Soft skill atau keterampilan nonteknis merupakan keterampilan yang tidak berwujud, seperti sifat-sifat pribadi, perilaku, dan sikap sosial yang memungkinkan seseorang berinteraksi dengan orang lain di tempat kerja atau dalam kehidupan sehari-hari.
Soft skill seperti kemampuan berkomuikasi, manajemen waktu, kecerdasan emosional, dan sebagainya tentu dibutuhkan untuk semua jenis pekerjaan. Berbagai kemampuan tersebut, akan membantu Anda untuk berkembang dalam lingkungan kerja yang serba cepat dan kompetitif.
Sama seperti hard skill atau keterampilan teknis, soft skill sebenarnya juga bisa dikembangkan dan dipelajari melalui kursus dan pelatihan.
Namun, karena soft skill sendiri merupakan kemampuan dasar yang menjadi bawaan sejak lahir, cara pengembangannya pun akan berbeda dengan mengasah hard skill.
Misalnya, untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi Anda bisa mengikuti kursus atau pelatihan public speaking.
Nah, untuk benar-benar menguasai keterampilan tersebut, Anda perlu mempraktikan hal tersebut secara langsung, misalnya dengan berinteraksi antar sesama rekan kerja atau membawakan presentasi.
Apakah Pengembangan Soft Skill Berperan Penting dalam Dunia Kerja?
Ya, mengembangkan soft skill di tempat kerja merupakan hal yang sangat penting.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwakaryawan yang menjalani pelatihan untuk pengembangan soft skill menjadi lebih produktif, dengan peningkatan produktivitas sekitar 12% dibandingkan mereka yang tidak mengikuti kegiatan pengembangan.
Hal tersebut juga berarti perusahaan mendapatkan Return on Investment (ROI) sekitar 256%.
Kemudian, dalam laporan Global Human Capital Trends dari Deloitte 90% responden menganggap bahwa soft skill sangat penting untuk meningkatkan retensi karyawan, mengembangkan kepemimpinan, dan membangun budaya perusahaan yang lebih bermakna.
Selain itu, pengembangan soft skill di tempat kerja juga membantu perusahaan menghindari biaya tambahan. Sebab, saat karyawan tidak memiliki soft skill yang cukup, mereka akan rentan terhadap konflik, kurang percaya diri, muncul perasaan tidak didengar, dan tidak bahagia.
Berbagai hal tersebut bisa berdampak pada meningkatnya ketidakhadiran, kinerja yang buruk, layanan pelanggan yang kurang memuaskan, serta kualitas kerja rendah, yang akhirnya menyebabkan penurunan keuntungan bagi perusahaan.
Dengan mengembangkan soft skill, perusahaan pun dapat meningkatkan produktivitas, mempertahankan karyawan, hingga menghindari biaya-biaya yang berkaitan dengan masalah di tempat kerja.
Apa Saja Manfaat dari Pengembangan Soft Skill?
Pengembangan soft skill, terutama di tempat kerja mendatangkan banyak manfaat. Manfaat tersebut di antaranya adalah:
1. Memajukan Karier dan Promosi
Perusahaan umumnya lebih memilih untuk mempekerjakan karyawan dengan soft skill yang kuat.
Dengan kemampuan tersebut, mereka juga memiliki kesempatan lebih untuk direkrut dan menerima promosi dalam jangka panjang, dibandingkan mereka yang memiliki pengalaman profesional, namun kurang dalam hal soft skill.
Oleh karena itu, soft skill sangat dibutuhkan untuk membuat diri Anda lebih menonjol, baik saat proses rekrutmen maupun ketika sudah bekerja sebagai karyawan.
2. Meningkatkan Layanan Pelanggan
Saat ini, hampir semua pekerjaan melibatkan kegiatan berinteraksi dengan pelanggan atau klien. Inilah yang membuat Anda perlu memiliki kemampuan berkomunikasi untuk memberikan layanan pelanggan secara maksimal.
Sebab, terkadang pelanggan cenderung lebih memilih bisnis dengan layanan pelanggan yang luar biasa, meskipun mungkin ada bisnis lain yang lebih murah atau lebih mudah diakses.
Dengan demikian, kemampuan berkomunikasi dengan baik dapat menjadi salah satu kunci kesuksesan bagi perusahaan di era yang serba kompetitif ini.
3. Meningkatkan Produktivitas di Tempat Kerja
Keterampilan nonteknis berdampak besar pada produktivitas dan kesuksesan profesional Anda di tempat kerja. Misalnya, soft skill seperti manajemen waktu dan kerja sama dapat membantu Anda menyelaraskan tujuan dengan rekan kerja, mempercepat pekerjaan, dan meningkatkan efisiensi.
4. Membangun Hubungan Profesional
Membangun hubungan profesional yang sehat memberikan banyak manfaat, baik dengan rekan kerja, pemangku kepentingan, klien, atau mitra bisnis. Oleh karena itu, Anda perlu meningkatkan keterampilan komunikasi agar dapat menciptakan hubungan profesional tersebut.
Selain komunikasi, Anda juga perlu mengasah soft skill empati Anda, untuk dapat membentuk hubungan kerja yang berkelanjutan, memahami sudut pandang dari rekan kerja, dan menghargai pendapat mereka.
Dengan demikian, selain dapat membangun hubungan yang profesional, Anda juga bisa membangun citra diri yang dihormati.
5. Meningkatkan Kemampuan Kerjasama
Di berbagai departemen atau dalam berbagai bidang pekerjaan, Anda akan bekerja bersama rekan kerja dan tim. Oleh karena itu, perusahaan mencari karyawan yang dapat berintegrasi dengan budaya perusahaan secara keseluruhan.
Kemampuan tersebut dinilai dengan melihat soft skill yang Anda miliki, seperti kemampuan bekerja sama dalam tim, mendengarkan dengan baik, berkomunikasi secara lancar, fleksibel dalam menghadapi perubahan, dan memiliki empati.
6. Meningkatkan Kepuasan dan Retensi Karyawan
Pengembangan soft skill meningkatkan kepuasan dan retensi karyawan, karena karyawan merasa dihargai, didukung, dan terlibat dalam pekerjaan. Hal ini pada akhirnya akan mendorong karyawan untuk tetap setia pada perusahaan.
7. Meningkatan Keterampilan Kepemimpinan
Dengan mengembangkan soft skill, Anda akan memiliki kemampuan komunikasi yang dapat membantu Anda menjadi seorang pemimpin yang lebih baik. Selain itu, Anda juga perlu mengasah kemampuan seperti pendelegasian tugas, pengambilan tugas, dan penyelesaian konflik.
8. Mengembangkan Inovasi dan Kreativitas
Soft skill yang dikembangkan dengan baik, dapat memperkaya kemampuan Anda dalam berpikir kritis, problem solving, serta kerja sama yang sangat bermanfaat untuk mendukung inovasi dan kreativitas.
Hal ini membantu perusahaan untuk tetap kompetitif di pasar yang berubah dengan cepat.
Bagaimana Cara Pengembangan Soft Skill yang Efektif?
Mengembangkan soft skill merupakan proses yang cukup rumit, karena masing-masing karyawan perlu memahami terlebih dahulu sebenarnya soft skill apa saja yang mereka butuhkan untuk meningkatkan kinerja.
Meskipun demikian, Anda tetap dapat melakukan pengembangan soft skill dengan beberapa cara berikut:
1. Kembangkan Pola Pikir Pembelajaran
Mengembangkan soft skill seperti kecerdasan emosional, ketahanan, dan ketangkasan merupakan cara yang bagus untuk membuat karyawan siap menghadapi perubahan.
Untuk memulainya, Anda perlu menjelaskan kepada karyawan mengenai betapa pentingnya soft skill-soft skill tersebut.
Anda bisa memberikan contoh konkret, dengan menunjukkan bagaimana keterampilan tersebut dapat membantu mereka dalam pekerjaan sehari-hari, seperti kemampuan untuk mendengarkan dengan baik atau berkomunikasi secara efektif.
Selain itu, berikan penjelasan bahwa pengembangan soft skill merupakan investasi berharga untukkarier mereka. Dengan demikian, pikiran mereka akan lebih terbuka dan bersedia mengikuti pelatihan dan pengembangan soft skill.
2. Dorong Refleksi Diri
Sebelum meningkatkan soft skill, karyawan perlu memahami keterampilan mana yang perlu ditingkatkan. Artinya, mereka harus merenungkan terlebih dahulu soft skill apa saja yang sudah dikuasai dan apa yang masih perlu ditingkatkan.
Salah satu cara terbaik untuk mengetahuinya adalah melalui penilaian diri dan feedback dari orang lain. Melalui cara ini, mereka pun dapat mengidentifikasi area mana saja yang perlu dikembangkan.
3. Perluas Pengetahuan dan Pemahaman
Terkadang, karyawan mungkin tidak menyadari pentingnya soft skill atau bagaimana cara mengembangkannya.
Oleh karena itu, Anda dapat membantu mereka dengan mengadakan seminar atau program pelatihan yang menjelaskan tentang pengembangan soft skill dan pentingnya bagi karier mereka.
Sebagai alternatif, apabila karyawan lebih suka belajar secara online, Anda dapat menggunakan learning management system (LMS) yang menyediakan pelatihan secara online. Hal ini bisa menjadi cara yang efektif dan terjangkau untuk meningkatkan soft skill mereka.
4. Berikan Kesempatan untuk Berlatih
Latihan adalah kunci untuk mengembangkan soft skill karyawan, misalnya belajar bekerja sama dengan rekan kerja dan kemudian diberi tugas yang memungkinkan mereka untuk mengaplikasikannya.
Misalnya, Anda bisa mengadakan bonding di alam terbuka untuk melatih keterampilan seperti kerja sama tim dan komunikasi. Selama kegiatan tersebut, karyawan juga dapat berlatih memecahkan masalah dan berpikir kreatif.
Namun, apabila Anda lebih memilih pembelajaran secara online, Anda dapat menggunakan fitur-fitur dalam learning management system (LSM), seperti simulasi dan skenario untuk memberikan pengalaman yang mirip dengan dunia nyata tanpa risiko yang sebenarnya.
5. Tawarkan Feedback
Setelah karyawan mengembangkan soft skill, penting untuk memberikan feedback secara berkala. Hal ini disebabkan karena pengembangan soft skill adalah proses yang membutuhkan cukup banyak waktu dan melibatkan perubahan bertahap dalam kemampuan karyawan.
Dengan demikian, perusahaan perlu melaksanakan proses ini dengan sabar untuk bisa meningkatkan soft skill karyawan.
Apa Saja Soft Skill yang perlu Dikembangkan?
Berikut beberapa contoh soft skill yang perlu dikembangkan di tempat kerja:
1. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional atau emotional quotients (EQ) adalah kemampuan untuk memahami emosi, baik milik Anda maupun orang lain. Seseorang dengan EQ tinggi biasanya lebih baik dalam pengelolaan konfli, berkomunikasi dengan empati, serta mampu memahami perasaan rekan kerja.
2. Kerjasama
Kerja sama merupakan kemampuan untuk bekerja sama dalam tim dan menerima berbagai pandangan, serta gaya kerja. Hal ini mencakup mendengarkan dengan baik, memberikan feedback yang membangun, serta berbagi tanggung jawab.
3. Kepemipinan
Kepemimpinan atau leadership merupakan kemampuan untuk memotivasi, meginspirasi, dan memimpin orang lain. Kepemimpinan yang baik mencakup kesadaran akan kekuatan dan kelemahan diri sendiri, bukan bersikap arogansi kepada orang lain.
4. Kemampuan Beradaptasi
Kemampuan beradaptasi berguna untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dalam lingkungan kerja, termasuk teknologi dan proses baru.
5. Kemampuan Mendengarkan
Kemampuan mendengarkan merupakan kemampuan untuk mendengarkan dengan benar dan sepenuh hati saat berinteraksi dengan rekan kerja. Hal ini memungkinkan komunikasi yang lebih baik dan membantu dalam membangun hubungan yang kuat.