Apa itu tugas HRD dan apa bedanya dengan personalia? HRD sendiri merupakan akronim dari Human Resource Departement. Dari kepanjangan kata HRD saja sudah terlihat jelas perbedaan dengan personalia adalah seperti apa kan?
Lalu, pekerjaan ini juga merupakan bagian dari departemen atau divisi yang ada di perusahaan, di mana personalia adalah serangkaian kegiatan mengelola SDM untuk berbagai urusan yang terkait dengan administratif.
Jadi, Anda tidak hanya memahami kepanjangan HRD atau hanya mendengar tentang seputar personalia saja, namuan dari segi tanggung jawab hingga fungsinya.
Agar tak lagi salah kaprah, berikut ulasan mengenai perbedaan antara HRD dan personalia.
Anda sudah sering mendengar tentang Human Resource Departement dan personalia, tetapi apa perbedaan antara keduanya?
Apa itu HRD?
HRD atau Human Resource Development merupakan salah satu divisi penting dalam perusahaan yang bertanggung jawab dalam mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) dari berbagai aspek.
Peran HRD sangatlah vital dalam membantu perusahaan mengembangkan karyawan melalui pelatihan dan pengembangan karier guna meningkatkan efektivitas dan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat memanfaatkan potensi dan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan serta meningkatkan produktivitas kerja secara signifikan.
Selain itu, upaya pengembangan SDM juga membantu perusahaan dalam mempertahankan para kandidat terbaik di lingkungan kerja mereka.
Untuk bergabung di bidang ini, umumnya dibutuhkan pendidikan S1 Psikologi, namun ada juga lowongan kerja HRD yang terbuka untuk berbagai latar belakang jurusan dengan syarat memiliki pengalaman yang relevan.
Dalam hal gaji, berdasarkan survei, rata-rata gaji HRD Staff atau Officer di Jakarta mencapai 5 juta rupiah lebih.
Meskipun besaran gaji ini dapat bervariasi tergantung pada UMP (Upah Minimum Provinsi) dan UMK (Upah Minimum Kota) serta kebijakan perusahaan masing-masing.
Dengan adanya tim HRD yang profesional, perusahaan dapat lebih optimal dalam mengelola dan membangun potensi karyawan, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang dinamis, kompetitif, dan berdaya saing.
Apa Kepanjangan dan Singkatan dari HRD?
HRD adalah singkatan dari kepanjangan kata Human Resource Departement.
Dalam Bahasa Indonesia, arti HRD lebih dikenal dengan istilah Departemen Sumber Daya Manusia (SDM).
Secara umum, pekerjaan HRD adalah mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan karyawan yang ada di perusahaan.
Pekerjaan dan tugas mereka sehari-hari melakukan proses rekruitmen, pengembangan, evaluasi, konsultasi, administrasi, hingga PHK ( Pemutusan Hubungan Kerja ).
Biasanya, divisi ini selalu ada di perusahaan-perusahaan berskala besar atau induk grup suatu perusahaan.
Dari sini Anda sudah bisa menjawab pertanyaan apa itu HRD di perusahaan, bukan?
Bisa dikatakan pula bahwa Human Resource Departement menangani berbagai masalah di dalam ruang lingkup karyawan, pegawai, manajer, dan karyawan dari level lain.
Tujuannya tentu saja untuk menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan dalam mencapai target perusahaan yang telah ditentukan.
Di sisi lain, divisi HRD singkatan dari kepanjangan Human Resource Departement juga terlibat dalam prosedur berkelanjutan yang bertanggung jawab untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan SDM yang tepat.
Nantinya, SDM tersebut akan ditempatkan pada posisi dan jabatan yang sesuai ketika perusahaan sedang membutuhkannya.
Baca juga: Kenapa Perusahaan Perlu Beralih ke Aplikasi Penggajian?
Apa Itu Fungsi dari Seorang HRD?
HRD bertugas untuk melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja, mulai dari persiapan yang meliputi faktor internal dan eksternal, rekrutmen tenaga kerja, dan seleksi tenaga kerja.
Sebagai garda terdepan dalam pengelolaan sumber daya manusia, HRD bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan individu dan perusahaan secara keseluruhan.
Dalam konteks ini, HR memiliki peran kunci dalam pengembangan karyawan agar menjadi lebih kompeten dan berkembang.
Berikut adalah beberapa fungsi peran penting HRD dalam pengembangan sumber daya manusia:
Merekrut Karyawan Baru Untuk Perusahaan
Salah satu fungsi penting HRD adalah merekrut karyawan yang memiliki potensi tinggi dan sesuai kualifikasi yang dicari oleh perusahaan.
Biasanya, mereka akan memulai proses mulai dari penyaringan CV dari para calon karyawan, tes tertulis, hingga proses interview sebelum ke offering jika cocok.
Ketika mereka sudah mendapatkan kandidat yang paling tepat, nantinya tugas HRD yang akan melanjutkan proses onboarding untuk memperkenalkan karyawan baru pada budaya perusahaan termasuk apa saja yang menjadi tugasnya nanti.
Untuk Memberikan Pelatihan pada Karyawan
HRD memiliki fungsi dalam hal pengembangan dan evaluasi karyawan.
Agar setiap karyawan dapat berkontribusi secara maksimal terhadap perusahaan atau organisasi, maka ia harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
Maka dari itu, mereka harus mampu meningkatkan produktivitas karyawan agar perusahaan dapat terus meningkatkan performanya.
Memberikan Kompensasi pada Karyawan
Fungsi HRD adalah kepanjangan tangan perusahaan untuk untuk memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai.
Kompensasi adalah imbalan atau upah atas kontribusi kerja pegawai yang diberikan secara teratur dari organisasi atau perusahaan.
Pemberian kompensasi harus tepat dan sesuai dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada di lingkungan eksternal agar tidak menimbulkan masalah ketenagakerjaan atau kerugian perusahaan.
Meningkatkan Keterampilan dan Pengetahuan Karyawan
HRD bertugas untuk merancang dan menyelenggarakan program pelatihan dan pengembangan yang relevan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan.
Melalui pelatihan teknis, pelatihan manajerial, atau pelatihan keahlian khusus, mereka akan membantu karyawan memperoleh keterampilan baru dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjalankan tugas mereka dengan lebih efektif.
Membentuk Individu yang Unggul
Selain keterampilan dan pengetahuan, HRD juga fokus pada pengembangan aspek sikap dan kepribadian karyawan.
Dengan program pembinaan kepemimpinan, pengembangan soft skills, atau pelatihan motivasi, mereka akan membantu membentuk individu yang memiliki sikap positif, komunikasi yang baik, dan kemampuan adaptasi yang tinggi.
Membina Manusia sebagai Subsistem
Organisasi HRD bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan program perencanaan dan penilaian karyawan.
Melalui proses penilaian kinerja, HRD menganalisis dan mengevaluasi kinerja karyawan, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan merancang program pengembangan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja individual dan tim.
Mengembangkan Potensi Karyawan
HRD berperan sebagai pendukung utama dalam pengembangan potensi karyawan.
Melalui identifikasi bakat, penempatan yang tepat, dan program pengembangan karir, mereka akan membantu karyawan dalam menggali potensi terbaik mereka dan memberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang di dalam organisasi.
Membina Hubungan Antar Karyawan
HRD juga bertugas untuk memfasilitasi hubungan antarkaryawan yang sehat dan produktif.
Dengan mengembangkan program kerjasama tim, kegiatan perusahaan, atau forum komunikasi internal, mereka akan membantu menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan mendukung.
Mengevaluasi Kinerja Karyawan
Evaluasi kinerja merupakan bagian penting dari pengembangan sumber daya manusia.
HRD melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan dengan menggunakan metode yang tepat, seperti penilaian kinerja berbasis kompetensi atau penilaian 360 derajat.
Dengan melakukan evaluasi yang objektif, mereka akan dapat mengidentifikasi kekuatan dan area pengembangan bagi setiap karyawan.
Dalam kesimpulannya, mereka ini memiliki peran strategis dalam pengembangan sumber daya manusia yang unggul.
Dengan mendukung pengembangan keterampilan, pengetahuan, sikap, dan potensi karyawan, HRD membantu membangun tim yang kuat, produktif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Baca juga: Apa itu HRIS (Human Resource Information System)?
Perbedaan Singkat Mengenai HRD dan Personalia
Sebelum membahasnya lebih jauh, berikut adalah perbedaan singkat dari HRD dan juga personalia.
Ruang lingkup personalia mencakup:
- Pencatatan kehadiran karyawan
- Pengarsipan dokumen-dokumen kerja
- Penggajian karyawan
- Perhitungan tunjangan
Sementara itu, HRD mencakup:
- Employee services
- Pelatihan dan pengembangan karyawan
- Menjaga relasi dan retensi karyawan dengan perusahaan
- Penilaian kinerja karyawan
Mengenal Tugas dan Tanggung Jawab HRD
Berikut adalah beberapa tugas serta tanggung jawab dari divisi HRD.
Melakukan Perencanaan Terkait SDM Di Dalam Perusahaan
Tugas HRD yang pertama adalah perencanaan.
Perencanaan ini biasanya berupa perencanaan program atau SDM yang ada di perusahaan.
Misalnya, menentukan program pengembangan yang cocok untuk divisi tertentu, hingga kebutuhan tenaga kerja untuk masing-masing divisi.
Melaksanakan Rekrutmen Karyawan
Selanjurnya adalah rekrutmen. Tugas yang satu ini adalah salah satu tugas paling penting bagi HRD karena mereka bertanggung jawab untuk mencari karyawan yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan.
Untuk mendapatkannya, HRD perlu menyiapkan berbagai proses mulai dari menyebarkan info lowongan kerja, menyaring CV kandidat, psikotes jika dibutuhkan, proses wawancara, hingga proses offering.
Memberikan Pelatihan dan Pengembangan Skill Karyawan
Tugas HRD lainnya adalah pelatihan dan pengembangan di mana fungsinya adalah untuk meningkatkan performa karyawan agar bisa memberikan hasil yang terbaik.
Pelatihan ini perlu menyesuaikan kebutuhan masing-masing divisi.
Misalnya tim marketing membutuhkan pelatihan SEO untuk meningkatkan performa website, maka HRD perlu memfasilitasi hal tersebut.
Pengaturan Kompensasi
Kompensasi karyawan merupakan hal yang cukup krusial karena dapat berpengaruh ke tingkat engagement karyawan terhadap perusahaan.
Ketika HRD ingin membuat program kompensasi, mereka juga perlu memikirkan berbagai macam hal, mulai dari gaji, asuransi, tunjangan, dan kompensasi lainnya.
Semua kompensasi ini harus dibuat mempertimbangkan kesejahteraan karyawan.
Oleh karena itu, HRD perlu mengelola skema kompensasi dengan baik.
Namun, HRD perlu memperhatikan kondisi keuangan di perusahaan juga.
Mengurus Segala Data Administrasi
Data administrasi yang dimaksud di sini sangat beragam, mulai dari data karyawan, data absensi online, payroll, kontrak kerja karyawan, dan lain sebagainya.
Meski sebenarnya hal ini adalah tanggung jawab dari personalia, namun personalia tetap menjadi bagian dari HRD secara keseluruhan.
Membuat Skema Performance Review untuk Karyawan
Performance review atau evaluasi karyawan adalah hal yang kerap dilakukan setahun sekali atau dua kali tergantung kebijakan perusahaan.
Evaluasi karyawan dinilai penting karena hasilnya tidak hanya menentukan perbaikan performa karyawan tetapi terkadang juga menjadi tolak ukur untuk kenaikan gaji serta bonus.
Menyusun dan Memperbaharui Kebijakan: Menciptakan Kebijakan Kepegawaian yang Optimal
Sebagai bagian integral dari tim HRD, tugasnya tidak hanya terbatas pada manajemen sumber daya manusia, tetapi juga mencakup peran strategis dalam menyusun dan memperbaharui kebijakan perusahaan terkait kepegawaian.
Dalam hal ini, HRD bertanggung jawab untuk menyusun kebijakan atau aturan kepegawaian yang relevan dan efektif untuk seluruh karyawan.
Mengapa penting menyusun kebijakan kepegawaian? Kebijakan tersebut berfungsi sebagai pedoman dalam mengatur interaksi antara perusahaan dan karyawan, serta menciptakan kerangka kerja yang adil, konsisten, dan transparan.
Dengan memiliki kebijakan yang baik, perusahaan dapat memastikan bahwa hak dan kewajiban karyawan dihormati, menjamin perlindungan hukum, dan mengoptimalkan produktivitas karyawan.
Namun, menyusun kebijakan kepegawaian bukanlah tugas yang mudah. Proses ini memerlukan pemahaman mendalam tentang hukum ketenagakerjaan, tren industri, serta kebutuhan dan nilai-nilai perusahaan itu sendiri.
Untuk itu, HRD perlu melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti manajemen eksekutif, tim hukum, dan perwakilan karyawan, guna memastikan kebijakan yang dihasilkan memenuhi kepentingan semua pihak.
Dalam menyusun kebijakan kepegawaian, HRD harus mempertimbangkan beberapa faktor penting, antara lain:
- Kepatuhan hukum: Kebijakan perusahaan harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. HRD perlu memastikan bahwa kebijakan yang disusun tidak melanggar aturan yang mengatur hak-hak karyawan.
- Keadilan dan kesetaraan: Kebijakan harus adil dan setara untuk semua karyawan. HRD harus memastikan bahwa kebijakan tidak membedakan berdasarkan ras, agama, gender, usia, atau faktor lain yang melanggar prinsip-prinsip non diskriminasi.
- Kesesuaian dengan nilai dan budaya perusahaan: Kebijakan harus mencerminkan nilai-nilai inti dan budaya perusahaan. HRD harus memastikan bahwa kebijakan mendukung visi, misi, dan tujuan perusahaan serta mempromosikan budaya kerja yang positif.
- Keterbukaan dan komunikasi: Kebijakan harus dikomunikasikan dengan jelas kepada semua karyawan. HRD harus mengembangkan strategi komunikasi yang efektif untuk memastikan pemahaman dan penerapan kebijakan secara konsisten di seluruh organisasi.
- Relevansi dan fleksibilitas: Kebijakan harus terus diperbaharui dan disesuaikan dengan perkembangan terbaru dalam industri dan kebutuhan perusahaan. HRD harus mengikuti tren terkini dan memastikan kebijakan dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang cepat.
Dalam kesimpulannya, HRD memiliki peran strategis dalam menyusun kebijakan kepegawaian yang optimal. Dengan memahami hukum ketenagakerjaan, nilai-nilai perusahaan, dan kebutuhan karyawan, HRD dapat menciptakan kerangka kerja yang menguntungkan semua pihak dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan perusahaan.
Nah, di atas merupakan kemampuan-kemampuan penting yang wajib dimiliki seorang HRD. Bila kamu ingin belajar skill-skill tersebut, kamu bisa mempelajarinya dengan mengikuti Bootcamp Human Resources.
Baca juga: Menumbuhkan & Menjaga Motivasi Kerja Karyawan
Kemampuan Penting yang Harus Dimiliki Seorang HRD
Untuk menjadi seorang HRD yang sukses, ada beberapa kemampuan penting yang harus kamu kuasai.
Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Komunikasi yang Efektif
Sebagai seorang HRD, kemampuan komunikasi yang baik menjadi salah satu faktor kunci kesuksesan.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang HRD harus dapat berinteraksi dengan berbagai pihak, baik itu internal maupun eksternal perusahaan.
Kemampuan komunikasi yang efektif meliputi kemampuan berbicara dengan jelas dan terstruktur, kemampuan menulis dengan baik, serta kemampuan untuk memahami dan merespons dengan tepat pesan-pesan yang disampaikan.
Selain itu, kemampuan komunikasi non-verbal seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata juga penting untuk menciptakan hubungan yang baik dengan karyawan dan pihak lainnya.
Dengan kemampuan komunikasi yang baik, seorang HRD dapat menjelaskan kebijakan perusahaan dengan jelas kepada karyawan, memfasilitasi komunikasi antara karyawan dan manajemen, serta menjalin hubungan yang harmonis dengan pihak eksternal seperti vendor atau mitra bisnis.
Selain itu, kemampuan komunikasi yang efektif juga mempengaruhi citra perusahaan dan kepuasan karyawan.
Dengan berkomunikasi dengan baik, seorang HRD dapat membangun kepercayaan, meningkatkan kolaborasi, dan memastikan informasi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh semua pihak.
Oleh karena itu, pengembangan kemampuan komunikasi yang efektif menjadi penting bagi seorang HRD.
Dengan mengasah kemampuan ini, seorang HRD dapat menjadi fasilitator yang baik dalam mencapai tujuan perusahaan dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan harmonis.
Penguasaan Software HR
Dalam era digital seperti saat ini, penguasaan software HR menjadi hal yang penting bagi seorang HRD.
Software HR merupakan alat bantu yang digunakan dalam mengelola data dan informasi terkait sumber daya manusia dalam perusahaan.
Sebagai seorang HRD, kamu perlu menguasai berbagai jenis software HR yang umum digunakan di industri, seperti Applicant Tracking System (ATS), Human Resources Information System (HRIS), dan sistem payroll serta presensi.
Dengan menggunakan ATS, kamu dapat dengan mudah menilai CV pelamar kerja sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
HRIS akan membantu dalam mengelola data karyawan, seperti informasi pribadi, riwayat kerja, dan data kehadiran. Sementara itu, sistem payroll dan presensi akan memudahkan proses penggajian dan monitoring kehadiran karyawan.
Penguasaan software HR ini akan memberikan efisiensi dalam pekerjaan HRD.
Data karyawan dapat diakses dengan cepat dan akurat, pengolahan informasi menjadi lebih efisien, dan proses administrasi menjadi lebih teratur.
Hal ini akan meningkatkan produktivitas kerja dan memungkinkan HRD fokus pada tugas-tugas strategis yang lebih bernilai tambah.
Untuk menguasai software HR, kamu dapat mengikuti pelatihan atau mengikuti kursus online yang tersedia.
Selain itu, eksplorasi dan praktik langsung dengan software HR juga penting agar kamu semakin terampil dan mahir dalam menggunakannya.
Dengan penguasaan software HR yang baik, seorang HRD dapat menjadi lebih efisien dan efektif dalam mengelola data dan informasi karyawan, sehingga kontribusinya terhadap kesuksesan perusahaan semakin terasa.
Manajemen Waktu yang Baik
Seorang HRD memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat beragam, terutama ketika bekerja di perusahaan dengan jumlah karyawan yang besar.
Dalam menghadapi tantangan ini, kemampuan manajemen waktu yang efektif menjadi kunci utama bagi seorang HRD agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Penting bagi seorang HRD untuk menyusun prioritas tugas dan mengatur waktu dengan efisien.
Dengan menyadari urgensi dan pentingnya setiap tugas, seorang HRD dapat fokus pada hal-hal yang benar-benar membutuhkan perhatian lebih.
Hal ini akan memastikan bahwa pekerjaan yang paling krusial dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan tanpa mengabaikan kualitasnya.
Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan manajemen waktu seorang HRD. Pertama, buatlah daftar tugas harian atau mingguan yang harus diselesaikan.
Prioritaskan tugas-tugas yang memiliki deadline atau dampak yang signifikan terhadap perusahaan.
Kedua, manfaatkan alat bantu seperti kalender atau aplikasi manajemen waktu untuk mengatur jadwal dan mengingatkan tenggat waktu penting.
Ketiga, hindari penundaan dan beri diri sendiri tenggat waktu yang realistis untuk menyelesaikan setiap tugas.
Dengan manajemen waktu yang efektif, seorang HRD dapat mengoptimalkan produktivitasnya, menghindari kelelahan, dan mengurangi tingkat stres.
Lebih dari itu, manajemen waktu yang baik juga akan memberikan keuntungan bagi perusahaan, karena HRD dapat menjalankan tugasnya secara efisien dan memberikan kontribusi yang maksimal dalam mengelola sumber daya manusia perusahaan.
Jadi, jangan remehkan pentingnya manajemen waktu dalam peran seorang HRD.
Dengan menguasai strategi dan teknik yang tepat, kamu dapat menjadi seorang HRD yang efektif dan sukses dalam mengatur waktu dan menjalankan tugas dengan baik.
Kemampuan Memecahkan Masalah
Sebagai seorang HRD, kehadiran berbagai masalah adalah hal yang tak terhindarkan dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Oleh karena itu, kemampuan memecahkan masalah atau problem solving menjadi keterampilan yang sangat penting untuk dimiliki.
Kemampuan memecahkan masalah memungkinkan seorang HRD untuk menghadapi tantangan dengan cara yang efektif dan efisien.
Dengan kemampuan ini, seorang HRD dapat mengidentifikasi akar permasalahan, menganalisis situasi dengan cermat, dan mencari solusi terbaik yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan perusahaan.
Dalam menghadapi masalah, baik yang sederhana maupun kompleks, seorang HRD perlu menggunakan pendekatan yang sistematis dan logis.
Langkah-langkah seperti mengumpulkan informasi yang relevan, menganalisis fakta, mengidentifikasi opsi solusi, dan mengevaluasi konsekuensi dari setiap pilihan harus dilakukan secara hati-hati.
Selain itu, seorang HRD juga perlu mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatifitas, dan kepemimpinan dalam memecahkan masalah.
Dengan berpikir secara inovatif dan mengambil inisiatif, seorang HRD dapat menemukan solusi baru dan efektif yang dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan.
Dalam melatih kemampuan memecahkan masalah, seorang HRD dapat melibatkan tim kerja atau berkolaborasi dengan departemen lain.
Dengan saling berbagi pemikiran dan pandangan, dapat tercipta pemahaman yang lebih komprehensif dan solusi yang lebih baik.
Dalam kesimpulannya, kemampuan memecahkan masalah adalah salah satu kompetensi kunci yang harus dimiliki oleh seorang HRD.
Dengan memperkuat kemampuan ini, seorang HRD dapat mengatasi berbagai tantangan dengan lebih efektif dan memberikan kontribusi yang berarti bagi kesuksesan perusahaan.
Empati dan Kecakapan Menyimak
Sebagai seorang HRD, kemampuan empati dan kecakapan dalam menyimak menjadi faktor penting dalam menjalankan tugas dengan baik.
Dalam berinteraksi dengan para karyawan, seringkali kamu akan mendengar keluhan, curhatan, atau masalah yang mereka hadapi.
Oleh karena itu, kemampuan untuk memahami perasaan dan kebutuhan mereka menjadi hal yang sangat berarti.
Empati memungkinkan kamu untuk melihat situasi dari perspektif orang lain dan merasakan apa yang mereka rasakan.
Dengan adanya empati, kamu dapat memberikan dukungan yang lebih baik kepada para karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis.
Selain itu, kecakapan dalam menyimak juga menjadi keterampilan penting dalam berkomunikasi dengan para karyawan.
Dengan mendengarkan dengan baik, kamu dapat memahami masalah yang dihadapi karyawan dengan lebih jelas dan memberikan respon yang sesuai.
Kecakapan menyimak juga membantu dalam membangun hubungan yang baik dengan para karyawan, karena mereka merasa didengarkan dan dihargai.
Untuk mengembangkan kemampuan empati dan kecakapan menyimak, ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan.
Pertama, berikan perhatian penuh ketika berinteraksi dengan karyawan, tanamkan sikap terbuka dan mau mendengarkan.
Kedua, latih diri untuk menghargai perasaan dan pandangan orang lain, jangan terburu-buru memberikan penilaian atau solusi sebelum memahami dengan baik.
Terakhir, jalin komunikasi yang baik dengan para karyawan, dorong mereka untuk berbagi pemikiran dan perasaan mereka secara terbuka.
Dalam kesimpulan, kemampuan empati dan kecakapan menyimak menjadi kualitas yang sangat berharga bagi seorang HRD.
Dengan memiliki kedua kemampuan ini, kamu dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan karyawan dan memberikan dukungan yang lebih baik dalam menghadapi masalah.
Pertanyaan Umum Terkait Jobdesk, Tugas dan Pekerjaan Human Resource Departement ( HRD )
Sebagai berikut penjelasannya.
Apa arti, pengertian, dan definisi personalia?
Secara umum, personalia adalah serangkaian kegiatan untuk mengelola sumber daya manusia pada hal-hal yang terkait administratif yang mengatur hubungan industrial antara perusahaan dan karyawan.
Pengelolaan dari fungsi personalia ini antara lain adalah bertanggung jawab terhadap database karyawan, payroll dan pembayaran tunjangan juga benefit karyawan lainnya.
Kalau begitu, HRD artinya apa?
Kepanjangan HRD adalah Human Resource Development, ini merupakan sebuah Divisi Sumber Daya Manusia yang ada di sebuah perusahaan.
Human Resource Department ini bisa diartikan juga sebagai orang-orang yang bekerja pada sebuah departemen yang bertanggung jawab dalam menangani pengelolaan sumber daya perusahaan.
Pada sebuah perusahaan, apa fungsi dan tugas HRD?
Karena divisi ini merupakan bagian atau departemen dari perusahaan yang memang bertugas untuk mengelola sumber daya manusia di perusahaan atau human resource management di perusahaan.
Mulai dari tugas rekrutmen, perencanaan SDM, seleksi karyawan, sistem penggajian pegawai, pengembangan, performance management, kelola absensi karyawan perusahaan, hingga menumbuhkan hubungan industrial.
Bagaimana umumnya struktur HRD di sebuah perusahaan?
Pada sebuah perusahaan kecil, HRD biasanya dibagi menjadi tiga bagian, yakni HR Manager, HR Specialist, serta Koordinator Perekrutan.
Namun, struktur ini dapat berkembang seiring dengan perkembangan di suatu perusahaan. Contohnya saja di perusahaan besar, struktur HRD biasanya meliputi:
- VP HR atau Head of HR
- Recruitment Director
- Compensation and Benefit Manager
- HRIS Specialist
- HR Staff
- Recruitment Staff
Berapa gaji karyawan HRD?
Rata-rata gaji untuk staf di divisi HRD biasanya atara Rp5 juta hingga Rp8 juta setiap bulannya.
Namun angka ini bisa bertambah tergantung level pekerjaannya, misalnya supervisor, director, atau head.
Semakin tinggi levelnya, maka gajinya juga akan lebih besar.
Selain level jabatan, gaji karyawan HRD juga mengikuti besaran UMR ataupun UMP di tempat kerjanya.
Staff HRD rata-rata lulusan apa?
Biasanya, orang yang memiliki gelar sarjana di bagian manajemen dan psikologi bisa dibilang cocok untuk menjadi staf HRD.
Sarjana manajemen dibutuhkan karena memiliki kemampuan pengelolaan yang baik.
Sementara itu, untuk sarjana psikologi juga dibutuhkan untuk lebih memahami perilaku karyawan.
Namun, saat ini sudah banyak perusahaan yang membuka lowongan kerja untuk staff HRD dari semua jurusan.
Skill apa saja yang harus dikuasai seorang HRD agar dapat jalankan tugas dengan baik?
Memilih bekerja di bidang human resource memang tidak bisa sembarangan, Anda harus memiliki keterampilan yang mumpuni agar segala pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.
Adapun skills tersebut mencangkup pada kemampuan berorganisasi, tingkat komunikasi yang baik, mampu mengelola informasi dan memahami psikologi, serta menjaga rahasia personal.
Selain itu, HRD wajib memiliki keterampilan utama untuk mengelola administrasi serta jobdesk-nya.
Misalanya saja seperti, mengetahui bagaimana proses rekrutmen yang efektif, mengelola data kehadiran, proses payroll, dan sebagainya.
Untuk mendukung semua itu, para HR perusahaan sangat memerlukan suatu aplikasi yang memudahkan pekerjaan mereka.