Peer interview atau wawancara dengan rekan kerja adalah teknik umum dalam proses penerimaan karyawan, di mana calon karyawan diwawancarai oleh anggota tim yang memiliki keahlian relevan. Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada tim untuk menilai keterampilan, kesesuaian budaya, dan cocok tidaknya calon karyawan dengan posisi yang tengah dibuka.
Wawancara dengan rekan kerja biasanya menjadi tahap terakhir yang dihadapi oleh calon karyawan, dan pertama kalinya mereka bertemu dengan anggota tim baru jika diterima. Hal ini memberikan kesempatan bagi calon karyawan dan anggota tim untuk melihat dengan siapa mereka bekerja.
Di pasar kerja yang semakin kompetitif dan kebutuhan perusahaan akan kandidat terbaik, wawancara dengan rekan kerja memainkan peran penting. Misalnya, untuk mengetahui bagaimana calon karyawan menjawab pertanyaan dari rekan kerja yang dapat memberikan insight berharga dan keuntungan dalam proses penerimaan.
Pentingnya Peer Interview dalam Proses Rekrutmen
Sebagai profesional HR, terdapat banyak alat dan teknik yang dapat Anda gunakan untuk mengevaluasi calon karyawan. Namun, peer interview menjadi teknik yang populer dan sukses, sebab teknik ini dapat memberikan insight berharga tentang para pencari kerja dari sudut pandang yang berbeda, yaitu dari rekan kerja atau teman sejawat mereka.
Keterlibatan dan masukan dari rekan kerja calon karyawan juga dapat membantu Anda untuk memahami gaya komunikasi, kepemipminan, keterampilan teknis dan pengetahuan khusus, soft skills, serta kelebihan dan kekurangan dalam pemecahan masalah.
Selain itu, melalui wawancara ini Anda dan tim juga melihat kesesuaian calon karyawan dengan budaya perusahaan. Sebab, 90% pengusaha ingin menemukan kandidat yang cocok dengan budaya perusahaan.
Melalui pendekatan yang komprehensif dalam peer interview, Anda dapat membuat keputusan rekrutmen berdasarkan evaluasi secara menyeluruh tentang kualifikasi calon karyawan, serta menemukan hal-hal yang mungkin terlewat pada tahap rekrutmen sebelumnya.
Manfaat Peer Interview dalam Proses Rekrutmen
Ada banyak keuntungan saat memasukkan wawancara dengan rekan kerja dalam proses rekrutmen. Berikut beberapa manfaatnya:
1. Memberikan Pemahaman yang Berharga Tentang Kemampuan Calon Karyawan
Rekan kerja yang melakukan wawancara sudah memahami tentang keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut. Dengan demikian, mereka dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan teknis dan mendetail yang mungkin tidak bisa diajukan oleh manajer perekrutan.
2. Menilai Kesesuaian dengan Tim dan Budaya Perusahaan
Sebagai karyawan yang sudah bekerja secara langsung, mereka akan lebih memahmi dinamika tim, sehingga dapat memberikan masukan tentang kesesuaian calon karyawan. Hal ini juga membantu memastikan bahwa karyawan baru akan berhasil dalam pekerjaannya dan bisa membantu perusahaan memilih antara dua calon yang sama-sama kuat.
3. Menilai Soft Skills dan Kecerdasan Emosional
Selain kemampuan teknis, banyak pekerjaan juga membutuhkan soft skills yang baik, seperti komunikasi, kepemimpinan, etika kerja, dan kemampuan memecahkan masalah. Wawancara dengan rekan sejawat dapat mengungkapkan hal-hal ini.
4. Menghemat Waktu Perekrutan
Dengan memanfaatkan pengetahuan dan pandangan rekan kerja, keputusan perekrutan bisa menjadi lebih baik. Hal ini dapat menghemat waktu perekrut dalam jangka panjang.
5. Mengurangi Bias dalam Proses Rekrutmen
Melibatkan anggota tim dalam mengevaluasi calon karyawan dapat memberikan penilaian yang lebih beragam dan komprehensif. Ini membantu menghindari interviewer bias dan memastikan keputusan perekrutan didasarkan pada evaluasi yang menyeluruh.
6. Menjadi Solusi Perekrutan yang Hemat Biaya
Selain mencegah kesalahan dalam proses rekrutmen, melibatkan anggota tim juga dapat menghemat waktu dan sumber daya yang seharusnya digunakan untuk konsultan atau agen perekrutan eksternal.
Kekurangan Peer Interview
Meskipun teknik wawancara dengan rekan kerja memiliki banyak manfaat, namun teknik ini juga memiliki beberapa hal yang membuatnya kurang efektif, yaitu:
1. Rentan Terhadap Bias
Melibatkan karyawan yang sudah ada dalam proses perekrutan bisa memunculkan bias. Mereka mungkin memiliki pendapat pribadi atau pendapat sebelumnya tentang calon yang dapat mempengaruhi penilaian mereka. Hal ini dikhawatirkan akan membuat mereka sulit untuk menerima keputusan perekrutan yang berbeda dengan perusahaan.
2. Perlu Mempersiapkan Tim
Wawancara dengan rekan kerja tidak boleh dilakukan secara tergesa-gesa. Dalam hal ini, tim perlu mempersiapkan dan memberikan informasi tentang apa yang harus diperhatikan dan apa yang diharapkan dari wawancara. Misalnya, siapa yang akan berbicara, kapan, daftar pertanyaan yang telah disetujui sebelumnya.
3. Tidak Selalu Memberikan Penilaian yang Lengkap
Setiap rekan mungkin lebih memikirkan bagaimana perekrutan akan mempengaruhi perannya sendiri daripada secara keseluruhan tim.
Mereka mungkin lebih fokus pada keterampilan dan pengetahuan yang dapat membantu mereka secara pribadi, dan tidak selalu menilai kualitas penting lainnya seperti keterampilan komunikasi, pemecahan masalah, atau kemampuan mengelola konflik yang juga penting dalam memilih karyawan yang berkualitas.
4 Jenis Pertanyaan Peer Interview dalam Proses Rekrutmen
Berikut ini adalah empat jenis pertanyaan umum dalam wawancara dengan rekan kerja:
1. Pertanyaan Perkenalan
Ajukan pertanyaan yang sifatnya informal dan pribadi, misalnya “Apa buku favorit Anda?” atau “Bagaimana liburan terakhir Anda?” Hal ini membantu membuat calon karyawan merasa nyaman dan memberikan gambaran tentang kemampuan komunikasinya.
Contoh pertanyaan perkenalan yang bisa kamu gunakan:
- Jika Anda hanya boleh mempertahankan 3 tools untuk bekerja, alat apa yang akan kamu pilih dan mengapa?
- Jenis film seperti apa yang Anda sukai?
- Pembelian terbaik dan terburuk yang pernah Anda lakukan?
2. Kemampuan dalam Tim
Mintalah pewawancara sejawat untuk menanyakan bagaimana calon karyawan dapat berkontribusi dalam tim, misalnya bagaimana pengalaman mereka dalam tim sebelumnya, bagaimana budaya kerja yang sesuai dengan mereka, atau nilai-nilai yang mereka bawa dalam proyek sebelumnya.
3. Mengatasi Tantangan
Selanjutnya, minta calon karyawan untuk menjelaskan pengalaman dalam menghadapi tantangan di tempat kerja, seperti menghadapi deadline atau mengatasi pelanggan yang sulit.
4. Kemampuan Bekerja di Bawah Tekanan
Berikan beberapa pertanyaan acak untuk melihat bagaimana calon karyawan tetap dapat bekerja dalam situasi tertekan. Namun, hindari menggunakan pertanyaan yang terlalu sulit karena dapat membuat calon karyawan enggan bergabung dalam perusahaan.
Pertanyaan yang Perlu Dihindari Saat Peer Interview
Ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat wawancara kerja agar prosesnya adil, legal, dan tidak memihak. Berikut adalah beberapa contohnya:
1. Pertanyaan Terkait Informasi Pribadi
Jangan tanyakan tentang jenis kelamin, usia, ras, agama, atau hal-hal pribadi lainnya. Pertanyaan-pertanyaan semacam itu tidak penting untuk pekerjaan dan bisa melanggar hukum kesempatan kerja yang adil. Jadi, lebih baik hindari pertanyaan-pertanyaan semacam itu agar tidak menimbulkan masalah hukum.
2. Pertanyaan Tentang Kehidupan Pribadi Kandidat
Hindari mengajukan pertanyaan terkait kehidupan pribadi atau keluarga kandidat. Sebab, pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak relevan dengan kemampuan mereka dalam pekerjaan, dan bisa membuat mereka merasa tidak nyaman atau enggan melanjutkan proses wawancara.
3. Pertanyaan dengan Sudut Pandang Tertentu
Hindari pertanyaan yang cenderung mempengaruhi atau memiliki sudut pandang tertentu. Jangan memberikan pertanyaan yang mengarahkan kandidat untuk memberikan jawaban yang Anda inginkan. Hal ini dapat mempengaruhi hasil wawancara dan membuat penilaian terhadap kandidat menjadi tidak akurat.
4. Pertanyaan yang Kurang Etis
Jangan tanyakan hal-hal yang ilegal atau tidak etis, seperti catatan kriminal, riwayat medis, atau keadaan keuangan kandidat. Pertanyaan-pertanyaan semacam itu dapat menimbulkan masalah hukum dan tidak etis.
5. Pertanyaan yang Terlalu Sulit
Terakhir, hindari memberikan pertanyaan yang sulit atau tidak relevan dengan kemampuan kandidat atau posisi yang sedang dilamar.
Jadi, pastikan pertanyaan yang diajukan selama wawancara kerja relevan, adil, dan tidak melanggar hukum.
7 Langkah Sukses Peer Interview
Untuk membuat proses peer interview Anda berhasil, berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:
1. Tentukan dengan Jelas Peran dan Tanggung Jawab
Sebelum memulai wawancara, pastikan semua anggota tim paham tentang peran dan tanggung jawab calon yang akan direkrut. Hal ini akan membantu pewawancara fokus pada hal-hal yang penting dalam keterampilan dan kualifikasi calon tersebut.
2. Berikan Pelatihan dan Panduan kepada Pewawancara
Apabila terdapat anggota tim yang belum pernah melakukan wawancara dengan rekan kerja sebelumnya, berikan mereka pelatihan dan panduan yang diperlukan. Informasikan kepada mereka cara mengajukan pertanyaan terbuka, mendengarkan secara aktif, dan contoh pertanyaan peer interview yang umumnya ditanyakan.
3. Gunakan Format Wawancara yang Terstruktur
Untuk memastikan konsistensi dalam wawancara dan mendapatkan penilaian yang komprehensif, gunakan format wawancara yang terstruktur. Hal ini bisa meliputi penggunaan pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya atau menggunakan kriteria penilaian yang sama untuk semua calon.
4. Pilih Pewawancara yang Tepat
Pastikan Anda memilih anggota tim yang tepat untuk melakukan wawancara dengan calon karyawan tersebut. Pilih anggota dengan pengetahuan yang relevan dan akan berhubungan langsung dengan calon yang akan direkrut.
5. Dapatkan Feedback dari Calon Karyawan
Setelah wawancara selesai, mintalah pendapat kepada calon karyawan tentang pengalaman mereka. Hal ini akan memberikan Anda informasi tambahan dan memastikan semua sudut pandang dipertimbangkan sebelum membuat keputusan akhir.
6. Persilakan Calon Karyawan Mengajukan Pertanyaan
Ingatlah bahwa wawancara merupakan kesempatan bagi calon karyawan untuk mengenal tim dan perusahaan. Oleh karena itu, persilakan mereka untuk mengajukan pertanyaan kepada anggota tim. Melalui hal tersebut, Anda dapat melihat sejauh mana mereka tertarik dengan perusahaan dan bagaimana mereka berinteraksi dengan tim.
7. Gunakan Hasil Peer Interview sebagai Bagian dari Evaluasi Keseluruhan
Terakhir, ingat bahwa hasil wawancara dengan rekan kerja hanya salah satu faktor dalam proses evaluasi, sehingga Anda perlu menggabungkan hasilya dengan informasi lain, seperti hasil assessment dan wawancara lainnya untuk membuat keputusan yang tepat dalam perekrutan.