Menjadi sarjana dan lulus dengan IPK cumlaude merupakan mimpi bagi sebagian besar mahasiswa. Sampai sekarang, standar kualitas lulusan sarjana masih berdasarkan IPK yang berhasil dicapai. Maksud dari cumlaude adalah istilah untuk mahasiswa yang berhasil lulus dengan prestasi akademik tinggi yang didapat selama masa kuliah. Pada umumnya, syarat untuk cumlaude adalah memiliki IPK di atas 3.50, lulus tepat waktu atau lebih cepat, dan tidak mengulang suatu mata kuliah. Tentu saja, belajar dengan tekun dan mengerti dengan baik materi yang diajarkan adalah cara paling penting. Lalu, bagaimana cara agar bisa meraih IPK cumlaude selain dengan belajar? Simak tips berikut ini.
Maksimalkan IPK Saat Semester Awal
Hal yang harus diingat mahasiswa baru adalah kamu harus memaksimalkan IPK di semester awal, kira-kira dari semester 1 sampai 3. Di semester-semester ini, biasanya mata kuliah yang diajarkan masih tergolong mudah, sehingga usahakan untuk bisa meraih IPK kalau bisa di atas 3,50. Dengan begitu, kamu bisa dibilang sudah membangun fondasi IPK, sehingga di semester-semester selanjutnya, kemungkinan IPK-mu tetap tinggi masih besar. Kamu juga bisa lebih santai dan tidak perlu ekstra menggenjot IPK di semester selanjutnya di mana tingkat kesulitan mata kuliahnya semakin sulit.
Pahami Peraturan di Setiap Mata Kuliah
Di awal masuk kuliah, biasanya dosen akan membuka kelas dengan memberikan penjelasan tentang peraturan di kelas mata kuliah yang diajar. Mulai dari peraturan absensi sampai peraturan penilaian. Ada sebagian dosen yang memberikan target maksimal absensi mahasiswa, biasanya 3 hari. Kamu harus bisa memaksimalkan 3 hari tersebut sebagai ‘cuti’ dengan baik, tapi perlu diingat untuk tidak langsung absen di awal-awal perkuliahan. Karena bisa saja kedepannya, kamu berhalangan hadir karena sakit atau urusan penting lainnya dan kamu terpaksa masuk karena jatah absen mu sudah habis. Intinya, kamu harus aktif masuk kelas.
Untuk peraturan penilaian, biasanya dosen memberi persentase untuk nilai akhir suatu matkul, misalnya nilai UTS 35%, nilai UAS 30%, nilai tugas harian dan quiz 20%, total kehadiran 10% dan nilai keaktifan di kelas 5%. Kamu harus pintar-pintar mengatur strategi dan memberi fokus lebih untuk persentase penilaian yang tinggi, tapi tetap tidak menyepelekan persentase yang kecil. Dengan selalu masuk kelas dan memahami peraturan penilaian, nilai akhir di semua matkul yang kamu ikuti bisa terus aman.
Baca juga: Trik Efektif Menghafal Materi Kuliah Supaya Bisa Menghadapi Ujian
Perhatikan Dosen dan Berusaha Aktif di Kelas
Perlu kamu ingat bahwa masing-masing dosen memiliki karakter juga cara menilai yang berbeda. Dengan memperhatikan dosen di masing-masing matkul, kamu bisa tahu apakah dosen tersebut cenderung subjektif, objektif, netral, atau bahkan bisa saja random dalam memberikan nilai. Kamu bisa coba bertanya pada kakak tingkatmu bagaimana karakter dosen tersebut, sehingga kamu dapat menghindari hal-hal yang memungkinkan kamu diberi nilai rendah.
Kamu juga harus berusaha aktif di kelas. Jika kamu lebih suka memberikan pertanyaan, kamu bisa memaksimalkan untuk bertanya di waktu-waktu tertentu, seperti saat presentasi atau di akhir penjelasan materi oleh dosen. Kalau kamu lebih ingin memberikan pendapat, bisa coba aktif saat dosen melontarkan pertanyaan di sela-sela penjelasan. Wajib diingat bahwa tentunya pertanyaan dan pendapatmu harus memiliki bobot dan tidak boleh asal bicara saja. Dengan berusaha aktif, dosen akan lebih mengingatmu dan biasanya mahasiswa yang aktif akan diluluskan dengan minimal nilai tertentu yang bisa berpengaruh pada IPK.
Selalu Kerjakan dan Kumpulkan Tugas Sesuai Deadline
Tugas merupakan salah satu komponen penilaian yang diberikan dosen. Tiap ada tugas yang diberikan, pastikan untuk langsung mengerjakannya tanpa ditunda sehingga bisa menumpuk bahkan terbengkalai. Biasanya menjelang masa UAS, dosen juga akan memberi banyak tugas. Kamu bisa mulai mencicil tugas-tugas tersebut sejak awal supaya saat mendekati UAS, tugasmu sudah selesai dan bisa fokus untuk belajar. Intinya, kamu harus pandai mengatur time management agar kewajiban kuliahmu bisa terselesaikan sesuai deadline dan IPK selalu aman.
Selektif Memilih Teman dan Organisasi Kampus
Harus diingat bahwa sebenarnya, lingkungan sekitar terutama pertemanan memiliki pengaruh besar untuk dirimu. Karena itu, kamu harus pintar dan selektif dalam memilih teman agar kamu tidak terpengaruh hal-hal buruk yang bisa berdampak pada kegiatan akademik yang mengancam IPK-mu. Carilah teman yang memiliki vibe positif, tidak pelit untuk berbagi ilmu dan yang bisa diajak berbagi tugas, tetapi juga selalu ingat untuk memberikan break atau tidak melulu membahas tugas.
Selain itu, bila kamu ingin tetap aktif berorganisasi, maka kamu juga harus selektif dalam memilih organisasi kampus. Pilihlah organisasi yang paling cocok dengan dirimu, tetapi juga tidak menuntut perhatian penuh yang bisa berdampak pada nilai akademik. Dengan berusaha menjadi selektif, kamu bisa tetap memiliki kehidupan kuliah yang balance dan IPK yang stabil.
Itulah tips untuk mendapatkan IPK cumlaude yang bisa kamu coba lakukan. Meskipun tips di atas berfokus pada cara selain belajar, harus tetap diingat bahwa kamu tidak boleh mengesampingkan belajar. Semoga dengan tips ini, kamu bisa mencapai target IPK yang kamu inginkan!