Sosial media rekrutmen adalah cara di mana perusahaan mencari kandidat potensial untuk posisi tertentu menggunakan platform-platform seperti Facebook, LinkedIn, Instagram, dan sebagainya.
Selain bermanfaat untuk menemukan kandidat potensial, media sosial juga membantu perusahaan untuk mempromosikan citra mereka sebagai tempat kerja yang baik, serta dapat megnhemat biaya iklan untuk lowongan pekerjaan.
Seperti yang Anda ketahui, dewasa ini semakin banyak orang yang menggunakan media sosial secara rutin, yang membubat rekrutmen melalui media sosial semakin populer di kalangan para profesional HR.
Bahkan, sekitar tiga perempat dari pekerja yang berusia antara 18 hingga 34 tahun menemukan pekerjaan terakhir mereka melalui media sosial, dan hampir 90% rekruter telah berhasil merekrut kandidat melalui platform seperti LinkedIn.
Dengan strategi sosial media rekrutmen yang dirancang dengan baik, sebagai rekruter, Anda dapat lebih efisien dalam menemukan kandidat aktif maupun pasif melalui metode passive recruiting.
Selain itu, cara ini juga membantu perusahaan untuk memperkenalkan budaya kerja, menghemat biaya iklan lowongan pekerjaan, menargetkan kandidat secara efisien, hingga mendapatkan lebih banyak referensi.
Apakah Sosial Media Rekrutmen Penting?
Ya, bagi banyak perusahaan media sosial menjadi strategi rekrutmen yang penting untuk menemukan calon pekerja berkualitas. Selain itu, cara ini juga memiliki berbagai manfaat seperti:
1. Menjangkau Kandidat Pasif
Kandidat pasif adalah individu yang tidak sedang aktif mencari pekerjaan, tetapi jika ada peluang yang menarik, mereka tetap akan mempertimbangkannya. Biasanya, mereka adalah orang yang tidak sering mengunjungi situs web pekerjaan atau job portal.
Lalu, karena jumlah kandidat pasif jauh lebih besar dibandingkan yang aktif mencari, perusahaan perlu memiliki cara untuk bisa mencapai kedua kelompok tersebut. Salah satu cara alat terbaik untuk melakukannya adalah dengan menggunakan sosial media.
2. Mendapatkan Kandidat Berkualitas Tinggi
Media sosial juga membantu perusahaan untuk mendapatkan kandidat dengan kualitas yang tinggi. Studi menunjukkan bahwa 59% rekruter merasa bahwa kandiadt yang ditemukan melalui media sosial memiliki kualitas terbaik.
Selain itu, mengiklankan lowongan pekerjaan media sosial, terutama saat menggunakan iklan berbayar, memungkinkan perusahaan unuk menarget audiens yang sangat spesifik.
Hal ini memungkinkan peruashaan untuk menghilangkan pelamar yang tidak relevan dan mendapat calon pekerja yang sesuai dengan budaya dan kebutuhan perusahaan.
3. Menghemat Waktu dan Biaya Rekrutmen
Penggunaan media sosial dalam rekrutmen seringkali membantu menghemat waktu dan biaya secara signifikan. Dibandingkan dengan metode rekrutmen lainnya, beriklan di media sosial juga lebih terjangkau.
Dengan demikian, perusahaan bisa mendapatkan lebih banyak calon berkualitas dan mempercepat proses rekrutmen. Ditambah lagi, pencari kerja juga lebih sering menggunakan media sosial sebagai alat utama untuk mencari lowongan pekerjaan.
4. Membangun Citra Perusahaan
Terakhir, media sosial juga memungkinkan peruahaan untuk membangun citra dan merek perusahaan mereka. Seperti yang Anda ketahui, sebelum melamar pekerjaan, kebanyakan kandidat akan meriset tentang perusahaan terlebih dahulu.
Umumnya, mereka akan mencari tahu tentang budaya perusahaan, nilai-nilai, manfaat, dan lain-lain melalui media sosial.
Oleh karena itu, selain menjadi alat rekrutmen, media ini menjadi sarana branding yang efektif, di mana perusahaan dapat menampilkan budaya organisasi dan menarik kandidat yang cocok dengan nilai-nilai perusahaan.
Apakah Sosial Media Rekrutmen Memiliki Kelemahan?
Meskipun rekrutmen melalui media sosial mendatangkan banyak manfaat, namun cara ini ternyata juga memiliki beebrapa kelemahan yang perlu Anda pertimbangkan. Berikut beberapa di antaranya:
1. Profil Media Sosial yang Tidak Selalu Akurat
Saat Anda mencari calon karyawan di media sosial, Anda mungkin akan mengandalkan profil yang ditampilkan di berbagai platform tersebut.
Namun, profil di media sosial tidak selalu dapat akurat, karena orang seringkali memilih untuk memamerkan sisi terbaik dari diri mereka di media sosial, atau informasi yang ada di profil mereka mungkin sudah lama tidak diperbarui.
Selain itu, ada kemungkinan Anda menemukan profil orang dengan nama serupa, yang dapat menyebabkan kebingungan dalam proses rekrutmen.
2. Batasan Karakter
Media sosial sering membatasi jumlah karakter atau kata yang dapat Anda cantumkan dalam postingan. Hal ini dapat membuat Anda kesulitan dalam memberikan informasi yang cukup detail mengenai lowongan pekerjaan atau perusahaan Anda.
Meskipun Anda dapat menyematkan link ke deskripsi pekerjaan, tidak ada jaminan pasti calon kandidat akan mengkliknya atau membacanya.
3. Audiens yang Kurang Tepat
Alhoritma media sosial menentukan apa yang muncul di feed para penggunanya. Oleh karena itu, meskipun Anda dapat menargetkan postingan ke target tertentu, namun tidak ada jaminan bahwa lowongan pekerjaan Anda akan dilihat oleh calon yang tepat.
Postingan Anda mungkin akan terkubur di antara banyak konten-konten yang muncul pada feed para pengguna.
4. Daftar Pekerjaan Palsu
Kelemahan selanjutnya adalah adanya risiko terhdap daftar pekerjaan palsu yang dibuat dengan tujuan kriminal, seperti pencurian uang atau informasi pribadi dari para job seeker.
Jadi, meskipun perusahaan Anda mungkin benar-benar melakukan rekrutmen dan tidak berniat menipu, namun calon kandidat bisa menjadi skeptis terhadap peluang pekerjaan yang muncul di media sosial.
5. Potensi Terjadi Bias
Melihat profil media sosial calon karyawan dapat mempengaruhi pandangan Anda tentang mereka. Anda mungkin menemukan informasi yang membuat Anda memiliki pendapat subjektif tentang calon tersebut, misalnya seperti pandangan politik atau hobi pribadi.
Hal ini berpotensi menyebabkan bias, sehingga membuat proses rekrutmen kurang adil dan transparan.
Apa Saja Media Sosial Terbaik untuk Rekrutmen?
Berikut adalah beberapa platform media sosial terbaik yang bisa Anda gunakan untuk menemukan kandidat:
1. LinkedIn
LinkedIn adalah platform khusus yang memungkinkan rekruter mencari dan terhubung dengan kandidat potensial. Platform ini juga memiliki fitur LinkedIn Recruiter yang membuat rekruter dapat mencari kandidat berdasarkan jabatan, industri, dan lokasi mereka.
Selain itu, sebagai rekruter, Anda juga bisa mengirim pesan pribadi kepada kandidat dan memantau tanggapan mereka.
LinkedIn merupakan media sosial yang berfokus pada karier, sehingga Anda dapat dengan mudah terhubung dengan calon kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.
2. Facebook
Anda dapat memposting lowongan pekerjaan di Facebook dan juga membangun citra perusahaan dengan membagikan konten yang mencerminkan budaya perusahaan.
Kemudian, Anda juga bisa menggunakan iklan berbayar agar dapat menjangkau lebih banyak kandidat. Apabila Anda mencari keahlian tertentu, pertimbangkan untuk memposting peluang kerja di grup Facebook yang sesuai dengan minat kandidat.
3. Twitter
Twitter adalah platform berita singkat yang umumnya disajikan menggunakan hashtag. Untuk menjangkau kandidat, Anda bisa menggunakan hashtag seperti #hiringalert atau #lowonganpekerjaan, dan sebagainya.
Penggunaan hashtag atau tagar tersebut bisa membantu Anda menarik kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
4. Instagram
Instagram memungkinkan Anda mempromosikan lowongan pekerjaan dan budaya perusahaan Anda.
Dengan media sosial ini, Anda bisa memanfaatkan fitur Instagram Stories untuk konten yang lebih santai dan mengajak kandidat untuk berinteraksi dengan pertanyaan atau komentar seputar rekrutmen atau perusahaan.
5. YouTube
YouTube adalah platform video yang sangat populer. Anda dapat menggunakan video untuk memperkenalkan perusahaan Anda, menunjukkan keseharian karyawan, dan membagikan kisah-kisah yang mencerminkan brand perusahaan.
Pastikan video yang Anda unggah memberikan nilai tambah kepada pemirsa.
Bagaimana Strategi Terbaik untuk Melakukan Sosial Media Rekrutmen?
Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk keberhasilan rekrutmen melalui media sosial:
1. Pilih Platform yang Tepat
Setiap platform media sosial memiliki audiens yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Anda perlu memahami bagaimana cara kerja media sosial dan siapa yang menjadi audiens utamanya.
Sebagai contoh, LinkedIn lebih cocok untuk mencari kandidat profesional, sementara Instagram mungkin lebih cocok untuk menargetkan kandidat muda yang baru memulai karier.
2. Tingkatkan Profil Media Sosial Perusahaan
Pastikan profil media sosial perusahaan mencerminkan budaya kerja dan nilai-nilai perusahaan. Jika diperlukan, buat akun terpisah untuk branding perusahaan dan talent acquisition (akuisisi bakat).
Selain itu, Anda juga bisa mengajak karyawan untuk mengoptimalkan profil LinkedIn mereka dengan konten-konten relevan dan menarik.
3. Gunakan Visual yang Menarik dan Teks yang Jelas
Saaat memposting lowongan pekerjaan, gunakan teks yang jelas dan gambar yang relevan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konten dengan gambar mendapatkan respons lebih tinggi. Jangan lupa untuk menggunakan hashtag yang sesuai agar konten Anda lebih mudah ditemukan.
4. Eksperimen dengan Iklan Berbayar
Pertimbangkan penggunaan iklan berbayar di media sosial, untuk membantu Anda menargetkan audiens dengan lebih baik, dan seringkali lebih terjangkau dibandingkan saluran lain. Mulailah dengan anggaran kecil dan uji hasilnya dengan A/B testing.
5. Dapatkan Dukungan dari Karyawan
Libatkan karyawan dalam upaya sosial media rekrutmen. Mereka dapat menjadi brand ambassador perusahaan yang merekomendasikan perusahaan kepada teman terdekat dan relasi di sekitarnya.
Seperti yang Anda ketahui, kebanyakan orang lebih cenderung mempertimbangkan peluang kerja jika direkomendasikan oleh relasi mereka.
6. Selengarakan Sesi Q&A Melalui Instagram
Instagram memungkinkan Anda untuk mengadakan sesi tanya jawab langsung dengan calon kandidat. Hal ini adalah cara efektif untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan mereka secara langsung.
Berikut cara untuk melakukannya:
- Unduh aplikasi Instagram di smartphone Anda.
- Promosikan sesi tanya jawab (Q&A) Instagram Anda di platform lain seperti halaman karier perusahaan, LinkedIn, dan Facebook.
- Pastikan Anda telah mempersiapkannya dengan baik sebelum sesi dimulai.
- Pastikan pengaturan Anda memudahkan audiens berpartisipasi dengan membagikan lokasi, mengizinkan siapa pun mellihat dan berkomentar, serta membagikan link sesi Q&A.
- Praktikan sesi tanya jawab sebelumnya.
- Mulai siaran dan tanggapi pertanyaan yang muncul di bagian bawah layar Anda.
7. Optimalkan Halaman LinkedIn Perusahaan
LinkedIn menggunakan informasi teks dari halaman perusahaan Anda untuk membantu orang menemukan perusahaan Anda. Hal ini juga berpengaruh pada hasil pencarian Google.
Berikut adalah beberapa tips untuk mengoptimalkan halaman perusahaan LinkedIn:
- Tulis pesan utama yang singkat dan jelas. Hal ini disebabkan karena Google hanya menampilkan 156 karakter pertama saat halaman perusahaan Anda muncul dalam hasil pencarian.
- Isi deskripsi dengan kata kunci yang relevan agar lebih mudah ditemukan dalam pencarian Google.
- Isi bagian “Spesialisasi Perusahaan” dengan informasi yang relevan.