Ini Bentuk Investasi Untuk Jangka Panjang

Setiap hari dalam waktu bekerja, kita meluangkan waktu hingga akhir bulan mendapatkan gaji. Lalu diapakan gaji tersebut? Apakah semuanya akan kita pakai untuk kebutuhan sehari-hari? Tentu tidak. Di masa kita bekerja, sebaiknya kita dapat menyisihkan sebagian untuk berinvestasi. Investasi ini dapat dalam banyak hal. Lalu tipe-tipe investasi untuk jangka panjang apa yang paling baik?

Ada salah satu prinsip dapat mengelola penghasilan yaitu 10 + 20 + 30 + 40, yang jika digabungkan menjadi 100 atau 100% dari gaji. 10% dari gaji dapat digunakan untuk kebaikan seperti sedekah, membayar zakat, membayar perpuluhan dll. Sedangkan, 20% berikutnya digunakan untuk menabung atau berinvestasi untuk masa depan. Kita dapat menyisihkan 20% dari penghasilan setiap bulan untuk diinvestasikan ke masa depan. 30% digunakan untuk cicilan (jika ada cicilan) dan 40% untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini berarti kita hanya boleh menggunakan penghasilan sebesar 70% saja untuk kebutuhan hidup, bukan seluruhnya.

Lalu, berbicara mengenai investasi, tipe-tipe investasi untuk masa depan apa yang cocok untuk Anda? Karena tidak semua orang memiliki managemen keuangan yang sama. Patut dipikirkan instrument apa yang cocok untuk Anda.

Deposito
Deposito adalah salah satu produk simpanan di bank selain tabungan yang mana penarikan dananya hanya boleh dalam jangka waktu tertentu. Biasanya waktu yang ditentukan adalah 1, bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 1 tahun. Jika melakukan penarikan dana sebelum waktu yang ditentukan maka akan ada pinalti atas dana yang ditarik. Deposito ini memiliki resiko yang sangat rendah dan return yang didapatkan sekitar 3-6% per tahun. Deposito biasanya memiliki minimal setoran sebesar 5 juta diawal dan hanya dapat ditarik di waktu yang ditentukan.

Reksadana
Reksadana adalah wadah investasi bagi masyarakat umum yang nantinya investasi tersebut akan dikelola oleh manager investasi dan kita akan mendapatkan return atas investasi tersebut. Berbeda dengan deposito, pengelolahan dana investasi ini tidak dikelola oleh bank saja namun dapat dikelola oleh beberapa perusahaan atau instrument sekaligus. Reksadana ini memiliki beberapa tipe seperti reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran dan reksadana saham. Minimal setoran biasanya hanya 100 ribu dan dapat ditarik sewaktu-waktu tanpa ada waktu yang ditentukan. Reksadana ini memiliki resiko yang lebih tinggi dari deposito namun juga menawarkan return yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito.

Emas
Emas adalah investasi dalam bentuk logam mulia yang dapat disimpan sendiri dan dapat dijual sewaktu-waktu dibutuhkan. investasi emas paling mudah karena kita dapat membelinya di toko emas atau dapat membeli emas batang dari Antam. Selain itu, saat ini juga sudah banyak perusahaan yang menawarkan jual beli emas secara online. Untuk dapat membeli emas, kita dapat membelinya per gram dan harganya mengikut harga emas dunia. Resiko investasi emas tidak terlalu besar dengan nilai return yang cukup tinggi.

Property
Property juga dapat menjadi salah satu dari tipe-tipe investasi untuk jangka panjang. Dengan membeli rumah, ruko, apartment, kios, tanah dll di harga tertentu dan menjualnya sewaktu-waktu ketika harganya sudah naik. Banyak investor yang menginvestasikannya di sektor property, ada yang memang dari jual beli nya ada juga dari nilai sewa per tahun nya. Namun untuk berinvestasi di property memang dibutuhkan nilai investasi yang cukup besar. Walaupun saat ini property sedang agak meredup namun harga tanah tiap tahun pasti naik.