Pemberdayaan karyawan adalah ketika perusahaan memberikan kepercayaan dan kebebasan kepada karyawan untuk mengambil keputusan dan langkah-langkah yang diperlukan agar dapat mencapai tujuan.
Pemberdayaan ini didasarkan pada gagasan bahwa memberikan sumber daya, wewenang, kesempatan, dan motivasi kepada karyawan untuk melakukan dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan mereka sendiri, akan membuat mereka lebih bahagia dan lebih mahir.
Dengan kata lain, memberikan kebebasan pada karyawan terkait pekerjaan mereka akan menghasilkan dampak positif yang besar dan manfaat jangka panjang untuk perusahaan maupun karyawan.
Bagi perusahaan, pemberdayaan karyawan membantu dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas karyawan, sementara karyawan akan lebih efektif, merasa lebih puas dengan pekerjaan, dan loyal.
Selain itu, saat perusahaan memberdayakan karyawan untuk bertindak lebih mandiri, mereka akan menjadi lebih kreatif, sehingga bisa memberikan inovasi dan ide-ide menarik.
3 Tingkatan dalam Pemberdayaan Karyawan
Pemberdayaan karyawan dapat terjadi pada berbagai tingkatan organisasi, umumnya terdapat tiga tingkatan, yaitu:
1. Pemberdayaan Karyawan pada Tingkat Organisasi
Organisasi yang mendorong pemberdayaan karyawan dapat secara lebih baik dalam:
- Merangkul perubahan seperti transformasi digital
- Mengakui kontribusi karyawan terhadap bisnis
- Memberikan penghargaan atas kepemilikan tanggung jawab di tempat kerja
- Mendukung kolaborasi, termasuk kolaborasi antar tim di tempat kerja
- Menciptakan budaya keterlibatan karyawan
- Memertahankan talenta terbaik
2. Pemberdayaan Karyawan pada Tingkat Manajerial
Pemimpin tim yang diberdayakan dapat:
- Lebih baik mendukung tim dan membantu setiap anggota tim mencapai target mereka
- Memberikan informasi yang dibutuhkan tim saat mereka membutuhkannya
- Menginspirasi dan memotivasi karyawan
- Membantu menghubungkan karyawan, termasuk mereka yang bekerja secara remote
- Memfasilitasi proses kerja
- Menyebar semangat tim di tempat kerja
- Lebih baik menyampaikan tujuan bisnis dan visi jangka panjang
- Membuat tim lebih sukses
3. Pemberdayaan Karyawan pada Tingkat Individu
Ketika karyawan merasa diberdayakan dan dipercayai, mereka cenderung akan:
- Lebih bersedia melakukan usaha ekstra untuk tim dan bisnis
- Mengambil tanggung jawab atas pekerjaan mereka
- Menghasilkan ide-ide
- Mengetahui cara mengambil risiko yang bijaksana untuk membawa bisnis ke tingkat berikutnya
- Menemukan makna dan tujuan dalam pekerjaan
- Merasa bangga dengan perusahaan tempat mereka bekerja
- Merasa lebih termotivasi dan berkomitmen
Untuk mencapai pemberdayaan individu membutuhkan banyak kerja keras dan upaya, serta melibatkan beberapa fungsi di dalam organisasi.
Oleh karena itu, sebagai bagian dari timHR Anda perlu bekerja sama untuk menyusun strategi pemberdayaan karyawan.
Manfaat Pemberdayaan Karyawan
Dengan memberdayakan karyawan, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas, keterlibatan karyawan, pengalaman pelanggan yang lebih baik, dan memperbaiki budaya kerja perusahaan.
Berbagai hal tersebut tentunya memberikan dampak nyata, seperti peningkatan keuntungan dan tingkat retensi karyawan yang lebih tinggi.
Berikut adalah beberapa manfaat dari pemberdayaan karyawan:
1. Produktivitas dan Kreativitas yang Lebih Tinggi
Pemberdayaan bertujuan untuk menciptakan karyawan yang mandiri dalam pengambilan keputusan. Dengan begitu, karyawan dapat lebih leluasa dalam menegmbangkan ide-ide baru, meningkatkan rasa percaya diri, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya.
Selain itu, memberdayakan karyawan juga bisa membuat mereka lebih maksimal dalam bekerja, sehingga kienrja karyawan pun turut meningkat.
2. Meningkatkan Motivasi Karyawan
Karyawan yang memiliki motivasi cenderung melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Namun, perusahaan juga harus memberikan dukungan yang memadai. Tanpa dukungan tersebut, motivasi karyawan pun bisa pudar dan bahkan menimbulkan frutasi.
Oleh karena itu, program pemberdayaan umumnya juga memastikan bahwa karyawan memiliki alat dans umber daya yang diperlukan. Dengan begitu, Anda dapat mengarahkan motivasi tersebut pada tujuan yang jelas.
3. Keuntungan yang Lebih Baik
Secara umum, karyawan yang diberdayakan memiliki tingkat keterlibatan yang tinggi. Karyawan yang terlibat cenderung menjadi pekerja yang lebih baik dan profuktif, sehingga menghasilkan kualitas kerja yang lebih tinggi.
Menurut Gallup, keuntungan perusahaan akan meningkat 21% saat karyawan memiliki keterlibatan yang tinggi. Hal ini berarti, karyawan yang tidak diberdayakan dan tidak terlibat dapat menghabiskan uang perusahaan.
Salah satu penelitian menunjukkan bahwa perusahaan di Amerika Serikat kehilangan sekitar $450 hingga $550 miliar setiap tahun karena rendahnya keterlibatan karyawan.
4. Peningkatan Pengalaman Pelanggan
Pelanggan lebih menyukai karyawan yang informatif. Maka dari itu, perusahaan perlu memberikan kebebasan untuk menangani masalah pelanggan.
Dengan berbagai dukungan yang membantu mereka untuk belajar dan menyelesaikan masalah, karyawan pun dapat mengambil lebih banyak tanggung jawab dalam menangani keluhan pelanggan.
5. Meningkatkan Reputasi Perusahaan
Karyawan yang diperbayakan dan lebih terlibat umumnya merasa lebih puas dengan peran mereka, serta cenderung memberikan testimoni karyawan yang baik dan merekomendasikan perusahaan.
Hal ini berkaitan dengan menarik calon karyawan terbaik. Melansir Gallup, 36% pekerja lebih memprioritaskan reputasi bisnis dalam mencari pekerjaan. Oleh karena itu, karyawan memiliki peran penting dalam mempromosikan perusahaan kepada calon-calon bakat tersebut.
Jika perusahaan bisa memberdayakan karyawan dengan baik, mereka akan merekomendasikan perusahaan kepada teman atau keluarga mereka, dan bahkan melalui media sosial.
Berbagai hal tersebut membantu perusahaan dalam menarik bakat terbaik, mengurangi biaya perekrutan, serta dapat mempertahankan karyawan yang sudah ada.
6. Meningkatkan Kepercayaan pada Pimpinan
Melalui gaya kepemimpinan yang bisa memberdayakan karyawan, perusahaan dapat memastikan bahwa semua anggota tim memahami tujuan utama dan mau secara aktif berkontribusi untuk mencapainya.
Sebagai contoh, untuk membangu rasa saling percaya dan menciptakan rasa pemberdayaan yang lebih mendalam, pemipin dapat memberikan penghargaan atau merayakan prestasi karyawan.
7. Mengurangi Waktu Tidak Produktif
Pemberdayaan karyawan adalah tentang memberikan kesempatan kepada semua orang utuk mengambil kendali dan tanggung jawab atas pekerjaan mereka. Dengan demikian, karyawan dapat menggunakan waktu secara produktif, karena mereka tahu apa yang harus dilakukan.
8. Membangun Budaya Kerja Positif
Pemberdayaan karyawan dapat mendukung budaya perusahaan, di mana karyawan memiliki insiatif tinggi dalam mengerjakan sesuatu atau mengambil keputusan.
Alih-alih menunggu pemimpin untuk memutuskan, karyawan yang telah diberdayakan dapat mengambil tindakan dan mengusulkan solusi terkait penyelesaian masalah.
Jenis Pemberdayaan Karyawan
Ada beberapa jenis pemberdayaan yang dapat dilakukan oleh organisasi untuk mendorong karyawan memberikan yang terbaik, menggunakan keterampilan secara tepat, dan mencapai potensi maksimal.
Pemberdayaan menunjukkan bahwa manajer bersedia melepaskan sebagian kontrol dan mentransfernya kepada karyawan tertentu, yang menurut mereka dapat mengambil keputusan, menetapkan tujuan, dan mencapai hasil terbaik.
Dalam hal ini, perusahaan dapat memberdayakan karyawan melalui:
1. Pemberdayaan Karyawan dalam Pengambilan Keputusan
Perusahaan memberikan wewenang dan alat kepada karyawan untuk mengambil keputusan.
2. Pemberdayaan Karyawan dalam Keuangan
Perusahaan memberikan kendali terkait anggaran kepada karyawan untuk mendukung keputusan mereka.
3. Pemberdayaan Karyawan Pengelolaan Waktu
Karyawan dapat memutuskan cara mengatur waktu mereka agar mencapai hasil yang diinginkan.
4. Pemberdayaan Karyawan dalam Berbagi Informasi
Manajer berbagi informasi penting agar dapat mengurangi hambatan dalam bekerja, meningkatkan transparansi, dan membuat karyawan merasa memiliki peran penting di perusahaan.
15 Cara Meningkatkan Pemberdayaan Karyawan
Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk memberdayakan karyawan:
1. Delegasi Tugas
Berikan tugas sesuai dengan keahlian dan kualitas karyawan. Misalnya, jika seorang karyawan sangat baik dalam menggerakan atau mengajak orang lain mencapai suatu tujuan, berikan peran sebagai koordinator atau pemimpin tim.
Begitu juga, jika terdapat seorang karyawan yang sangat pandai dalam desain grafis, berikan tanggung jawab kepadanya untuk mengerjakan desain-desain promosi.
2. Perkaya Pekerjaan
Berikan lebih banyak kemandirian dan otoritas dalam proses kreatif kepada karyawan. Biarkan mereka membuat keputusan secara independen dan menuntukan proses kerjanya masing-masing.
3. Bangun Jaringan Internal
Bangun jaringan internal di mana karyawan dapat saling terhubung. Hal ini dapat membantu perusahaan yang menerapkan sistem kerja work from home, supaya karyawan tetap merasa terhubung dengan rekan kerja mereka.
4. Susun Kerangka Pengembangan
Susunlah kerangka pengembangan yang memungkinkan pertumbuhan karyawan secara mandiri dan berkelanjutan.
Anda bisa memulainya dengan mengevaluasi keahlian karyawan saat ini, identifikasi kekurangan keterampilan, kemudian bantu karyawan untuk membuat rencana pengembangan pribadi yang mencakup area fokus dan langkah-langkah nyata.
5. Peluang Belajar dan Pengembangan
Tawarkan peluang belajar dan pengembangan kepada karyawan. Melalui hal tersebut, perusahaan dapat meningkatkan retensi karyawan, meningkatkan pelayanan pelanggan, serta meningkatkan produktivitas.
6. Pengakuan Prestasi
Kenali dan apresiasi karyawan ketika mereka mencapai target yang telah ditetapkan. Pengakuan dapat meningkatkan motivasi karyawan dan meningkatkan keterlibatan dalam pekerjaan.
7. Penghargaan untuk Karyawan
Berikan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi dengan memberikan komisi, bonus, cuti berbayar, liburan, atau pendidikan gratis. Anda bisa mengatur berbagai hal tersebut, melalui reward management.
8. Berikan Otonomi
Biarkan karyawan melakukan brainstroming dan mencari solusi secara mandiri. Hindari gaya manajemen yang terlalu detail dan mengontrol setiap langkah karyawan, karena hal tersebut dapat menghambat kreativitas dan kepercayaan diri karyawan.
9. Pedoman yang Jelas dan Detail
Buat pedoman yang jelas dan komprehensif bagi karyawan, yang mencakup proses kerja, penetapan tujuan, dan alokasi anggaran. Pedoman tersebut dapat menciptakan kerangka kerja yang merata dan menghargai semua orang.
10. Program Mentoring atau Pelatihan
Berinvestasi dengan memberikan karyawan pelatihan atau mentoring dapat meningkatkan kepuasan mereka, mendorong keterlibatan, dan meningkatkan produktivitas.
11. Dorong Feedback
Berikan kesempatan bagi karyawan untuk memberikan masukan dan saran. Dengarkan pendapat dan hargai setiap kontribusi yang mereka lakukan.
12. Budaya Menerima Kegagalan
Hindari untuk terlalu keas pada karyawan saat mereka melakukan kesalahan. Sementara itu, Anda bisa mendorong mereka untuk belajar dari keselahan tersebut dan mencari solusi dengan bantuan tim.
13. Komunikasi yang Kuat
Pertahankan komunikasi internal yang kuat dan jelas dengan karyawan. Hal ini akan membantu dalam meningkatkan proses problem solving, hubungan kerja, dan produktivitas.
14. Dorong Rasa Empati
Dorong rasa empati di tempat kerja melalui interaksi dan berbagi cerita antar karyawan. Selain itu, gunakan sarana komuinkasi yang lebih luas, seperti Slack, untuk meningkatkan empati di antara karyawan.
15. Mendorong Fleksibilitas
Selanjutnya, untuk mendorong pemberdayaan karyawan Anda perlu terbuka terhadap gagasan baru dan fleksibel dalam mengadopsi strategi baru. Berikan karyawan kesempatan untuk bekerja secara fleksibel, seperti remote working, untuk meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja.
Tantangan dalam Pemberdayaan Karyawan
Meskipun memberdayakan karyawan memiliki banyak manfaat, namun ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Berikut adalah beberapa tantangannya:
1. Kurangnya Pengalaman Karyawan
Pemberdayaan akan bekerja lebih baik pada karyawan yang sudah ahli dalam pekerjaan mereka. Jika karyawan masih baru atau kurang berpengalaman, lebih baik beri mereka waktu untuk belajar terlebih dahulu sebelum memberikan tanggung jawab besar.
Jangan terlalu cepat memberikan otonomi pada mereka yang belum pernah menghadapi tugas tertentu.
2. Butuh Kesabaran
Pemberdayaan karyawan bukan tugas yang selesai dalam sekejap, melainkan membutuhakn waktu, kesabaran, strategi, dan dukungan dari pimpinan.
Selain itu, upaya pemberdayaan harus dilakukan dengan baik agar berdampak positif. Jika tidak, karyawan bisa kehilangan kepercayaan pada perusahaan. Untuk itu, Anda perlu bersabar dalam menerapkan pemberdayaan dan tetapkan target yang realistis.
3. Penurunan Efisiensi
Pada awal pemberdayaan, mungkin akan terjadi penurunan efisiensi, terutama jika karyawan belum terbiasa dengan otonomi dalam pekerjaan. Namun, seiring waktu, karyawan yang diberdayakan akan berkembang dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
4. Potensi Penyalahgunaan
Tanpa akuntabilitas yang tepat, beberapa karyawan mungkin menyalahgunakan kebebasan yang diberikan dan kurang produktif. Oleh karena itu, penting untuk memastikan ada tanggung jawab yang jelas dalam pemberdayaan.
Perlu diingat bahwa tantangan-tantangan di atas dapat diatasi dengan komunikasi yang baik dan dukungan yang tepat dari manajemen. Pemberdayaan karyawan yang baik akan memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan.