Fungsi Hot Stone Massage dan Efek Samping Salah Pengunaanya

Fungsi Hot Stone Massage dan Efek Samping Salah Pengunaanya

Fungsi Hot Stone Massage dan Efek Samping Salah Pengunaanya. Sebelum itu, Hot stone massage adalah terapi pijat dengan batu panas yang bertujuan meredakan otot tegang, membantu lebih rileks, dan memperbaiki jaringan lunak yang rusak di tubuh.

Batu yang digunakan dalam hot stone massage terbuat dari basalt, yakni sejenis batuan vulkanik yang mampu menahan panas.

Pemijatan dilakukan dengan batu-batu yang halus, rata, dan telah dipanaskan dengan suhu 130–145 derajat. Selanjutnya, batu-batu ini ditempatkan di bagian-bagian tertentu pada tubuh Anda.

Biasanya, batu panas ini ditempatkan pada bagian perut, dada, wajah, telapak tangan, sepanjang tulang belakang, kaki, dan jari kaki.

Terapis juga biasanya memijat tubuh dengan teknik pijat Swedia sembari memegang hot stone. Teknik pijatan yang dilakukan misalnya gerakan melingkar, getaran, meremas, mengetuk, atau pukulan panjang ringan.

Terkadang, terapis juga menggunakan batu dingin (cold stone) selama pemijatan. Fungsinya, untuk menenangkan pembuluh darah yang membesar dan kulit.

Fungsi hot stone massage
Pijat dengan batu panas bisa menjadi terapi tambahan untuk mengatasi berbagai kondisi. Berikut ini beberapa fungsi hot stone massage untuk kesehatan yang sayang Anda lewatkan:

  1. Meredakan ketegangan dan nyeri otot
    Salah satu fungsi hot stone massage yang populer adalah meredakan otot tegang.

Aliran panas dari hot stone mampu meningkatkan aliran darah ke daerah yang sakit. Ini dapat mengurangi otot tegang, serta meningkatkan fleksibilitas dan rentang gerak.

Hot stone massage juga melibatkan batu dingin untuk meredakan peradangan yang terjadi pada otot.

  1. Meringankan gejala sakit kronis
    Pemijatan dengan batu panas terbukti mampu mengurangi gejala sejumlah penyakit seperti fibromyalgia dan rheumatoid arthritis.

Fibromyalgia, disebut juga fibromyalgia syndrome, adalah kondisi jangka panjang yang menyebabkan rasa sakit kronis di seluruh tubuh.

Sebuah studi di tahun 2002 menunjukkan bahwa memberikan pijatan selama 30 menit pada penderita fibromyalgia dapat membuatnya tidur lebih lama. Selain itu, titik pemicu sakit pada penderita pun berkurang, begitu pun kadar zat yang terlibat dalam transmisi sinyal rasa sakit.

Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan standar pemijatan dalam rangka mengatasi fibromyalgia.

Selain itu, pemijatan dengan batu panas juga terbukti mampu mengurangi nyeri atau rasa sakit yang timbul pada kondisi rheumatoid arthritis. Efek ini terjadi setelah melakukan terapi pemijatan selama satu bulan.

  1. Mengurangi gejala kanker
    Satu lagi fungsi hot stone massage adalah mengurangi gejala kanker yang berkaitan dengan rasa sakit, kelelahan, stres, kecemasan, mual, dan depresi. Pasalnya, sentuhan yang diberikan saat pemijatan dengan hot stone dapat membantu menenangkan pasien kanker.
  1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
    Siapa sangka, hot stone massage juga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sebuah penelitian menyatakan bahwa teknik pijat Swedia, yang ada pada hot stone massage, memiliki dampak positif terhadap sistem imun manusia.
  1. Mengurangi stres dan kecemasan
    Pijat merupakan metode efektif untuk menghilangkan stres. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pijat mampu mengurangi stres dan kecemasan, serta meningkatkan kesehatan jantung.
  2. Meningkatkan kualitas tidur
    Pemijatan di area punggung dapat membantu merelaksasi tubuh, sehingga Anda bisa tidur lebih nyenyak. Kondisi yang rileks juga membuat Anda lebih aktif dan positif saat bangun tidur.

Banyak faktor yang menyebabkan Anda sulit tidur, salah satunya kondisi kesehatan tertentu.

Penelitian dalam Journal of Research in Medical Science menyatakan bahwa menerapkan hot stone massage pada pasien hemodialisis dapat membantu meningkatkan kualitas tidur mereka.

Efek samping dari Salah Pengunaan hot stone massage
Pada umumnya, hot stone massage aman jika dilakukan oleh terapis terlatih.

Pijat dengan batu panas mungkin akan berisiko pada orang dengan kondisi kesehatan berikut ini:

  • Menderita nyeri kronis karena penyakit tertentu
  • Menderita gangguan pembekuan darah atau sedang minum obat pengencer darah
  • Memiliki luka di kulit, seperti luka bakar atau luka terbuka
  • Menjalani operasi dalam 6 minggu terakhir
  • Sedang mengalami patah tulang
  • Menderita osteoporosis berat
  • Jumlah trombosit rendah (trombositopenia)
  • Memiliki penyakit jantung
  • Menderita diabetes
  • Wanita hamil
  • Sedang dalam pengaruh obat-obatan atau alkohol