Infomation ruo-shumen Education

Apa yang Dimaksud dengan Asesmen Keterampilan?

Assesmen keterampilan adalah cara untuk mengukur seberapa baik kandidat bisa melakukan pekerjaan tertentu. Tes ini merupakan tes yang membantu Anda menilai kemampuan seseorang dengan cara yang objektif dan dapat dipercaya.

Umumnya, tes ini akan mengajukan berbagai pertanyaan atau tugas yang menunjukkan tugas-tugas yang  akan dihadapi oleh seseorang dalam pekerjaan sehari-hari.

Hal ini membantu Anda memahami sejauh mana seseorang siap untuk posisi tersebut. Beberapa tes bahkan dapat berupa simulsasi pekerjaan atau tugas yang harus diselesaikan.

Selain asesmen keterampilan, juga terdapat tes yang membantu Anda mengukur sifat-sifat pribadi yang penting, seperti motivasi, ketelitian, ketangguhan, dan kecerdasan emosional. Hal ini berbeda dari tes keterampilan yang lebih berfokus pada keterampilan teknis.

Tes keterampilan sangat penting dalam proses rekrutmen karena dapat membantu Anda menemukan orang yang sesuai untuk posisi pekerjaan tertentu. Melalui tes tersebut, Anda juga dapat mengidentifikasi bakat kandidat yang sesungguhnya.

Apakah Asesmen Keterampilan itu Penting?

Asesmen keterampilan sangat penting dalam proses rekrutmen karena mereka membantu Anda untuk beberapa hal penting, seperti:

1. Menguji Kebenaran Klaim Kandidat

Terkadang, Anda akan menemui kandidat yang berbohong dalam CV mereka, seperti tentang pengalaman kerja atau kemampuan yang dimiliki. Asesmen keterampilan membantu Anda menguji apakah keterampilan yang diklaim dalam CV benar adanya.

2. Menentukan Kesesuaian Pekerjaan

Tes keterampilan membantu Anda menilai apakah seorang kandidat memiliki kemampuan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk pekerjaan tertentu. Hal ini membantu memastikan bahwa mereka benar-benar cocok untuk peran tersebut.

3. Menilai Kesesuaian Budaya

Tes dapat membantu Anda melihat apakah kandidat akan cocok dengan budaya perusahaan dan dapat bekerja dengan tim secara baik.

4. Perekrutan yang Besar-Besaran

Ketika Anda menerima banyak pelamar, tes keterampilan membantu Anda menyaring dan memilih kandidat terbaik dengan lebih efisien.

5. Mencegah Bias

Tes keterampilan memberikan penilaian yang adil dan objektif, sehingga mengurangi kemungkinan bias dalam proses rekrutmen.

6. Mengidentifikasi Kesenjangan Keterampilan

Asesmen keterampilan membantu Anda melihat apakah kandidat memiliki kemampuan untuk belajar dan berkembang, serta mengidentifikasi kebutuhan pelatihan yang mungkin ada.

7. Menghemat Waktu

Menggunakan tes pada awal proses, Anda dapat menghemat waktu dengan mengecualikan kandidat yang tidak sesuai dengan cepat.

Apa yang Diukur dalam Asesmen Keterampilan?

Asesmen keterampilan digunakan untuk mengukur berbagai kemampuan yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan seperti:

1. Pengetahuan, Keterampilan, dan Pengalaman yang Diperoleh

Tes keterampilan dapat mengukur hard skill yang secara langsung terkait dengan tugas-tugas pekerjaan. Dengan kata lain, keterampilan ini hanya dapat diperoleh melalui pelatihan atau pengalaman langsung, dan cenderung  bersifat spesifik.

Beberapa contoh tes keterampilan ini mencakup keahlian khusus untuk peran tertentu seperti customer service atau pemrograman dalam bahasa tertentu seperti PHP atau Python.

Selain itu, tes ini juga bisa menguji penggunaan software-software tertentu seperti customer relation management (CRM), kemampuan bahasa asing, dan masih banyak lagi.

2. Kemampuan dan Atribut Kognitif

Selain yang berkaitan dengan hard skill, beberapa asesmen keterampilan juga dapat membantu menilai soft skill kandidat, kemampuan berpikir kritis, problem solving, detail oriented, etika bisnis, dan leadership. 

Anda dapat menguji keterampilan tersebut melalui tes yang dapat mengukur kemampuan kognitif seperti pemacahan masalah atau pemahaman membaca, serta tes evaluasi kepribadian dan kesesuaian budaya organisasi.

Dengan demikian, penilaian keterampilan melibatkan pengujian kandidat dalam dua aspek utama, yaitu apa yang mereka ketahui dan apa yang bisa dilakukan (keterampilan teknis), serta bagaimana mereka beprikir dan berinteraksi dalam lingkungan kerja (kemampuan dan atribut kognitif).

Untuk membuat tes keterampilan yang komprehensif, Anda bisa memberikan berbagai jenis tes untuk memberikan gambaran detail tentang kemampuan kandidat.

Apa Saja Jenis-Jenis Asesmen Keterampilan?

Berikut ini adalah beberapa kategori untuk te spenilaian yang digunakan selama proses perekrutan:

1. Tes Hard Skill

Tes ini mengukur kemampuan seseorang dalam bidang khusus, seperti pengembangan software, matematika, atau mengetik. Tes hard skill membantu Anda melihat sejauh mana seseorang memiliki keterampilan teknis yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut.

2. Tes Sampel Pekerjaan

Tes sampel pekerjaan mirip dengan tugas yang dilakukan oleh karyawan pada posisi mereka. Contohnya termasuk tes situasional, presentasi studi kasus, atau tes pemrograman teknis.

Hasil dari tes ini akan memberikan gambaran tentang bagaimana kandidat akan berkinerja dalam pekerjaan sebenarnya.

3. Tes Kemampuan Kognitif

Tes ini meilai kemampuan seseorang untuk berpikir secara abstrak dan menggunakan penalaran numerik serta verbal. Mereka mengukur bagaimana seseorang akan berkinerja dalam situasi yang lebih kompleks dan tidak terduga.

4. Psikotes Kepribadian

Psikotes ini menilai aspek-aspek tertentu dari kerpibadian kandidat. Hal ini relevan untuk peran yang membutuhkan sikap tertentu, seperti leadership atau kemampuan berinteraksi dengan pelanggan.

5. Wawancara

Wawancara adalah proses yang fleksibel, yang dapat digunakan untuk menilai hard skill dan soft skill. Ada dua jenis utama wawancara:

Wawancara Terstruktur

Pada wawancara ini, semua pelamar akan diberikan pertanyaan yang sama untuk menjaga keseragaman dan mengurangi bias. Wawancara terstruktur sering menggunakan teknik wawancara perilaku, yang melihat perilaku masa lalu untuk memprediksi perilaku di masa depan.

Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara ini lebih bebas dan berfokus untuk membangun hubungan antara pewawancara dan kndidat. Anda dapat meminta izin kepada kandidat untuk melakukan perekaman, agar dapat mengevaluasi wawancara lebih lanjut.

Selain berbagai jenis asesmen keterampilan di atas, beberapa perusahaan menggunakan kombinasi tes untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kandidat.

Namun, meskipun pendekatan ini memberikan pemahaman yang lebih baik, namun membutuhkan lebih banyak waktu dalam proses rekrutmen.

Bagaimana Langkah Melakukan Asesmen Keterampilan?

Untuk melakukan penilaian keterampilan dengan efektif, Anda perlu memiliki tujuan yang jelas tentang apa yang ingin dicapai dari hasil penilaian tersebut. Berikut langkah-langkah yang perlu Anda lakukan:

1. Tentukan Tujuan Penilaian

Anda harus memiliki pemahaman jelas tentang apa yang ingin Anda capai dengan penilaian keterampilan tersebut. Anda bisa mempertimbangkan hal-hal berikut:

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, Anda dapat menetapkan prioritas bisnis perusahaan dan merancang proses penilaian keterampilan yang sesuai.

2. Pahami Hard Skill dan Soft Skill yang Dibutuhkan dalam Industri

Penting untuk memiliki pemahaman yang spesifik tentang hard skill dan soft skill yang dibutuhkan dalam industri perushaaan. Sebab, keterampilan kerja bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan dan industri.

Misalnya, dalam industri seperti logistik dan manufaktur, hard skill sangat dibutuhkan. Hal ini bisa mencakup kemampuan menggunakan software atau mengoperasikan peralatan khusus.

Namun, meskipun sulit untuk diukur secara langsung, soft skill juga sangat dibutuhkan, misalnya kemampuan berkomunikasi dan manajemen waktu yang baik.

Anda bisa memulainya dengan mengidentifikasi keterampilan teknis yang sangat dibutuhkan, seperti penggunaan software khusus atau setifikasi keamanan dan kesehatan.

Setelah itu, pertimbangkan soft skill apa yang diperlukan perusahaan dan bagaimana cara menilainya secara efektif.

Dengan memahami kebutuhan soft skill dan hard skill dalam industri perusahaan, Anda dapat merencanakan asesmen keterampilan yang sesuai untuk memastikan kandidat memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan.

3. Tentukan Pendekatan yang Sesuai

Langkah selanjutnya, Anda perlu menentukan pendekatan atau alat penilaian yang sesuai untuk bsinis, yaitu dengan cara:

Pertimbangkan Jenis Bisnis

Pertimbangkan jenis bisnis Anda. Jika Anda mencari ketermapilan teknis, maka pertimbangkan tes keterampilan teknis. Apabila keterampilan nonteknis penting, gunakan metode seperri wawancara berbasis skenario.

Penilaian Keterampilan Nonteknis

Untuk keterampilan nonteknis atau soft skill seperti komunikasi atau kepemimpinan, gunakan wawancara dengan pertanyaan yang relevan.

Alat Bantu Penilaian

Pertimbangkan alat bantu seperti kuesioner online, wawancara video, atau studi kasus yang sesuai dengan kebutuhan.

Lakukan Penyesuaian

Pastikan Anda dapat menyesuaikan alat penilaian agar sesuai dengan posisi yang sedang dibuka perusahaan.

4. Sesuaikan Asesmen Keterampilan untuk Mendapatkan Hasil Terbaik

Anda bisa mendapatkan gambaran yang benar-benar mendalam tentang bakat dan potensi pelamar kerja dengan mengombinasikan beberapa tes penilaian keterampilan dalam proses rekrutmen.

Menemukan keseimbangan yang tepat antara tes hard skill dan soft skill akan membantu Anda membuat kesimpulan berdasarkan data, apakah individu tersebut benar-benar dapat melakukan pekejraan dan apakah mereka bisa membaur dengan baik dengan calon rekan kerja mereka.

Asesmen keterampilan yang disesuaikan dengan peran dan perusahaan Anda dapat menjadi pendekatan yang komprehensif dalam merekrut talenta secara tepat.

5. Lakukan Penilaian dari Asesmen Keterampilan

Langkah terakhir, Anda perlu meninjau hasil dari penilaian keterampilan yang telah dilakukan selama proses seleksi.

Selain itu, Anda juga harus mengevaluasi seberapa baik  kinerja kandidat yang dipilih selama proses penilaian, dengan beberapa cara berikut:

1. Evaluasi Kinerja

Pertimbangkan apakah kandidat yang Anda rekrut berdasarkan tes keteramiplan telah menjadi karyawan sukses dan produktif dalam tim kerja Anda. Apakah tersebut dapat memberikan prediksi yang tepat tentang seberapa baik kandidat dalam bekerja?

2. Tindak Lanjut

Jangan berhenti setelah merekrut karyawan. Lakukan tindak lanjut dengan karyawan baru dan manajernya, untuk memahami sejauh mana hasil penilaian sesuai dengan kinerja mereka sesungguhnya.

3. Perbaiki Penilaian

Apabila terdapat perbedaan antara hasil penilaian dan kinerja sebenarnya, pertimbangkan untuk memperbaiki metode penilaian Anda. Pastikan agar asesmen keterampilan sesuai dengan kebutuhan rekrutmen perusahaan saat ini.

4. Defisinisikan Produktivitas

Ingatlah bahwa produktivitas tidak hanya tentang berapa lama seseorang bekerja, tetapi seberapa baik mereka melakukan pekerjaan dengan tepat waktu. Evaluasi karyawan berdasarkan pekerjaan mereka yang berkualitas dan dapat diselesaikan sesuai deadline.

Exit mobile version