Etika HR artinya HR bertanggung jawab dalam mengelola karyawan dengan mengikuti aturan etika dan standar profesional untuk menemukan solusi yang tepat terhadap masalah-masalah terkait etika, serta memastikan kesuksesan etika organisasi.
Etika HR termasuk bagian dari etika bisnis, yang lebih berfokus pada perkembangan profesional, kepemimpinan yang adil, keadilan, penangan konflik, serta penggunaan informasi dengan benar dalam operasional bisnis.
Selain itu, sebagai profesional HR Anda juga harus bertindak sesuai hukum dan aturan yang berlaku, memperlakukan semua karyawan dengan sama, serta menjaga kerahasiaan perusahaan.
Melalui penerapan etika HR, perusahaan dapat membangun reputasi sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
Pentingnya Etika HR di Lingkungan Kerja
Tim HR adalah hati dan otak moral perusahaan, dan Anda harus menjalankan peran tersebut dengan mengikuti kode etika dan standar moral yang sudah ditetapkan.
Etika dalam HR pada dasarnya berkaitan dengan kewajiban moral perusahaan terhadap karyawan untuk memastikan kesetaraan dan keadilan.
Selain itu, juga terdapat sejumlah alasan lain yang membuat perusahaan harus membangun etika HR dengan baik, yaitu:
1. Menjaga Reputasi Perusahaan
Dalam dunia bisnis, masalah hukum kerap menimbulkan tantangan bagi para pengusaha, misalnya terkait media yang memberitakan mengenai perbuatan buruk perusahaan, seperti isu diskriminasi ataupun kebijakan ketenagakerjaan yang tidak adil.
Berbagai hal tersebut tentu akan merusak reputasi perusahaan di pasaran, kehilangan pelanggan saat ini dan pelanggan potensial, serta calon karyawan.
Oleh karena itu, setiap perusahaan wajib membangun kebijakan HR, agar dapat menjaga reputasi dan membantu menarik bakat terbaik.
Apabila perusahaan tidak menerapkan etika dengan baik, masyarakat pun akan memberikan reputasi buruk pada perusahaan, yang membuat calon bakat mengurungkan niatnya untuk bekerja di perusahaan tersebut.
2. Mempertahankan Kesetiaan Karyawan
Memperlakukan karyawan dengan etika yang baik dapat membangun kepercayaan dan kesetiaan jangka panjang dari mereka. Mereka pun akan mendapatkan pengalaman lebih banyak dalam bekerja, sehingga dapat menguasai proses dan cara kerja perusahaan.
Melalui hal tersebut, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi karyawan dari waktu ke waktu, serta bisa mengontrol biaya perekrutan dan pelatihan.
Kesetiaan karyawan juga memberikan dampak terhadap keuntungan penjualan. Sebab, karyawan yang setia biasanya cenderung mempromosikan produk dari tempat kereja mereka, serta menyebarkan hal positif lainnya tentang perusahaan kepada teman dan keluarga.
3. Mendorong Program Etika
Reputasi sebagai pemberi kerja yang beretika tidak terjadi begitu saja, melainkan terdapat proses yang harus dilalu.
Perusahaan yang peduli terhadap etika di lingkungan kerja, umumnya akan mengadakan program etika yang komprehensif untuk menunjukkan komitmen perusahaan dalam setiap aspek bisnis, termasuk sumber daya manusia (SDM) atau human resources (HR).
Oleh karena itu, sebagai profesional HR Anda harus membantu perusahaan membangun reputasi dengan menetapkan kebijakan etika HR terkait diskriminasi, pelecehan seksual, dan perilaku terhadap sesama karyawan.
Masalah Umum yang Berkaitan dengan Etika HR
Berikut adalah beberapa masalah umum di tempat kerja terkait etika HR:
1. Diskriminasi
Di tempat kerja, ada beragam orang dari berbagai agama, gender, etnis, dan latar belakang. Oleh karena itu, Anda dan tim HR harus memastikan bahwa semua karyawan diperlakukan secara adil dan diberikan kesempatan yang sama.
2. Rencana Kompensasi
Terdapat masalah etika terkait gaji, tunjangan eksekutif, dan insentif tahunan. Beberapa karyawan merasa tidak puas jika manajemen puncak mendapatkan gaji atau tunjangan yang lebih tinggi daripada karyawan lainnya.
3. Isu Ketenagakerjaan
Terkadang, terjadi diskriminasi dalam proses rekrutmen dan seleksi yang disebabkan oleh interviewer bias, yaitu kondisi ketika seorang rekruter memiliki bias tidak adil yang dapat mempengaruhi proses perekrutan, misalnya steorotipe.
4. Penilaian Kinerja
Seringkali manajer enggan memberikan feedback kepada karyawan karena takut menyakiti perasaaan mereka. Namun, sebenarnya feedback yang jujur dan konstruktiflah yang sangat penting untuk perkembangan karier karyawan.
5. Pemutusan Hubungan Kerja
Saat perusahaan harus melakukan PHK atau memutuskan hubungan kerja dengan karyawan, hal ini bisa menjadi situasi yang sulit dan menegangkan. Di sini, Anda berperan untuk memastikan bahwa proses PHK dilakukan secara adil dan menghormati hak-hak karyawan.
8 Prinsip dalam Etika HR
Dalam menerapkan etikanya, HR harus menerapkan prinsip-prinsip yang mengedepankan keadilan dan penghargaan terhadap setiap individu dalam suatu organisasi.
Berikut prinsip-prinsip yang harus ada dalam etika HR:
1. Menghargai Martabat Manusia
Anda dan anggota tim lainnya harus mengakui nilai dan martabat setiap individu. Anda juga jarus memperlakukan karyawan sebagai individu yang memiliki kebutuhan dan kesejahteraan yang harus diutamakan.
2. Kesetaraan untuk Semua
Selanjutnya, sebagai profesional HR Anda juga harus menekankan keadilan dan kesetaraan dalam berbagai kegiatan, mulai dari perekrutan dan seleksi yang adil, kesempatan yang sama untuk pertumbuhan dan pengembangan, serta evaluasi dan promosi yang tidak bias.
Tidak boleh ada diskriminasi berdasarkan ras, gender, usia, agama, atau karakteristik lainnya.
3. Komunikasi Terbuka
HR yang etis harus bisa mendorong komunikasi terbuka dan jujur antara manajemen dan karyawan. Keterbukaan tersebut bisa dalam hal kebijakan, prosedur, dan pengambilan keputusan, sehingga dapat membangun kepercayaan dan lingkungan kerja yang positif.
Karyawan juga harus memiliki akses informasi yang mempengaruhi pekerjaan mereka dan diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan feedback.
4. Pemberdayaan Karyawan
Anda dan anggota tim HR lainnya juga harus mengakui pentingnya memberdayakan dan melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan. Hal tersebut dapat menciptakan keterlibatan karyawan, kepuasan kerja, dan rasa memiliki.
Karyawan harus diberikan kesempatan untuk berkontribusi melalui ide, pendapat, dan keterampilan mereka, serta menciptakan budaya yang menghargai masukan dari mereka.
5. Kepemimpinan Etis
Dalam penerapan etika HR, Anda berperan untuk mempromosikan pelaku etis di seluruh organisasi. Di sini, manajer HR harus menjadi contoh, menunjukkan integritas, dan mempromosikan nilai-nilai, serta praktik moral.
Manajer HR juga harus memastikan bahwa standar etika dijunjung dengan tinggi dan mendorong karyawan untuk bertindak secara etis dalam hubungan dengan rerkan kerja, pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya.
6. Privasi dan Kerahasiaan
Anda bertanggung jawab untuk melindungi privasi karyawan dan menjaga kerahasiaan informasi yang sensitif. Informasi pribadi karyawan hanya boleh diakses oleh pihak yang berwenang. Melalui hal tersebut, artinya Anda mematuhi perlindungan data dan privasi yang berlaku.
7. Tanggung Jawab Sosial
Keputusan dan tindakan organisasi mempengaruhi masyarakat secara lebih luas, sehingga Anda bersama tim HR harus mengedepankan praktik bisnis yang bertanggung jawab, seperti memperhatikan keberlanjutan lingkungan, sumber daya, serta keterlibatan masyarakat.
8. Pengembangan dan Pembelajaran Berkelanjutan
Anda harus mengakui pentingnya kesempatan belajar dan pengembangan. Hal ini mencakup pelatihan, pembinaan, dan dukungan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan karyawan.
Selain itu, Anda juga perlu mendorong budaya belajar dan mendukung pertumbuhan profesional, baik untuk kesejahteraan karyawan maupun keberhasilan organisasi.
Tips Implementasi Etika HR di Dalam Organisasi
Etika HR bertujuan untuk mendukung dan menerapkan standar etika yang baik dalam semua hal yang berkaitan dengan karyawan. Dengan adanya etika ini, karyawan akan memiliki lingkungan kerja yang sehat dan akan menarik bakat-bakat terbaik.
Sebagai upaya penerapan etika yang baik di organisasi, simak beberapa tips berikut ini:
1. Pahami Hukum yang Berlaku
Salah satu peran dari tim HR adalah sebagai perwakilan perusahaan. Dengan demikian, Anda harus bisa membedakan antara hal yang benar dan yang salah, serta siap mengambil keputusan sulit apabila dibutuhkan.
Anda dan tim harus memahami bagaimana cara mengambil keputusan sulit dan meminta pertanggungjawaban dari orang-orang jika dibutuhkan. Hal ini tentu memerlukan keberanian dan keyakinan.
Dengan memahami hukum ketenagakerjaan yang berlaku, Anda akan lebih siap menghadapi masalah yang muncul. Misalnya, jika ada karyawan yang meminta cuti sakit, Anda harus tahu hak-hak cuti yang mereka miliki dan menjelaskannya dengan benar.
2. Utamakan Pengembangan Diri
SDM merupakan bidang yang selalu berubah, sehingga penting untuk selalu belajar dan berkembang. Anda perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang terus diperbarui, misalnya dengan mengikuti pelatihan atau sertifikasi SDM agar tetap kompetitif.
4. Jadilah Contoh yang Beretika
Sebagai bagian dari tim HR, Anda harus menjadi contoh yang baik bagi karyawan lain. Tunjukan kepercayaan diri dan kemampuan berkomunikasi melalui sikap dan interaksi Anda dengan orang lain.
5. Mengatasi Konflik Kepentingan yang Muncul
Konflik perusahaan penting untuk organisasi karena keputusan yang salah dapat mengganggu perusahaan dalam mencapai tujuan. Artinya, Anda harus mematuhi dan menganjurkan kebijakan yang telah dipublikasikan mengenai konflik kepentingan di dalam organisasi.
Selain itu, Anda juga harus memprioritaskan kewajiban untuk mengidentifikasi konflik kepentingan yang muncul, kemudian mengungkapkannya kepada para pemangku kepentingan terkait.
6. Implementasikan Prinsip Inklusi dan Diversitas
Saat ini, sebagian besar diskusi membahasa tentang inklusi yang berfokus pada kelas, gender, dan ras. Hal tersebut menjadi bagian penting dari prinsip etika HR yang harus diberikan diperhatikan dengan benar.
Anda dapat melakukannya dengan berkomunikasi dengan rekan kerja agar mereka dapat memahami moral dan nilai-nilai perusahaan.
7. Lindungi Informasi Perusahaan
Anda dan tim memiliki akses ke berbagai statistik dan catatan perusahaan yang harus dijaga untuk melindungi kepentingan perusahaan.
Dengan kata lain, Anda harus memperoleh dan memberikan informasi melalui cara yang etis dan bertanggung jawab.