan cepat mengetahui apakah Anda cocok atau tidak dengan kebutuhan perusahaan.

Hal ini disebabkan karena beberapa pekerjaan memerlukan kandidat dari jurusan tertentu atau lulus dari tingkat pendidikan tertentu, sehingga penting untuk mencantumkan riwayat pendidikan.

2. Menunjukkan Kualifikasi

Selain melihat kesesuaian, rekruter dapat melihat kualifikasi Anda melalui riwayat pendidikan. Umumnya, saat Anda mencantumkan jurusan pendidikan, rekruter dapat memprediksi kemampuan Anda yang relevan dengan jurusan tersebut.

Apabila kemampuan etrsebut sesuai dengan yang dicari oleh perusahaan, maka da peluang besar Anda akan lolos dalam proses penyaringan kandidat.

3. Menunjukkan Informasi Tentang Prestasi

Riwayat pendidikan dapat menjadi sarana untuk menunjukkan prestasi atau penghargaan yang Anda peroleh selama masa pendidikan. Hal ini termasuk pengalaman dalam organisasi, IPK, penghargaan, penelitian, ataupun beasiswa, yang dapat menjadi nilai tambah.

Bagaimana Cara Menulis Riwayat Pendidikan?

Untuk menulis riwayat pendidikan secara tepat, berikut beberapa hal yang perlu Anda lakukan:

  1. Pastikan selalu mencantumkan nama sekolah atau lembaga pendidikan, jurusan, jenis gelar, serta tahun kelulusan.
  2. Susun riwayat pendidikan dari yang paling baru.
  3. Apabila Anda telah lulus dari perguruan tinggi, lebih baik tidak perlu mencantumkan pendidikan sekolah menengah.
  4. Apabila Anda sudah lulus lebih dari 5 tahun yang lalu, lebih baik untuk tidak mencantumkan tanggal kelulusan.
  5. Anda dapat mencantumkan penghargaan akademis seperti cumlaude, prestasi, atau pengalaman lain yang relevan.

Ingatlah bahwa tidak semua hal di atas perlu diterapkan pada semua CV karena tentunya setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda.

Selain perlu memperhatikan beberapa hal di atas, penulisan informasi pendidikan juga dapat berbeda-beda tergantung apakah Anda merupakan fresh graduate atau tenaga kerja profesional.

Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Penulisan Riwayat Pendidikan untuk Siswa atau Mahasiswa

Kebanyakan pelajar belum memiliki pengalaman kerja sebelumnya, untuk itu menuliskan riwayat sekolah menjadi hal yang sangat penting. Tuliskan riwayat pendidikan tepat setelah data diri atau informasi pribadi agar rekruter lebih berfokus pada riwayat sekolah.

2. Penulisan Riwayat Pendidikan untuk Fresh Graduate

Apabila Anda baru saja lulus atau masih menempuh pendidikan, tempatkan bagian pendidikan Anda sebelum atau sejajar dengan pengalaman kerja. Sebagai fresh graduate, pendidikan adalah salah satu bagian terpenting dalam CV Anda.

Selain mencantumkan lembaga universitas, Anda juga bisa memasukkan informasi lain, misalnya penghargaan yang pernah diterima seperti cumlaude, atau besaran IPK.

Namun, jika Anda sudah memiliki pengalaman kerja atau magang, Anda bisa membuat bagian riwayat pendidikan lebih singkat dan hanya menuliskan satu riwayat pendidikan dengan gelar yang tertinggi saja.

Ingatlah untuk menulis riwayat pendidikan di atas pengalaman kerja agar rekruter lebih fokus apda pendidikan dibandingkan pengalaman kerja untuk posisi part time ataupun magang.

3. Penulisan Riwayat Pendidikan untuk Profesional

Sementara untuk para pekerja yang sudah bekerja beberapa tahun di berbagai perusahaan, dibandingkan menulis riwayat pendidikan, Anda perlu berfokus pada pengalaman kerja dan keterapmilan yang dimiliki.

Hal ini disebabkan karena kemungkinan jurusan kuliah yang diambil tidak sama dengan karier yang sedaang ditempuh. Namun, apabila saat ini Anda mengambil pendidikan S2 setelah bekerja dan relevan dengan karier, cantumkan informasi tersebut ke dalam CV.

Tuliskan informasi pendidikan di bawah pengalaman kerja untuk memfokuskan perhatian rekruter pada kemampuan yang Anda miliki.

Bagaimana Tips Menulis Riwayat Pendidikan?

Selain mengikuti beberapa cara di atas, berikut adalah tips sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan bagian riwayat pendidikan di dalam CV:

1. Tulis dalam Urutan Terbalik

Susun riwayat pendidikan Anda mulai dari yang paling baru. Letakkan gelar tertinggi Anda terlebih dahulu, kemudian lanjutkan ke gelar-gelar sebelumya. Apabila Anda sudah menyelesaikan perguruan tinggi, tidak perlu mencantumkan pendidikan sekolah menengah.

2. Buat Relevan dengan Pekerjaan

Pastikan pendidikan Anda relevan dengan persyaratan pekerjaan yang Anda lamar. Periksa detail pekerjaan yang dicantumkan dalam iklan lowongan pekerjaan sebagai panduan tentang apa yang perlu Anda tonjolkan.

Jika terdapat persyaratan khusus seperti gelar tertentu, pastikan untuk mencantumkannya.

3. Pertimbangkan Pengalaman Kerja

Jumlah detail yang perlu Anda cantumkan dalam bagian pendidikan juga tergantung pada pengalaman kerja Anda. Jika Anda baru lulus, Anda bisa mencantumkan IPK dan prestasi akademis.

Namun, jika Anda sudah memiliki pengalaman kerja yang signifikan, cukup sebutkan nama sekolah atau lembaga univeristas dan gelar saja.

4. Pertahankan Konsistensi Format

Penting untuk menjaga konsistensi dalam format penulisan. Setelah Anda memilih format yang sesuai, gunakan format yang sama untuk seluruh bagian pendidikan di CV Anda.

5. Buat dengan Singkat

Bagian pendidikan sebaiknya singkat dan padat. Fokuslah pada informasi yang paling relevan dan penting untuk pekerjaan yang Anda lamar.

Bagaimana Contoh Penulisan Riwayat Pendidikan?

Berikut adalah beberapa contoh penulisan informasi pendidikan di dalam CV yang bisa Anda jadikan referensi:

1. Sudah Lulus

Universitas Nusantara Bangsa
Jakarta Timur, DKI Jakarta
Sarjana Sastra, IPK 3,75

  • Predikat Magna Cum Laude
  • Menjadi Ketua UKM Koperasi Mahasiswa 2019
  • Mendapat Beasiswa Internal Kampus

2. Masih Menempuh Pendidikan

Universitas Duta Harapan
Bekasi, Jawa Barat
Sarjana Teknik, Teknik Industri, IPK saat ini 3,56

Apa Saja yang Perlu Dihindari Saat Menulis Riwayat Pendidikan?

Ada beberapa hal yang perlu Anda hindari saat menulis riwayat pendidikan dalam CV, di antaranya adalah:

1. Pengalaman Bersekolah dari TK sampai SMP

CV adalah dokumen yang bertujuan untuk menunjukkan kemampuan, kualifikasi, dan pencapain Anda. Pengalaman bersekolah dari tingkat TK hingga SMP seringkali tidak relevan dan tidak memberikan informasi yang signifikan tentang kemampuan Anda.

Oleh karena itu, hindari mencantumkannya di CV Anda untuk memberikan ruang lebih banyak bagi informasi yang relevan.

2. Pendidikan yang Membuat Anda Overqualified

Terkadang, memiliki kualifikasi pendidikan yang terlalu tinggi membuat Anda overqualified di mata rekruter. Mereka mungkin akan khawatir bahwa Anda akan cepat resign untuk mecari pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi Anda.

Jika Anda mersa gelar tertentu membuat Anda terlalu berkualifikasi untuk pekerjaan yang dilamar, pertimbangkan untuk tidak mencantumkannya dalam riwayat pendidikan.

3. Mencantumkan Nilai yang Kurang Baik

Jika Anda memiliki catatan nilai yang kurang baik atau tidak relevan dengan pekerjaan yang dilamar, sebaiknya hindari mencantumkannya di CV Anda.

Anda tetap dapat mencantumkan nama sekolah atau perguruan tinggi serta jurusan tanpa harus mencantumkan hal-hal yang mungkin akan membuat Anda kurang menarik di mata rekruter.

Ingatlah bahwa tujuan dari CV adalah menyoroti kualifikasi Anda yang paling relevan dengan posisi yang sedang dibuka. Oleh karena itu, hindari mencatumkan informasi yang kurang relevan atau dapat merugikan peluang Anda.

Bagaimana Cara Menulis Kursus atau Pendidikan Informal dalam CV?

Selain pendidikan formal, apabila Anda pernah mengikuti kursus atau pendidikan informal, Anad bisa mencantumkannya ke dalam CV. Hanya saja Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut:

1. Hanya Tambahkan Kursus yang Penting

Saat Anda melamar pekerjaan, misalnya menjadi proyek manager, biasanya perusahaan tidak terlalu tertarik degan kursus yang tidak relevan, seperti kursus seni atau hobi Anda.

Untuk itu, lebih baik hanya mencantumkan kursus yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilamar dan yang bisa memperkuat pengalaman dan keahlian Anda.

2. Pertimbangkan Ruang di CV Anda

Apabila Anda memiliki bayak pengalaman kerja, Anda perlu berpikir apakah masih tersisa ruang di dalam CV untuk mencantumkan kursus-kurus Anda. Ingatlah bahwa CV sebaiknya tidak terlalu panjang, yaitu cukup sekitar dua halaman A4.

3. Kursus yang Sudah Lama

Kursus-kursus hanya akan berguna jika masih relevan dan diikuti baru-baru ini.

Jadi, jika Anda melamar pekerjaan sebagai sekretasris, Anda tidak perlu menyebutkan kursus Ms.Word yang Anda ambil beberapa tahun lalu, karena di dalam CV sudah terlihat dari pengalaman kerja bahwa Anda mahir menggunakan Ms.Word.

Selain itu, saat ini semua orang umumnya bisa menggunakan Ms.Word, dengan demikian menyebutkannya hanya akan membuang-buang ruang di CV Anda.