Infomation ruo-shumen Education

Apa Itu Radical Candor? Tujuan dan Manfaatnya

Sama seperti lingkungan pekerjaan, dalam organisasi kampus juga membutuhkan lingkungan yang nyaman dan adanya kolaborasi. Pada kenyataannya, untuk menciptakan hal tersebut bukanlah hal yang mudah, karena bisa saja muncul suatu masalah tentang kegiatan organisasi ataupun masalah antaranggota. Jika tidak diselesaikan dan terus terpendam, nantinya bisa memunculkan kesalahpahaman dalam organisasi tersebut.

Untuk bisa menghidupkan lingkungan organisasi yang baik dan dinamis, selain dengan adanya partisipasi dari anggota, peran ketua juga menjadi hal yang sangat menentukan kualitas organisasi kampus. Salah satu hal yang bisa diterapkan oleh ketua organisasi adalah radical candor.

Apa itu Radical Candor?

Radical candor atau keterusterangan yang bersifat radikal merupakan sebutan yang dibuat oleh Kim Malone Scott yang merupakan author dan mantan eksekutif di perusahaan besar Google dan Apple. Lebih jelasnya, radical candor membuat kamu harus berbicara secara terbuka berdasarkan kenyataan. Sayangnya, harus diingat bahwa tidak semua orang bisa menerima keterusterangan dan dapat tersinggung bahkan hilang percaya diri. Maka dari itu, perlu penyampaian yang baik untuk menghindari kemungkinan buruk yang bisa terjadi.

Dalam menerapkan radical candor, kamu perlu berterus terang juga memiliki rasa peduli secara bersamaan untuk bisa jadi ketua organisasi kampus yang baik. Terdapat 4 pembagian kuadran dalam radical candor, yaitu:

  1. Manipulative Insincerity, kondisi di mana kamu tidak peduli dan tidak berterus terang, sehingga menimbulkan kebohongan manipulatif. Contohnya, yaitu saat kamu diam dan selalu ingin membuat anggotamu terus menyukaimu dikarenakan rasa khawatir akan perasaanmu sendiri saat ingin mengatakan sesuatu.
  2. Obnoxious Aggression, keadaan di mana kamu berterus terang tanpa menunjukkan rasa peduli sehingga menciptakan sebuah serangan yang membuat jengkel. Contohnya, jika kamu membahas kesalahan anggotamu dengan nada tinggi di hadapan banyak orang yang memungkinkan menyakiti perasaan.
  3. Ruinous Empathy, saat di mana kamu merasa peduli tanpa berterus terang, sehingga menghasilkan rasa empati yang bisa merusak. Contohnya, kalau kamu diam karena terlalu khawatir melukai perasaan anggotamu saat ingin mengatakan sesuatu.
  4. Radical Candor, kondisi di mana kamu berterus terang sekaligus peduli sehingga memunculkan keterusterangan yang radikal. Contohnya, yaitu kamu berusaha memberi tahu anggotamu saat ia melakukan kesalahan dengan nada bicara yang sopan sehingga dapat diterima dengan baik.

Tujuan Radical Candor

Masih banyak orang yang berpikiran bahwa radical candor berdampak negatif. Dalam kenyataannya, radical candor bertujuan untuk membuat seseorang menjadi lebih baik lagi lewat ‘tantangan’ dalam bentuk keterusterangan. Meskipun begitu, perlu diingat juga bahwa kamu harus menjadikan radical candor sebagai perantara dari feedback atau bimbingan yang membangun juga solutif. Usahakan untuk selalu rendah hati dalam melakukannya, lakukan dan berikan feedback sesegera mungkin dan hindari memendamnya, tidak terdengar seperti serangan yang menekan, beri kritik secara diam-diam pada orangnya langsung dan berilah pujian secara terbuka atau terang-terangan.

Manfaat Radical Candor dalam Organisasi

Memang dalam kenyataannya, sulit untuk menerapkan keterusterangan dan rasa peduli secara bersamaan, tapi bila dilakukan dengan konsisten, maka akan terbiasa. Jika kamu menerapkan radical candor ke seluruh anggota organisasi kampus, maka akan menimbulkan manfaat yang bisa dirasakan.

Menghindari salah paham

Dari penjelasan sebelumnya, bisa dilihat bahwa jika kamu tidak berbicara terus terang dan peduli secara bersamaan, maka akan menimbulkan manipulative insincerity, obnoxious aggression dan ruinous empathy yang berujung pada kesalahpahaman. Maka dari itu, perlu penerapan radical candor dalam organisasi kampus untuk menghindari hal tersebut.

Membuat Anggota Organisasi Menjadi Lebih Baik Lagi

Dengan penerapan radical candor, tentunya kamu akan memberikan feedback yang membangun untuk orang lain. Setelah mendapat feedback tersebut, maka ia bisa berusaha untuk merubah atau mengoreksi kesalahan yang dibuat, sehingga bisa menjadi lebih baik lagi.

Terhindar dari Timbulnya Permasalahan yang Bisa Mengganggu Pikiran

Dalam suatu organisasi, tentu akan ada tantangan dan masalah baik itu kecil ataupun besar yang akan dihadapi. Hal-hal ini muncul karena kurangnya komunikasi atau kritik yang terpendam dan nantinya mengganggu pikiranmu. Dengan menerapkan radical candor, maka kamu akan menghindari hal-hal seperti itu dan membuat lingkungan organisasi jadi lebih baik dan dinamis.

Penerapan radical candor sebenarnya bisa diterapkan oleh semua anggota organisasi, bukan hanya ketua saja. Tetapi, bisa dimulai dari ketua lalu diterapkan ke berbagai lapisan supaya budaya positif saling supportive bisa tercipta. Untuk itu, tidak ada salahnya untuk mulai menerapkan radical candor dalam organisasi kampus agar terbiasa dan menjadi kebiasaan positif hingga ke dunia profesional!

Exit mobile version