Apa Itu Pembukaan Presentasi

Sebelum membawakan presentasi, penting bagi Anda untuk memahami cara memulai presentasi. Melalui pengantar atau pembuka presentasi yang baik, Anda dapat menarik minat audiens dan membantu mereka agar tetap fokus pada materi yang disampaikan.

Selain itu, pembukaan yang disusun dengan baik juga dapat membuat audiens memahami tujuan dari presentasi Anda.

Kemudian, jika audiens merupakan orang yang belum Anda kenal, maka bagian pembukaan juga bisa menjadi kesempatan untuk memperkenalkan diri sebagai pembicara, sehingga Anda dapat membangun hubungan dengan para audiens.

Pada intinya, pembukaan presentasi sebaiknya:

  1. Mengaitkan perhatian audiens dengan pertanyaan pembuka yang kuat.
  2. Menjawab pertanyaan, “apa yang akan mereka dapatkan hari ini?
  3. Membangun kredibilitas Anda sebagai pembicara.

Dengan melakukan persiapan pembukaan presentasi secara matang, Anda pun akan semakin percaya diri dan fokus dalam menyampaikan materi.

Tips Pembukaan Presentasi

Cara terbaik untuk menarik perhatian audiens adalah dengan membangkitkan emosi tertentu seperti rasa ingin tahu, kejutan, ataupun kegembiraan. Untuk melakukannya, simak beberapa tips pembukaan presentasi berikut ini:

1. Trik Klasik

Anda bisa memulai presentasi menggunakan trik atau cara klasik, yaitu dengan memperkenalkan diri secara singkat.

Namun, jika Anda tidak ingin terlihat klasik hanya dengan mengucapkan, “Selamat pagi. Perkenalkan saya Sarah dari Departemen Marketing”, Anda dapat menerapkan beberapa cara yang membuat perkenalan diri lebih menarik, seperti:

Gunakan Formula Kilas Balik

Untuk menguasai presentasi, Anda perlu terhubung atau membangun chemistry dengan audiens. Salah satu cara terbaiknya adalah dengan membagikan kisah sederhana yang dapat memperlihatkan siapa Anda, dari mana Anda berasal, dan jelaskan pentingnya materi yang akan Anda sampaikan.

Melalui kisah tersebut, kemungkinan audiens akan merasa terhubung dan merasa lebih terbuka, serta tidak skeptis terhadap informasi yang akan diberikan.

Berikut contohnya:

“Sata adalah Yunita. Saat ini saya menjabat sebagai Head of Marketing dari Perusahaan Makmur Jaya. Lima tahun lalu saya bekerja sebagai waitress dengan gaji Rp1.000.000 paling banyak setiap bulannya. Saya kerap mendapatkan email penolakan saat melamar pekerjaan yang saya impi-impikan, yaitu copywriter.”

Kemudian, kaitkan dengan materi yang akan Anda sampaikan, “Namun, pemilik cafe tempat saya bekerja melihat potensi saya dalam menulis, sehingga beliau kerap menugaskan saya untuk membuat sebuah copy dan materi penjualan lainnya kepada saya, yang membuat gaji saya naik sebagai bentuk penghargaan.” 

“Itulah awal yang menjadikan saya semakin giat mempelajari penulisan agar bisa terjun ke bidang copywriting dan bidang lain yang berkaitan dengan marketing. Setelah melalui banyak uji coba, akhirnya saya berhasil diterima di suatu perusahaan. Melalui copywriting yang saya buat di media sosial, website perusahaan, saya pun berhasil meningkatkan pendapatan perusahaan. Dan kali ini, saya ingin berbagi dengan Anda bagaimana Anda juga bisa mencapai hal yang sama.” 

Gunakan Formula Steorotipe

Meskipun sederhana, formula ini bisa menjadi pembukaan yang efektif. Anda bisa memperkenalkan diri dengan membagikan pandangan umum mengenai profesi Anda. Melalui pendekatan ini, Anda bisa mendekatkan diri dengan audiens.

Berikut contohnya:

“Nama saya Arhan, dan saya adalah seorang software engineer di sebuah aplikasi keuangan. Dan ya, saya adalah tipe yang agak kutu buku dan tidak terlalu suka berbicara di depan banyak orang. Saya lebih suka berada di depan komputer untuk menulis kode sepanjang hari.”

Setelah menyampaikan steorotipe seperti di atas, Anda dapat melanjutkannya dengan, “Namun, karena saya telah berhasil mengumpulkan cukup keberanian, mari kita membahas tentang fitur baru yang akan dirilis oleh tim saya.”

2. Mulailah dengan Membuat Audiens Penasaran

Buatlah audiens kagum sejak awal dengan membagikan sesuatu yang mengejutkan mereka. Sebab, secara psikologis, manusia cenderung lebih tertarik saat disajikan dengan hal yang tidak terduga.

Berikut beberapa contoh pembuka yang bisa Anda coba:

Mulai dengan Pernyataan Menarik

Cara ini bisa membuat audiens terkejut seketika dan membuat mereka ingin mengetahui apa yang akan Anda katakan selanjutnya.

Sebagai contoh, saat Jane McGonigal, seorang game designer asal Amerika membuka presentasinya di acara TED Talk dengan:

“Anda akan hidup tujuh setengah menit lebih lama daripada sebelumnya, hanya karena Anda menonton pidato ini.” 

Ajukan Pertanyaan yang Membuat Audiens Berpikir

Pertanyaan seperti ini memberikan efek yang kuat, dibandingkan dengan mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab secara langsung.

Selama presentasi, audiens pun akan memikirkan dan penasaran dengan pertanyaan Anda, sehingga mereka lebih termotivasi untuk memperhatikan presentasi.

Gunakan Angka atau Fakta yang Mengejutkan

Menampilkan slide sederhana dengan angka atau fakta yang luar biasa bisa memberikan dampak yang kuat. Berikut beberapa contoh kalimat pembuka yang bisa Anda gunakan:

  • Buat audiens terkejut: “Kita sebenarnya membuang lebih dari $1,2 miliar per tahun hanya untuk membuat pakaian yang tak akan pernah dibeli siapa pun.”
  • Ciptakan rasa empati: “Apakah Anda termasuk dalam 20% orang yang belum menyadari bahwa Anda menderita ADHD?”
  • Ajak audiens melakukan sesuatu: “58% anggaran pemasaran terbuang sia-sia karena desain halaman websiteperusahaan yang buruk. Mari kita ubah hal ini!”
  • Bangkitkan rasa ingin tahu: “Tahukah Anda bahwa perusahaan yang berinvestasi dalam pengembangan karyawan mengalami peningkatan ROI sebesar 15% dalam waktu 3 tahun?”

3. Mulai dengan Gambar yang Menarik

Gambar yang menarik merupakan dasar dari desain presentasi, oleh karena itu Anda bisa memanfaatkan hal tersebut untuk membuat kesan yang kuat di awal dan sepanjang presentasi.

Sajikan slide pertama presentasi tanpa menggunakan kata-kata, kemudian jelaskan gambar tersebut, yang bisa berupa foto, grafi, infografis, atau elemen grafik lainnya.

Gambar yang relevan akan menambah daya tarik visual presentasi, memperkuat imajinasi audiens, dan membuat pesan kunci Anda lebih mudah diingat audiens.

Berikut contoh slide pembukaan presentasi yang membahas tentang polusi global.

 

Kemudian, Anda bisa memberi penjelasan seperti: “Tujuh dari sembilan sampel salju yang diambil di daratan Antartika ditemukan mengandung bahan kimia yang dikenal sebagai PFAs, yang digunakan dalam produk industri dan dapat merusak satwa liar.”

4. Gunakan Kata “Bayangkan”

“Bayangkan, “pikirkan”, dan “imajinasikan” adalah pilihan kata yang tepat ketika Anda ingin memulai presentasi dengan cerita singkat. Lewat cerita yang Anda sampaikan, audiens akan lebih fokus dan Anda bisa membuat mereka lebih bergairah.

Misalnya dengan mengatakan, “Bayangkan ledakan besar saat Anda naik melewati ketinggian 3.000 kaki. Bayangkan pesawat penuh asap. Bayangkan mesin yang berbunyi tak henti-henti. Terdengar menakutkan.”

Misalnya, survivor kecelakaan pesawat, Ric Elias, menggunakan teknik ini dalam menyampaikan pidatonya di TED Talk, agar para audiens dapat tenggelam ke dalam adegan utama dari kisah mengerikan yang dialaminya.

5. Menceritakan Kisah Sendiri

Cara lain untuk membawa audiens masuk ke dalam presentasi adalah dengan menceritakan kisah pribadi. Ini mungkin tidak mudah, namun jika dilakukan dengan benar, Anda bisa membangun hubungan emosional antara Anda dan audiens.

Misalnya, seperti yang diungkapkan oleh Brene Brown dalam acara TEDxHuston,  “Saya akan sedikit menceritakan tentang TEDxHouston Talk saya. Saya terbangun pada pagi hari setelah saya memberikan pidato itu dengan perasaan paling buruk setelah kerentanannya dalam hidup saya. Dan sebenarnya, saya tidak keluar rumah selama sekitar tiga hari.”

Dalam pidatonya tentang menghadapi rasa malu, Brene Brown memulainya dengan mengakui bahwa ia merasa malu atas pengungkapan yang telah ia buat dalam pidato TED.

6. Beritahu Audiens Mengapa Presentasi Relevan

Audiens perlu mengetahui bahwa apa yang Anda presentasikan memiliki arti penting. Untuk itu, Anda bisa memasukkan data atau statistik untuk membantu menjelaskan pentingnya pesan yang akan disampaikan.

Contohnya:

“Pernahkah Anda tahu bahwa 30% dari perusahaan menggunakan software payroll X untuk mengelola karyawan? Dan 45% dari perusahaan yang sama saat ini menggunakan platform ini, masih mengalami masalah koneksi yang lambat dan kerusakan platform. Oleh karena itu, saya ingin mendorong Anda untuk mempertimbangkan penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub untuk mengelola karyawan.”

7. Mulai Presentasi dengan Lelucon

Humor bukan hanya cara yang bagus untuk memecahkan ketegangan dan membuat audiens merasa dekat dengan Anda sejak awal, tetapi juga bisa sangat efektif dalam menyampaikan pesan Anda jika itu relevan dengan pembicaraan Anda.

Misalnya, detektor kebohongan Pamela Meyer, membuka presentasi dengan mengungkapkan:

“Baiklah, sekarang saya tidak ingin mengkhawatirkan siapa pun di ruangan ini, tetapi baru saja saya menyadari bahwa orang di sebelah kanan Anda adalah seorang pembohong.”

Hal  ini membuat audiens tertawa dan sekaligus fokus pada topiknya. Kemudian, ia menyajikan beberapa statistik yang mengejutkan, seperti bahwa dalam sehari, manusia dibohongi hingga 200 kali.

Contoh Pembukaan Presentasi Sesuai dengan Posisi Pekerjaan

Selain mengikuti beberapa tips pembukaan presentasi dan contoh-contoh di atas, Anda bisa menjadikan beberapa contoh berikut untuk membuka presentasi di tempat kerja:

Presentasi Konferensi Bisnis

“Halo, semuanya. Nama saya Tina Amalia, seorang pemimpin berpengalaman di dunia produk kecantikan. Selama karir saya, saya telah membantu lima merek kecantikan baru menjadi merek terkemuka di pasar Indonesia. Saya juga pernah menjadi direktur kreatif untuk tiga kampanye yang mendapatkan penghargaan dan membantu merek-merek mengubah citra mereka.

Lalu, mengapa saya menceritakan ini? Karena saya ingin membantu merek Anda sukses dalam industri yang kompetitif ini. Dalam 30 menit berikutnya, saya akan berbagi kisah pribadi saya di industri ini dan memberikan saran tentang bagaimana memanfaatkan merek Anda.”

Presentasi Proyek kepada Klien

“Halo, tim. Sebagian besar dari Anda mungkin sudah mengenal saya, saya adalah Bastian, desainer grafis senior di Bumi Art Works. Hari ini, kita akan membahas pekerjaan tim kita untuk kampanye bulan depan. Pada akhir pertemuan ini, saya berharap Anda bisa lebih memahami arah merek yang baru. Saya akan membahas palet warna, desain logo, layout situs web, dan contoh brosur. Ada yang ingin bertanya sebelum kita mulai?”

Sesi Onboarding Karyawan Baru

“Hai, tim. Nama saya Raka Wijaya, saya adalah HR manager. Tujuan pertemuan hari ini adalah membantu Anda memahami tentang visi dan misi perusahaan. Saya juga akan membahas mengenai buku panduan karyawan dengan detail, dan menjawab pertanyaan yang mungkin Anda punya. Pertemuan ini akan berlangsung sekitar tiga jam.

Untuk memulai, saya ingin Anda menggunakan buku catatan di kursi Anda untuk menjawab pertanyaan berikut, “Apa peran Anda?”, “Makanan favorit Anda apa?”, “Dari mana Anda berasal?” Setelah lima menit, mari berbagi jawaban dengan rekan-rekan di sini.”

Selain memahami tips pembukaan presentasi, jika saat ini Anda adalah seorang HR manager yang akan membawakan presentasi terkait onboarding karyawan baru, Anda juga perlu menyampaikan materi mengenai visi-misi perusahaan, benefit karyawan, dan sebagainya dengan baik.