Apa yang Dimakud dengan Perilaku Organisasi?

Perilaku organisasi atau organizational behavior (OB) adalah studi mengenai bagaimana orang dan kelompok berinteraksi di dalam sebuah organisasi, serta bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi kinerja organisasi untuk mencapai tujuan.

Studi ini umumnya lebih berfokus pada produktivitas karyawan. Sebagai contoh, beberapa studi dalam perilaku organisasi menunjukkan bahwa karyawan yang merasa dihargai cenderung lebih termotivasi dan produktif, sehingga menghasilkan keuntungan besar bagi perusahaan.

Selain itu, organizational behavior juga melihat cara-cara agar organisasi dapat mengelola, mengubah, dan meningkatkan perilaku dengan lebih baik, untuk mencapai hasil yang diharapkan, seperti kesejahteraan karyawan, produktivitas, atau kepuasan kerja.

Perbedaan Perilaku Organisasi dan Budaya Organisasi

Dalam lingkungan kerja, perilaku organisasi dan budaya organisasi merupakan dua hal yang berbeda.

Budaya organsiasi adalah bagaimana suasana di tempat kerja mempengaruhi para karyawan, sementara perilaku organisasi adalah bagaimana para karyawan bertingkah laku akibat suasana tempat kerja tersebut.

Budaya organisasi umumnya mencakup hal-hal seperti misi perusahaan, nilai-nilai inti, dan harapan terhadap karyawan. Hal ini menentukan identitas perusahaan dan bagaimana perusahaan ingin dilihat.

Misalnya, jika perusahaan fokus pada memberikan layanan pelanggan yang baik, maka nilai-nilai inti perusahaan akan berkaitan dengan kepuasan pelanggan, komunikasi, dan profesionalisme.

Berbagai hal tersebut akan mempengaruhi harapan karyawan, seperti mengharapkan mereka dapat bersikap sopan dan siap membantu pelanggan dengan baik.

Sementara perilaku organisasi merupakan perilaku yang muncul dari orang-orang di dalam organisasi berdasarkan budaya tempat kerja mereka.

Apabila budaya perusahaan mendorong pelayanan pelanggan, maka para karyawan cenderung menunjukkan perilaku seperti ramah dan siap membantu ketika berinteraksi dengan pelanggan.

Budaya organisasi menjadi dasar perilaku yang ditunjukkan oleh para karyawan, dan saling saling berkaitan erat dengan perilaku organisasi.

Jika sebuah perusahaan ingin menciptakan lingkungan kerja yang positif, penting untuk menetapkan budaya organisasi yang mendorong perilaku sehat di antara para karyawan.

Manfaat Memahami Perilaku Organisasi

Sebagai profesional HR penting bagi Anda untuk memahami perilaku organisasi agar dapat membantu perusahaan menciptakan suasana kerja yang positif dan memperbaiki organisasi secara keseluruhan.

Manfaat dari memahami perilaku organisasi antara lain:

  1. Peningkatan kepuasan karyawan
  2. Peningkatan kepuasan pelanggan
  3. Peningkatan inovasi
  4. Peningkatan produktivitas dan kinerja
  5. Peningkatan kepercayaan antara karyawan dan perusahaan/manajemen
  6. Komunikasi yang lebih baik dalam organisasi
  7. Membangkitkan sifat kepemimpinan pada karyawan
  8. Karyawan lebih cenderung berperilaku etis
  9. Pengurangan kelelahan kerja karyawan
  10. Pengurangan tingkat pergantian karyawan

Teori Perilaku Organisasi

Dalam perilaku organisasi, terdapat beberapa teori yang mencakup berbagai aspek organisasi. Berikut penjelasannya:

1. Psikologi Organisasi

Teori ini mempelajari perasaan, emosi, kepribadian, nilai-nilai, dan sistem nilai dalam suatu organisasi.

2. Kepuasan Kerja

Teori kepuasan kerja mempelajari keterkaitan antara kebahagiaan karyawan dengan pekerjaan dan perusahaan tempat mereka bekerja.

Kepuasan karyawan penting karena berpengaruh pada motivasi karyawan dan kinerja mereka, serta dapat membantu membentuk budaya dan lingkungan kerja yang sehat.

3. Dinamika Kelompok

Teori ini menjelaskan bagaimana karyawan berinteraksi dan berperilaku dalam kelompok, serta bagaimana kelompok-kelompok berinteraksi satu sama lain.

Dinamika kelompok yang baik dapat mendorong kreativitas dan inovasi, sementara dinamika yang buruk dapat menghambat kemajuan tim.

4. Komunikasi Organisasi

Komunikasi merupakan hal yang mendasari dalam semua tugas organisasi. Cara bagaimana organisasi berkomunikasi dapat mempengaruhi kinerja individu dan tim.

Selain itu, komunikasi dari manajer dan pemimpin juga memengaruhi motivasi, yang juga mempengaruhi kinerja karyawan.

5. Kepemimpinan Organisasi

Kepemimpinan adalah kunci untuk memotivasi karyawan, mengawasi tugas-tugas, dan mencapai misi organisasi.

6. Struktur dan Budaya Organisasi

Struktur organisasi mempengaruhi bagaimana tim dapat terorganisir, komunikasi bisa mengalir dengan baik, dan keberhasilan proyek.

Sementara budaya organisasi mempengaruhi dinamika, nilai-nilai, dan hubungan antara karyawan.

7. Kebijakan SDM

Kebijakan SDM mencakup harapan dan prosedur yang berkaitan dengan karyawan dalam organisasi. Sebagai profesional HR, Anda bertanggung jawab atas segala aspek kepegawaian, mulai dari rekrutmen dan seleksi, hingga pelatihan dan pemberhentian karyawan.

HR juga berperan dalam memberikan feedback kepada karyawan dan organisasi secara keseluruhan.

4 Elemen Penting dalam Perilaku Organisasi

Dalam ranah perilaku organisasi, bahwa terdapat empat elemen kunci yang memberikan kontribusi pada perilaku manusia di tempat kerja, yaitu:

1. Orang

Setiap orang membawa kepribadian, nilai-nilai, dan cara berkomunikasi yang berbeda. Bagaimana mereka berinteraksi dengan pekerjaan dan satu sama lain akan sangat berpengaruh dalam lingkungan kerja.

2. Struktur

Struktur berkaitan dengan hubungan dan peran antara karyawan di dalam perusahaan. Termasuk juga tentang bagaimana pekerjaan dikelola, tugas-tugas yang diberikan, dan sistem kompensasi.

3. Teknologi

Hal ini mencakup semua peralatan dan sumber daya yang diberikan kepada karyawan untuk menyelesaikan tugas pekerjaan, berinteraksi dengan pelanggan, serta berperan sebagai bagian dari organisasi.

4. Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal mencakup segala hal yang mempengaruhi lingkungan kerja, baik dari dalam perusahaan maupun dari luar, seperti ruang, ekonomi, pelanggan, dan lain sebagainya.

Semua elemen ini saling berinteraksi dan membentuk budaya perusahaan serta cara karyawan berperilaku di dalamnya.

Contoh Perilaku Organisasi

Untuk lebih memahami tentang perilaku organisasi, simak beberapa contoh berikut:

Perilaku Organisasi di Tingkat Individu

Pada tingkat individu, kepribadian dan nilai-nilai seseorang dapat mempengaruhi cara kerja dan hasilnya. Misalnya, orang yang ramah dan suka bergaul akan termotivasi untuk bekerja dengan baik, baik untuk dirinya sendiri maupun organisasi.

Oleh karena itu, hasil pekerjaannya akan baik. Orang seperti itu juga akan membawa sikap positif di lingkungan kerja, merasa puas dengan pekerjaannya, dan menunjukkan cara-cara praktis mengatasi stres.

Perilaku Organisasi di Tingkat Kelompok

Peran dan tanggung jawab dalam kelompok bisa mempengaruhi cara kelompok bekerja bersama. Misalkan, organisasi membentuk kelompok khusus untuk mengurus proyek pemasaran baru.

Namun, tidak ada pemimpin yang ditunjuk dalam kelompok tersebut. Akibatnya, dua anggota kelompok berusaha menjadi “pemimpin” kelompok dan terlibat dalam konflik. Mereka bersaing untuk memperoleh kekuasaan, sehingga timbul politik kantor.

Karyawan lain juga merasa terganggu dengan sikap dua pemimpin ini, sehingga terbentuklah dua kelompok kecil dalam tim untuk menghindari konflik. Karena kondisi ini, kohesi dan kinerja kelompok pun menjadi buruk.

Perilaku Organsasi di Tingkat Organisasi

Bayangkan sebuah organisasi dengan struktur hierarki yang kaku. Organisasi ini berusaha melakukan perubahan, tetapi karena kurangnya komunikasi dan penjelasan, karyawan tidak tahu mengapa perubahan itu dilakukan dan mereka merasa khawatir.

Karena sebagian karyawan menolak perubahan tersebut, aktivitas organisasi pun terhambat, produktivitas menurun, dan kelangsungan organisasi menjadi terancam.

Tips Mengembangkan Perilaku Organisasi

Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan organizational behavior:

1. Pilih Karyawan yang Berkualitas

Saat merekrut karyawan baru, pilihlah yang memiliki kualitas unggul. Kemudian, berikan kompensasi sesuai dengan nilai yang mereka berikan.

Buatlah iklan lowongan pekerjaan yang jelas mengenai peran dan budaya kerja perusahaan agar menarik orang yang cocok untuk pekerjaan tersebut.

Sebaiknya pilihlah karyawan berdasarkan kepribadian dan nilai-nilai perusahaan, bukan hanya keterampilannya saja. Sebab, keterampilan bisa diajarkan, tetapi sifat-sifat pribadi lebih sulit untuk diubah.

2. Bangun Kepemimpinan yang Baik

Seorang pemimpin yang baik dapat membawa potensi terbaik dari staf dan mendorong inovasi, kerjasama, dan kepercayaan.

Di sisi lain, pemimpin yang buruk dapat menghambat tim atau menyebabkan keretakan dalam kelompok, jadi penting untuk memilih pemimpin yang memahami cara mengelola tim secara efektif.

3. Tetapkan Harapan dan Tujuan dengan Jelas

Buatlah aturan dan tujuan yang jelas agar menjadi dasar bagi karyawan dalam bekerja, termasuk sanksi yang jelas jika terdapat aturan dilanggar.

Kemudian, aturan ini juga  harus berlaku untuk semua karyawan, termasuk manajemen. Tetapkan tujuan dengan menggunakan SMART Goals, yaitu Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-Bound. 

4. Gunakan Teknologi yang Memudahkan Karyawan

Memiliki alat kerja yang efisien sangat penting. Pastikan tim Anda memiliki sistem yang efisien, sumber daya yang memadai, dan peralatan yang berfungsi dengan baik. Hal tersebut akan membantu tim bekerja lebih efektif.

5. Motivasi Karyawan

Motivasi yang baik berasal dari diri karyawan sendiri, bukan dari perintah atau tuntutan. Karyawan akan merasa termotivasi untuk bekerja lebih produktif apabila mereka merasa dihargai sebagai individu, bukan hanya sebagai pekerja.

Mereka juga harus memahami dengan baik tujuan dari pekerjaan yang mereka lakukan dan bagaimana pekerjaan dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan.

6. Ciptakan Budaya Kerja yang Positif

Buatlah lingkungan kerja yang membuat karyawan merasa aman, dihargai, dan dihormati. Berikan penghargaan yang bermakna, ciptakan suasana kerja yang santai, berikan pelatihan yang sesuai, dan berikan kompensasi yang pantas.

Berbagai hal tersebut akan meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan karyawan, serta membantu organisasi menjadi lebih baik secara keseluruhan.