Berbagai pertanyaan tentang memilih jurusan yang cocok pasti terlintas oleh pelajar yang baru tamat sekolah dan ingin melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Tidak hanya banyaknya perguruan tinggi yang jumlahnya mencapai ribuan di Indonesia, namun beragam jurusan kuliah yang ada pun pasti semakin membuat bingung calon maba untuk memilih mana yang cocok.
Setelah lulus sekolah, banyak siswa SMA yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Pilihan ini adalah langkah yang tepat untuk membuat masa depan kamu lebih menjanjikan. Sebab, sistem pendidikan yang ada saat ini pada level SMA, MA, SMK atau sekolah kejuruan lainnya masih relatif umum, atau jika sudah ada penjurusan, itu masih belum sampai pada level siap kerja dari sisi keterampilan dan pengetahuan.
Kuliah adalah proses untuk mengembangkan kemampuan yang sudah didapat di bangku sekolah menengah. Ada banyak perguruan tinggi negeri dan swasta terbaik di Indonesia yang bisa dijadikan pilihan. Selain memilih perguruan, kamu juga harus memilih jurusan yang cocok untuk diri sendiri.
Dunia perkuliahan akan membuat pola pikir kita terbentuk dan matang, merasa dewasa, kritis dan yang paling penting adalah dapat mengambil keputusan berdasarkan perkiraan dan ilmu yang sudah dimiliki. Memang tidak mudah memilih jurusan yang cocok. Terkadang, ada yang sudah punya niat kuat untuk masuk suatu jurusan, tetapi setelah masuk malah menyesal karena merasa salah pilih jurusan.
Nah, solusinya kamu harus tahu prioritas apa saja untuk menentukan jurusan. Yuk, simak artikel berikut ini!
Bagaimana Cara Menentukan Jurusan yang Cocok?
Memilih jurusan kuliah yang tepat memang membutuhkan pertimbangan matang. Pasalnya, hal ini akan menyangkut minat dan bakat kamu. Misalnya, jika kamu tidak memiliki minat dalam bidang tertentu, namun terpaksa berada di jurusan tersebut, pastinya kamu akan merasa kehilangan tujuan.
Agar tidak salah memilih jurusan kuliah yang ingin kamu pelajari, simak tujuh tips memilih jurusan yang cocok di bawah ini.
1. Ikuti Tes Minat dan Bakat
Hal terpenting dalam memilih jurusan yang cocok adalah mengetahui minat dan bakat yang kamu miliki. Pahami apa sebenarnya yang ingin kamu capai untuk masa depan. Dengan mengetahui apa minat serta bakatmu, kamu akan menjadi orang yang lebih tangguh dan mampu bertahan.
Misalnya, jika kamu memilih kuliah di jurusan A tanpa berdasarkan minat dan bakat, bisa saja kamu menyerah di tengah jalan ketika menghadapi kesulitan belajar. Berbeda halnya jika jurusan yang dipilih memang berdasarkan minat serta bakat, kamu akan punya semangat lebih untuk berjuang menyelesaikan pendidikanmu.
Untuk itu, coba eksplor minat dan bakat kamu untuk mengetahui lebih baik apa yang sebenarnya kamu inginkan. Apabila perlu, kamu juga bisa mengikuti tes minat dan bakat yang biasanya disediakan oleh berbagai lembaga tertentu.
2. Potensi
Selain mengetahui minat dan bakat, kamu juga harus tahu potensi yang dimiliki. Jangan pernah berpikir kamu tidak jago apa-apa ya! karena setiap orang pasti memiliki potensinya masing-masing termasuk kamu. Hanya saja, mungkin kamu belum menyadarinya sekarang.
Padahal, mengetahui potensi diri dapat menjadi tips penting memilih jurusan yang cocok lho. Jadi, penting banget nih kamu menggali potensi diri kamu.
Kalau masih bingung potensi apa yang dimiliki, kamu bisa bertanya ke orang terdekat, menjalani hobi, atau bahkan melihat nilai kamu. Misalnya, nilai kamu lebih bagus di pelajaran IPA, maka bisa memilih jurusan di rumpun Saintek (Sains atau Teknik). Atau jika potensi kamu lebih ke bakat dan seni, kamu bisa memilih jurusan desain, sastra, dan sebagainya.
3. Lakukan Riset
Cara menentukan jurusan yang cocok ini dapat membantu kamu yang benar-benar ngeblank ingin kuliah di jurusan apa. Ketahui sebanyak-banyaknya info tentang jurusan kuliah yang ada. Pelajari masing-masing bidang ilmunya, prospek alumninya dan hal-hal lain yang dirasa penting untuk diketahui.
4. Perhatikan Pilihan Prodi Utama dan Prodi Cadangan
Mempersiapkan cadangan prodi yang tentunya juga kamu minati tidak boleh sampai dilupakan dan remehkan karena jika hanya memiliki pilihan prodi satu saja tanpa ada cadangan, kamu akan cenderung malas menggali potensimu dan akan terlalu berekspektasi tinggi untuk satu prodi saja. Kamu perlu memperhatikan cadangan prodimu karena banyak orang yang kadang hanya minat dan berambisi pada prodi pilihan pertama dan kurang memperhatikan pilihan prodi keduanya.
Alhasil saat mereka diterima di pilihan kedua, mereka akan sedih dan memilih untuk tidak mengambilnya. Jadi sebisa mungkin, pikirkan dengan matang pilih prodi pertama dan prodi cadangan yang benar-benar kalian minati dan inginkan bukan sekedar asal pilih saja.
5. Minta Pendapat pada Orang Terdekat
Orang terdekat juga bisa menjadi pendengar dan penasehat yang baik saat kamu ingin memilih jurusan yang cocok. Cobalah untuk membicarakan mengenai pilihan jurusan yang ingin kamu ambil untuk mendapatkan insight atau cara pandang yang lain.
Kamu juga bisa bertemu dengan orang profesional seperti psikolog pendidikan supaya keresahanmu dalam memilih jurusan bisa diselesaikan dengan lebih terarah. Dengan membicarakan hal ini bersama orang yang memiliki pengalaman atau kapabilitas, maka kamu bisa mendapat sudut pandang yang lebih baik.
6. Peluang Kerja di Masa Depan
Melihat peluang para lulusan dari sebuah jurusan di masa depan juga sangat penting dalam memilih jurusan yang cocok. Coba cari tahu, apakah jurusan incaran kamu memiliki peluang kerja yang menjanjikan di masa depan atau tidak. Jangan sampai kamu memilih jurusan yang lulusannya memiliki daya serap rendah di dunia kerja ya. Hal ini bisa menyulitkan kamu setelah lulus nanti.
Contohnya, jurusan IT saat ini bisa jadi peluang yang menjanjikan, lho. Banyak sekali dibangun perusahaan baru berbasis teknologi. Untuk itu, coba seimbangkan kemampuan kamu dengan peluang kerja di masa depan ya!
7. Jangan Hanya Ikut-ikutan
Kesalahan para siswa-siswi SMA adalah selalu ingin bermain dan belajar bersama teman. Hingga pada akhirnya membuat janji untuk selalu sampai tua, baik dalam memilih jurusan kuliah atau memilih tempat kerja. Pemikiran seperti ini yang seharusnya kamu hindari. Hal ini karena yang menentukan tujuan akhir dari karir kamu adalah diri sendiri.