Sesuai namanya, minyak jagung adalah minyak nabati olahan yang dihasilkan dari ekstraksi biji jagung. Minyak ini sering kali digunakan untuk memasak, terutama dalam teknik deep frying. Minyak jagung juga dipakai untuk keperluan industri hingga bahan kosmetik, termasuk komposisi dalam make up, sabun cair, hingga sampo. Walaupun begitu, minyak jagung paling dikenal sebagai minyak goreng yang memiliki titik asap yang sangat tinggi sehingga disebut ideal untuk menggoreng makanan agar renyah dengan sempurna. Pemilihan minyak goreng untuk memasak ternyata berpengaruh untuk kesehatan lho. Dengan menggunakan minyak goreng yang sehat, kamu bisa terhindar dari risiko kesehatan, seperti kolesterol tinggi. Nah, salah satu minyak yang baik untuk kolesterol adalah minyak jagung. Selain kaya akan lemak tak jenuh, minyak jagung bisa menurunkan kolesterol dan risiko penyakit jantung. Namun, di balik manfaatnya, minyak jagung juga punya kekurangan, sehingga perlu digunakan dengan bijak Memilih minyak goreng yang sehat memang tidak mudah, apalagi di tengah banyaknya pilihan di pasaran. Minyak jagung merupakan salah satu pilihan minyak goreng dengan kandungan lemak sehat, yang dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Minyak goreng sehat adalah minyak goreng yang mengandung lemak tak jenuh tinggi, seperti minyak jagung, minyak sayur, atau minyak kacang-kacangan. Lemak tak jenuh ini dapat membantu menurunkan kolesterol dan risiko penyakit jantung.
Kandungan Minyak Jagung
100 persen kandungan minyak jagung adalah lemak. Namun menurut United States Department of Agriculture (USDA), lebih dari seperempat total lemak dalam minyak jagung adalah asam lemak tak jenuh tunggal, yang diketahui baik untuk kesehatan jantung. Selain itu, minyak ini juga mengandung beberapa nutrisi lainnya, seperti vitamin E, asam lemak omega 3 dan asam lemak omega-6. Satu sendok makan atau sekitar 15 mililiter minyak jagung bisa memberikan 122 kalori dan 14 gram lemak, serta memenuhi 13 persen kebutuhan vitamin E harian.
Vitamin E dalam minyak jagung bermanfaat sebagai antioksidan dan anti-inflamasi. Antioksidan adalah senyawa yang menetralkan molekul yang disebut radikal bebas bisa meningkatkan risiko kondisi kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker, bila jumlahnya terlalu tinggi.
Sementara lemak tak jenuh ganda, seperti lemak omega-6 dan omega-3 dikaitkan dengan penurunan peradangan dan kesehatan yang lebih baik bila jumlah mereka dalam tubuh seimbang.
Manfaat Minyak Jagung
Berkat kandungan fitosterol, vitamin E, dan lemak tak jenuh dalam minyak jagung, minyak goreng yang satu ini dipercaya mampu menurunkan kadar kolesterol dan menjaga kesehatan jantung. Berikut adalah penjelasannya :
1. Menurunkan kadar kolesterol.
Kandungan fitosterol dalam minyak jagung diketahui dapat menurunkan kadar Low-Density Lipoprotein (LDL) atau sering disebut kolesterol jahat, dengan cara membantu tubuh memblokir penyerapan kolesterol di saluran cerna.
Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi 2 gram fitosterol per hari dapat menurunkan kadar LDL dalam darah hingga 10%. Tak hanya menurunkan kolesterol jahat, minyak jagung juga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL).
Minyak goreng sehat ini juga mengandung asam lemak tak jenuh, baik rantai tunggal maupun ganda, yang juga berperan dalam menurunkan kadar kolesterol jahat. Asam lemak tak jenuh rantai tunggal juga bermanfaat menjaga stabilitas kadar gula darah dan sensitivitas insulin, sehingga menekan risiko terjadinya diabetes tipe 2.
2. Menjaga kesehatan jantung
Selain menurunkan kadar kolesterol dalam darah, minyak jagung juga diketahui dapat menjaga kesehatan jantung, karena kandungan senyawa antioksidan dan asam linoleat yang merupakan salah satu bentuk asam lemak omega-6.
Senyawa antioksidan sendiri dapat melindungi tubuh dari paparan radikal bebas, yang dapat menyebabkan kerusakan pada jantung dan pembuluh darah. Sementara itu, penelitian menunjukkan bahwa asam linoleat dapat menurunkan risiko serangan jantung dan kematian terkait penyakit jantung.
Cara Penggunaan Minyak Jagung
Dalam menggunakan minyak goreng dari tumbuhan, Anda perlu memperhatikan titik didihnya. Jika dipanaskan hingga melewati titik didihnya, minyak akan tampak berasap. Apabila hal itu terjadi, kandungan nutrisinya akan berkurang dan menimbulkan perubahan rasa pada makanan.
Minyak kacang, minyak kedelai, dan minyak wijen cocok untuk digunakan dalam proses menggoreng, karena memiliki tingkat titik didih yang tinggi. Sementara minyak kanola, minyak jagung, dan minyak zaitun cocok digunakan untuk proses menumis dalam suhu sedang.
Sedangkan minyak dari biji rami atau kacang walnut, paling baik disajikan sebagai campuran salad atau makanan lain yang tidak melewati proses masak.
Apabila Anda memiliki masalah kolesterol tinggi, minyak jagung dapat Anda gunakan sebagai alternatif minyak untuk mengolah makanan. Jika perlu, kombinasikan dengan beberapa jenis minyak sehat lainnya agar mendapat manfaat yang maksimal.
Kelemahan Minyak Jagung yang Perlu Diwaspadai
Selain manfaat di atas, minyak jagung juga punya beberapa kelemahan yang mungkin lebih signifikan dibanding manfaat kesehatannya.
1. Tinggi Lemak Omega-6
Asam lemak omega-6 memang bisa memberikan manfaat kesehatan, menurut beberapa penelitian. Namun, kandungan ini bisa berbahaya bila dikonsumsi secara berlebihan.
Menurut sebagian besar penelitian, tubuh perlu menjaga rasio omega-6 dengan omega-3 sekitar 4:1 untuk kesehatan yang optimal. Sedangkan minyak jagung, memiliki rasio lemak omega-6 dengan omega-3 46:1.
Jadi, mengonsumsi minyak jagung secara berlebihan berpotensi menyebabkan ketidakseimbangan antara kedua nutrisi tersebut. Hal itu bisa menyebabkan berbagai kondisi, seperti obesitas, gangguan fungsi otak, depresi, dan penyakit jantung.
2. Melalui Proses yang Panjang
Selain itu, minyak jagung juga melalui proses pengolahan yang sangat panjang dari diekstraksi dari jagung sampai menjadi minyak yang bisa digunakan. Proses ini menyebabkan minyak jagung lebih cenderung teroksidasi. Senyawa oksidasi yang tinggi dalam tubuh malah bisa meningkatkan risiko kamu terhadap penyakit tertentu.
Pemanasan minyak ini juga menghasilkan akrilamida antinutrisi, senyawa yang sangat reaktif yang sudah dikaitkan dengan masalah dengan fungsi saraf, hormon, dan otot.
Jadi, meskipun mengandung sejumlah nutrisi baik yang penting untuk kesehatan, tetapi kamu dianjurkan untuk mengonsumsi minyak jagung secukupnya saja untuk mencegah dampak buruk yang bisa ditimbulkannya.
Referensi :
Desi Tri Astuti. 2016. Karakterisasi dan Komposisi Kimia Minyak Jagung. Jurnal Ilmiah, Fakultas MIPA Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Maki, et al. 2017. Corn Oil Intake Favorably Impacts Lipoprotein Cholesterol, Apolipoprotein and Lipoprotein Particle Levels Compared With Extra-Virgin Olive Oil. European Journal of Clinical Nutrition, 71 (1), pp. 33-38.
Zeratsky, K. Mayo Clinic. 2021. Which Type of Oil Should I Use for Cooking with High Heat?
Brown, J. Everyday Health. 2016. Choose Heart-Healthy Cooking Oils With Healthy Fats.
Shoemaker, S. Healthline. 2019. Is Corn Oil Healthy? Nutrition, Benefits, and Downsides.
Robertson, R. Healthline. 2017. What Are the Benefits of Monounsaturated Fats?
Slotkin, E. Verywell Health. 2021. Healthiest Cooking Oils to Lower Cholesterol.