Apa Itu Upah Minimum Regional atau UMR

Upah Minimum Regional atau biasa disingkat UMR adalah gaji terendah yang dapat dibayarkan oleh pemberi kerja kepada karyawan mereka tanpa dikecualikan, baik menurut undang-undang atau menurut kontrak kerja.

Setiap daerah memiliki jumlah UMR yang berbeda-beda, tergantung pada kemampuan, sifat, serta jenis pekerjaan di tiap perusahaan.

Sementara apabila mengacu pada Badan Pusat Statistik perhitungan UMR yang paling ideal adalah dari inflasi ditambah pertumbuhan ekonomi. Inilah salah satu yang menyebabkan jumlah UMR umumnya mengalami kenaikan setiap tahun.

Faktor yang Mempengaruhi UMR

Ada beberapa faktor yang digunakan sebagai dasar penetapan UMR. Faktor tersebut bisa berasal dari luar atau eksternal, yakni dengan melibatkan kebijakan pemerintah, rata-rata gaji di pasar tenaga kerja, dan sebagainya.

Selain itu, juga terdapat faktor internal yang dipengaruhi oleh posisi, tanggung jawab, dan kemampuan perusahaan. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Peran Serikat Pekerja

Secara sederhana, serikat pekerja adalah organisasi yang mewakili kepentingan kolektif para karyawan. Dalam penetapan UMR, organisasi ini berperan untuk merundingkan terkait besaran upah.

Selain itu, serikat pekerja juga bisa mempengaruhi keputusan perusahaan untuk menaikan upah minimum.

2. Kebutuhan Hidup Layak

Kebutuhan Hidup Layak (KHL) adalah standar biaya yang dibutuhkan oleh seorang pekerja untuk hidup dengan layak selama satu bulan. Standar ini digunakan oleh pemerintah untuk menentukan kenaikan upah minimum.

KHL sendiri umumnya dihitung berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Dewan Pengupahan Nasional dan dilakukan peninjauan ulang setiap lima tahun sekali.

KHL mencakup tujuh kelompok biaya, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, transportasi, kesehatan, pendidikan, serta rekreasi, tabungan, dan jaminan sosial.

3. Rata-Rata Gaji di Pasar Tenaga Kerja

Rata-rata gaji adalah upah yang dibayarkan oleh beberapa perusahaan untuk pekerjaan dan posisi yang sama di pasaran. Banyak perusahaan menjadikan rata-rata ini sebagai dasar untuk menentukan gaji yang ditawarkan kepada karyawan.

Apabila terjadi kenaikan pada rata-rata gaji pasar, sebaiknya perusahaan juga menaikan gaji karyawan agar mereka tidak pindah ke tempat kerja lain yang menawarkan gaji lebih tinggi.

Jika rata-rata gaji di pasar naik, lebih baik menaikkan gaji karyawan juga agar mereka tidak pindah ke tempat kerja lain yang menawarkan gaji lebih tinggi.

4. Kebijakan Pemerintah

Pemerintah pusat dan daerah menetapkan kenaikan upah minimum setiap tahun. Hal ini berfungsi sebagai pedoman karyawan untuk memastikan upah yang mereka terima sesuai dengan kebijakan pemerintah.

Kenaikan upah minimum tentunya mempengaruhi struktur dan gaji karyawan di setiap perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan dapat menentukan presentase kenaikan upah, tetapi harus lebih tinggi dari minimum yang telah ditetapkan.

Kenaikan upah minimum mempengaruhi struktur dan jumlah upah yang dapat Anda tetapkan di tempat kerja Anda. Anda dapat menentukan persentase kenaikan upah, tetapi harus lebih tinggi dari batas minimum yang ditetapkan.

5. Posisi dan Tanggung Jawab

Posisi dan tanggung jawab seorang karyawan tentunya turut menentukan jumlah upah yang diterima. Semakin tinggi posisi dan berat tanggung jawabnya, maka karyawan tersebut akan mendapatkan gaji yang lebih tinggi.

Saat terjadi kenaikan jabatan, gaji karyawan juga seharusnya meningkat untuk menjaga keadilan dalam sistem gaji.

6. Masa Kerja

Lama masa kerja juga mempengaruhi tingkat gaji karyawan. Biasanya, karyawan yang telah beekrja lebih lama di perusahaan mendapatkan gaji lebih tinggi, dibandingkan karyawan baru.

Lama masa kerja dapat mencerminkan kesetiaan dan kontribusi yang telah diberikan karyawan, sehingga perusahaan seharusnya memberikan reward berupa kenaikan gaji.

7. Kemampuan Perusahaan

Keuangan dan skala bisnis perusahaan juga mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam membayar gaji karyawan. Contohnya, saat masa pandemi COVID-19 yang menyebabkan banyak perusahaan mengalami penurunan, sehingga kesulitan untuk membayar karyawan.

8. Produktivitas Karyawan

Terakhir, tingkat produktivitas karyawan juga mempengaruhi gaji karena hal ini dapat mencerminkan bagaimana karyawan menyelesaikan tugas dengan baik. Untuk mengetahui tingkat produktivitas karyawan, salah satu yang bisa dilakukan adalah memantau waktu kerja mereka.

Apabila karyawan dapat menyelesaikan tugas selama jam kerja, mereka pantas mendapatkan kenaikan gaji sebagai bentuk penghargaan.

Tahapan Penetapan UMR

Berikut adalah langkah-langkah kompleks dalam menentukan gaji setiap tahunnya:

1. Pembentukan Tim Evaluasi Lapangan oleh Dewan Pengupahan Daerah

Dewan ini membentuk sebuah tim yang terdiri dari berbagai orang yang berpengalaman, seperti perwakilan pemerintah, karyawan, pebisnis, dan ahli akademik yang netral.

2. Survey oleh Tim

Tim tersebut melakukan survei untuk mengumpulkan data. Tim ini bukan hanya terdiri dari satu kelompok, tetapi berasal dari berbagai latar belakang. Mereka mengumpulkan informasi tentang kebutuhan hidup layak (KHL) dengan berkunjung ke berbagai tempat.

3. Perhitungan KHL

Tim menghitung berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk hidup layak. Mereka melakukannya tidak hanya sekali, tetapi setiap bulan selama sembilan bulan, dari Januari hingga September.

4. Pengolahan Data dengan Metode Least Square

Setelah mengumpulkan semua data, tim melakukan perhitungan menggunakan metode least square. Ini adalah cara matematika untuk mengolah data yang mereka kumpulkan.

5. KHL Bulanan Disetujui

Hasil perhitungan akan berupa angka yang menunjukkan kebutuhan hidup layak setiap bulannya. Angka-angka ini disepakati oleh tim dan dinyatakan sebagai standar.

6. Pengolahan Rata-Rata KHL

Tim mengambil angka-angka tersebut dan menghitung rata-ratanya. Ini memberikan gambaran umum tentang kebutuhan hidup layak di wilayah tersebut.

7. Menjadi Standar Gaji

Hasil perhitungan rata-rata KHL bulanan digunakan sebagai dasar untuk menentukan standar gaji di wilayah tersebut. Gaji yang ditawarkan oleh perusahaan kemudian harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

10 Daftar Daerah UMR Tertinggi

Setelah memahami proses penetapan UMR, berikut adalah 10 daerah dengan UMR tertinggi di Indonesia di mulai dari nominal terkecil:

1. Kabupaten Tangerang (Rp4.527.688)

Daerah UMR tertinggi di Indonesia yang pertama adalah Kabupaten Tangerang, yakni sebesar Rp4.527.688. UMR tersebut mengalami kenaikan 7,02 persen, di mana pada tahun 2022 UMR Kabupaten Tangerang sebesar Rp4.230.792.

Kenaikan tersebut merupakan bentuk upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak dan meningkatkan kesejahteraan para pekerja sesuai dengan hasil rekomendasi dari Dewan Pengupahan Provinsi Banten.

Selain itu, kenaikan UMR juga telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan atau Permenaker Nomor 18 Tahun 2022, yang menyebutkan bahwa kenaikan upah tidak boleh lebih dari 10 persen dari tahun sebelumnya.

2. Kota Tangerang Selatan (Rp4.551.451)

Selanjutnya, ada Kota Tangerang Selatan dengan besaran UMR yang mencapai Rp4.551.451. Tahun ini UMR Tangsel telah mengalami kenaikan 6,34 persen dari tahun sebelumnya, yaitu Rp4.280.214 pada tahun 2022.

Kota yang biasa disingkat Tangsel ini terletak di Banten dan termasuk kawasan metropolitan Jakarta Raya. Hal tersebut bisa dilihat dari bagaimana perekonomian Tangsel didominasi oleh sektor pengangkutan dan komunikasi, perbankan, hingga perdagangan hotel dan restoran.

Selain itu, adanya industri pengolahan dan konstruksi juga menjadi penyokong perekonomian di Tangsel.

3. Kota Tangerang (Rp4.584.519)

Daftar UMR Daerah tertinggi yang ketiga adalah Kota Tangerang, dengan UMR sebesar Rp4.584.519, yang mengalami kenaikan 6,97% dari upah minimum tahun 2022 yaaitu Rp4.285.798.

Selain menempati urutan kota ketiga terbesar di kawasan metropolitan Jakarta Raya, Kota Tangerang juga menjadi pusat industri dan manufaktur di Pulau Jawa, yang memiliki lebih dari 1.000 pabrik.

4. Kota Bogor (Rp4.639.439)

Selanjutnya, ada Kota Bogor dengan UMR sebesar Rp4.639.439. Jumlah tersebut naik sebesar 7,14% dari UMR sebelumnya, yaitu Rp4.330.249.

Letaknya yang berdekatan dengan Ibu Kota Jakarta, membuat biaya hidup di kota Bogor cukup besar. Hal ini ditunjukan oleh banyaknya masyarakat Bogor yang bekerja di Jakarta, sehingga mempengaruhi biaya hidup di Bogor.

5. Kota Cilegon (Rp4.657.222)

Setelah kota Bogor, ada kota Cilegon yang terletak di bagian barat Banten dan di tepi Selat Sunda. Pada tahun 2023, kota ini memiliki UMR sebesar Rp4.657.222, yang telah mengalami kenaikan sebesar 7,3 persen dari tahun 2022, yakni Rp4.340.254.

Di kota yang dijuluki sebagai “Kota Baja” ini terdapat industri baja miliki pemerintah, yaitu Krakatau Steel dan beberapa objek vital negara lainnya, seperti PLTU Suralaya, Pelabuhan Merak, Jembatan Selat Sunda, dan sebagainya

6. Kota Depok (Rp4.694.493)

Masih di kawasan Jabodetabek, daftar daerah UMR tertinggi selanjutnya adalah Depok. Saat ini, UMR Depok mencapai Rp4.694.493, setelah mengalami kenaikan 7,25 persen dari tahun 2022. Hal tersebut menjadikan UMR Depok tertinggi keempat di Provinsi Jawa Barat.

Kota Depok sendiri memiiki sektor pendidikan yang berkembang dengan adanya beberapa sekolah dan perguruan tinggi ternama. Tak hanya itu, sektor perdagangan, manufaktur, dan jasa juga cukup berkembang di kota ini.

7. Kota Jakarta (Rp4.901.798)

Pada tahun 2023, UMR Jakarta terpantau berada di angka Rp4.901.798, yang telah mengalami peningkatan sebesar 5,6% dan selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Seperti yang Anda ketahui, DKI Jakarta merupakan pusat bisnis dan keuangan Indonesia. Di wilayah ini, Anda dapat menemukan beragam industri, mulai dari perdagangan, jasa keuangan, perbankan, hingga teknologi.

8. Kabupaten Bekasi (Rp5.137.574)

Setelah Jakarta, terdapat Kabupaten Bekasi yang dikenal sebagai wilayah penyangga dari DKI Jakarta. Pada tahun 2023, UMR Kabupaten Bekasi mencapai Rp5.137.574, yakni mengalami kenaikan sebesar 7,18% jika dibandingkan UMR tahun 2022.

Kabupaten Bekasi terkenal dengan sektor industrinya yang sangat berkembang pesat, terutama di bidang logistik, distribusi, otomotif, jasa, hingga manufaktur besar.

Selain itu, kabupaten ini juga memiliki kawasan industri yang cukup luas, seperti Kawasan Industri MM2100 dan Kawasan Industri Jababeka.

9. Kota Bekasi (Rp5.158.574)

Kali ini dari Kota Bekasi yang memiliki UMR 2023 sebesar Rp5.158.574. Angka tersebut mengalami kenaikan sekitar Rp320.653 dibandingkan tahun sebelumnya.

Sama seperti Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi juga terkenal akan industri logistik, distribusi, dan otomotifnya. Di samping itu, wilayah ini juga didominasi oleh industri manufaktur dan industri kimia. Beberapa kawasan industri di Kota Bekasi misalnya Rawa Lumbu dan Medan Satria.

10. Kota Karawang (Rp5.176.179)

Terakhir, UMR paling tinggi di Indonesia adalah Kota Karawang dengan upah minimum sebesar Rp5.176.179). Jumlah ini mengalami peningkatkan dibanding tahun sebelumnya, yaitu senilai Rp4.798.312.

Karawang didominasi oleh industri otomatif dan manufaktur berskala besar, serta pabrik pengolahan makanan dan industri kerjainan.

Beberapa kawasan yang menjadi pusat industri di antaranya Karawang International Industry City (KIIC), Kawasan Bukit Indah City (BIC), Kawasan Surya Cipta, dan sebagainya.