Dalam memilih jurusan kuliah memang menjadi hal yang krusial karena dari pilihan inilah yang menentukan perjalan kamu selanjutnya. Mahasiswa harus bertanggung jawab akan keputusan mereka setelah memilih suatu jurusan. Saat menentukan jurusan, calon mahasiswa baru diharuskan memilih tiga jurusan di mana biasanya pilihan pertama merupakan pilihan yang paling diinginkan dan pilihan seterusnya sebagai back up.
Sayangnya, banyak kasus di mana mahasiswa tidak berhasil mendapatkan pilihan pertamanya dan malah diterima di pilihan selanjutnya. Karena hal inilah terdapat istilah mahasiswa “nyasar” di jurusan yang dia dapat. Selain itu, ada juga kasus di mana seorang mahasiswa berhasil masuk di jurusan pilihan pertama dan sudah sesuai dengan apa yang diinginkan, tapi setelah menjalani dan merasakan berkuliah selama beberapa bulan atau di pertengahan kuliah, malah timbul perasaan atau pikiran bahwa ternyata jurusan yang diinginkan tersebut tidak sesuai ekspektasi atau malah memberatkan mereka.
Setelah merasakan hal-hal seperti itu, kemudian mahasiswa tersebut mulai berpikir bahwa kemungkinan ia sudah salah masuk jurusan. Kondisi seperti ini bisa dialami mahasiswa di berbagai tingkatan, mulai dari mahasiswa baru sampai mahasiswa lama yang sudah berada di pertengahan kuliahnya. Jika kamu sebagai mahasiswa mulai merasa salah jurusan, cek dulu tanda-tanda berikut ini.
Bingung Ketika Ditanya Alasan Ambil Jurusan yang Dipilih
Ketika kamu masuk dalam jurusan tertentu, biasanya banyak orang yang bertanya alasannya kenapa memilih itu. Pertanyaan ini bisa saja ditanyakan oleh temanmu, keluarga, kakak tingkat, atau bisa saja dosenmu sendiri. Jika jurusan yang kamu pilih tersebut memang sudah menjadi passion kamu, maka tentunya pertanyaan ini akan dengan mudah kamu jawab karena kamu sudah punya rencana untuk ke depannya seperti apa atau bahkan target karir kamu.
Lain halnya jika kamu berada di jurusan yang salah, maka kamu akan kesulitan untuk menjawab pertanyaan tersebut, bahkan bisa saja pertanyaan itu akan terngiang di kepalamu karena kamu tidak tahu jawabannya. Tapi memang, tidak semua orang langsung tahu apa jawaban dari pertanyaan ini. Bisa saja kamu baru menemukan jawaban dari pertanyaan ini setelah kamu berada di tahun kedua, ketiga atau tahun terakhir berkuliah. Jika kamu masih belum tahu jawabannya bahkan saat kamu sudah lulus, bisa saja kamu memang salah jurusan.
Sulit Fokus atau Konsentrasi Saat Kuliah
Saat perkuliahan berlangsung, memang bisa saja kamu merasa untuk sulit fokus atau berkonsentrasi. Sebenarnya hal itu wajar karena biasanya perkuliahan bisa berlangsung dari pagi hingga sore sehingga kamu mulai merasa capek dan hilang fokus. Berbeda jika kamu kesulitan fokus atau konsentrasi setelah kamu sudah belajar sebelumnya padahal materi yang dibahas tidak terlalu sulit.
Selain itu, bisa saja jika memang mata kuliah yang diajarkan sulit dan seberapa banyak kamu berusaha mengerti, kamu akan tetap kesulitan untuk memahaminya sehingga memunculkan rasa putus asa dan saat perkuliahan berlangsung kamu pun sulit untuk fokus atau konsentrasi. Bisa saja karena alasan-alasan ini memang pada dasarnya kamu tidak tertarik dengan jurusanmu sehingga sulit untuk tetap berusaha fokus dan konsentrasi saat kuliah.
Merasa Stuck dan Tidak Berkembang
Dalam perkuliahan biasanya mata kuliah yang diajarkan sudah diatur oleh para dosen dengan sistem bertingkat. Di awal-awal semester, biasanya mata kuliah yang diajarkan masih berupa materi dasar dan mudah dimengerti lalu semakin tinggi semester maka akan semakin kompleks dan sulit. Hal ini sengaja dilakukan agar mahasiswa bisa berkembang, bukan hanya pengetahuan yang didapat tetapi juga berkembang dalam cara pikirnya.
Kalau kamu setelah menjalani beberapa semester tapi masih merasa tidak ada perkembangan yang signifikan dalam dirimu atau bahkan merasa stuck. Di sisi lain, malah kamu merasa perkembangan dirimu lebih terlihat saat kamu menekuni hobimu. Jika kamu merasa seperti ini, bisa saja disebabkan karena memang kamu salah jurusan.
Kamu Selalu Mencari Cara dan Alasan Untuk Tidak Hadir
Keinginan untuk tidak hadir atau membolos sesekali saat kelas memang wajar bagi mahasiswa. Bisa saja kamu bolos karena sakit, ingin menyiapkan presentasi di kelas selanjutnya, atau karena hal lainnya. Berbeda jika kamu sudah datang ke kampus sesuai dengan jam perkuliahan berlangsung tapi kamu malah membolos dan hanya ingin bertemu teman-temanmu saja, duduk di kantin atau “nongkrong”. Jika kamu memang sudah merasa salah jurusan, maka rasa malas untuk ke kelas pun juga akan selalu mengikutimu sehingga kamu akan selalu mencari cara atau alasan untuk membolos.
Tidak Ada Mata Kuliah yang Disuka
Kalau jurusan yang kamu pilih memang sejalan dengan passionmu, pasti ada satu atau beberapa mata kuliah yang diajarkan yang menjadi favorit. Bisa saja karena memang mata kuliahnya seru atau karena dosen yang menjelaskan membuat kamu jadi tertarik. Jika kamu saat berkuliah tidak memiliki mata kuliah yang benar-benar membuatmu tertarik atau disukai, bisa saja kamu memang salah memilih jurusan karena kamu memang tidak tertarik dengan jurusan tersebut.
Sulit Semangat Saat Mengerjakan Tugas
Saat berkuliah, memang para dosen sangat suka untuk memberikan tugas yang tiada hentinya. Pemberian tugas sengaja dilakukan untuk membuat kamu bisa lebih paham mata kuliah dan menjadi cara untuk bisa memperbaiki nilaimu. Jika kamu sering merasa malas dan tidak semangat saat mengerjakan tugas kuliah meskipun tugasnya tidak sulit atau kamu sudah belajar bersama temanmu, mungkin saja hal ini menjadi tanda kamu salah masuk jurusan.
Nilai Akademis Selalu Menurun
Karena hal-hal yang sudah dijelaskan sebelumnya seperti tidak masuk kelas, sulit memahami mata kuliah, juga tidak mengerjakan tugas-tugas yang diberikan akan membuat performa kamu rendah saat menjalani UTS atau UAS. Hal ini akan berdampak pada nilai akhir kamu yang juga berpengaruh pada nilai IPK. Jika nilai akademismu di tiap semester karena hal-hal tersebut bisa saja memang kamu salah jurusan.
Jika kamu merasakan hal-hal yang sudah dijelaskan di atas, besar artinya kamu untuk salah mengambil jurusan. Untuk mengatasinya, jika kamu merasa sayang atau merasa harus bertanggung jawab, maka kamu bisa meneruskan kuliahmu hingga lulus apapun alasannya. Tetapi jika memang kamu sudah sulit untuk melanjutkannya, kamu juga bisa memutuskan untuk pindah jurusan. Dari kedua pilihan tersebut, tidak ada yang lebih baik, karena keduanya memiliki risiko masing-masing juga komitmen dalam diri sendiri. Kalau kamu merasa salah jurusan, semoga kamu bisa cepat menyadarinya dan mulai mencari tahu jalan keluarnya ya!